Yoon Jeonghan.5.

2K 243 3
                                    

Hari ini aku sendirian ke kampus. Joshua ada acara, Seungcheol harus datang lebih pagi karena ada kelas.
Baru sampai gerbang tiba-tiba ada yang menarik tangan ku.
"Hanie aku mau bicara."
"Jun?"
"Ikut aku sebentar."
Aku pun mengikuti Junhui ke kelasnya.
"Kenapa? Tumben?"
Junhui memandangi ku sesaat sebelum mulai bicara.

"Jujur padaku, sudah sejauh apa hubungan mereka?"
Ah...aku paham. Tapi aku berpura-pura tidak paham.
"Maksudnya?"
"Wonu dan anak itu."
"Oh, Kim Mingyu?" Tanyaku memperjelas.
Jun mengangguk.
"Kenapa?"
"Kamu tahu kenapa Yoon Jeonghan! Jawab saja pertanyaanku." Kata Junhui sambil cemberut kesal.
"Well, aku tidak tahu dengan pasti, sampai saat ini yang aku tahu hanya mereka sedang dekat. Belum sampai tingkatan yang lain."
"Hari Jumat aku lihat dia di rumah Wonwoo." Jun tambah kesal.

"Jun, Wonwoo sudah dewasa. Dia bisa menentukan pilihannya sendiri."
"Mama menitipkan dia padaku, Hanie."
"Aku tahu. Mama paling mempercayai kamu dibanding aku, Cheol dan Josh. Tapi Wonwoo?"
Aku tidak perduli apakah kata-kata ku akan menyakiti hati Jun atau tidak.
Jun dan Wonwoo memang perlu disadarkan. Mereka terlalu lama dalam posisi nyaman.
Jun tidak bisa berharap bahwa Wonwoo mengerti maksudnya bila dia tidak pernah mengungkapkannya.

"Kamu memang yang paling dekat sama Wonu. Jadi aku rasa kamu juga yang paling paham apa yang dia rasakan. Aku tidak membela siapapun. Aku cuma mau kalian saling jujur."
"Untuk apa aku bicara kalau hatinya bukan untuk ku?"
"Untuk persahabatan kalian. Kamu tidak bisa membenci pilihan Wonu, Jun. Dia sayang sama kamu. Dia ga mau menyakiti kamu."
Junhui memandangiku. Aku tahu wajahnya seperti itu berarti dia sedang berpikir keras.

"Junhui, luangkan waktu mu untuk berbagi cerita dengannya. Bicarakan dengan jujur, biarkan dia mendengar cerita mu, dan dengarkan ceritanya."
aku mencoba membuat dia mengerti apa yang harus dia lakukan.
"Baiklah. Aku akan mencoba."

Saat itu ada yang masuk ke dalam kelas, Junhui langsung berdiri saat melihatnya.
"Hao! Kenapa ada disini? Kamu masih harus istirahat. Dokter menyuruh kamu istirahat setidaknya seminggu atau dirawat di rumah sakit." Junhui menegur anak itu. Kalau tidak salah namanya Minghao, seangkatan Hoshi.
"Aku bosan sendirian di rumah." Jawab anak itu.
"Ayo pulang. Aku temani kamu. Pilih mana, istirahat di rumah atau dirawat di rumah sakit?" Jun memarahi anak itu.
Aku hanya memandangi mereka dengan takjub.
Junhui memang orang yang ceria dan ramah, tapi semua orang bisa melihat kalau dia punya favorit. Dan selama ini, aku pikir dia hanya menyukai Wonwoo saja.
Ternyata Junhui sebenarnya sudah ada yang baru.
Mungkin dia belum menyadarinya.
Atau dia menolak untuk menyadarinya.

Diam diam aku meninggalkan kelas Jun, dan kembali ke kelas ku.
"Darimana Hanie?" Tanya Wonwoo yang sudah duduk manis di kelas sambil memegang handphone.
"Jalan-jalan aja. Sendirian bosen."
Wonwoo hanya mengangguk.
"Jadi...gimana kencannya?" Tanyaku.
Wajah Wonwoo jadi pink.
"Kencan apa?"
"Habis makan eskrim trus kemana?"
"Pulang ke rumah. Kemana lagi?" Tanya Wonwoo pura-pura cuek.
"Ooohhh kirain mampir dulu kemana."
"Mingyu yang mampir ke rumah." Jawabnya.
Jadi Junhui benar.
"Hah? Gimana ceritanya? Kok ga cerita Nu?" Protesku.
Wonwoo hanya tersenyum nakal.

"Mama sih yang suruh dia masuk. Biasa, diinterogasi dulu sama Mama sampai puas, baru ditinggal tidur."
"Terus? Gimana reaksi Mama?"
Wonwoo menggigit bibir bawahnya. Dia cemas.
"Sejauh ini sih baik-baik saja. Kamu tau kan Mama mudah tergoda dengan wajah tampan."
"Ooohhh jadi maksud mu Kim Mingyu tampan?" Tanyaku yang dijawab dengan pukulan dibahuku.
"Trus?"
"Hari Sabtu nya kami nonton."
Aku menaikkan alisku. Gerak cepat juga anak itu.
"Trus? Ada yang spesial apa gitu?"

Wonwoo makin merah telinganya.
"Ayolaaaaah cerita sama Hanie, Nuuuu" aku mengguncang tubuhnya.
"Iya iya! Kami bergandengan waktu pulang dari kedai eskrim."
Secara refleks aku menjerit kegirangan, membuat Wonwoo memukuli ku lagi karena saat itu sudah banyak orang di kelas dan hampir semuanya menoleh.

"Yoon Jeonghan jangan malu-maluin!" Desis Wonwoo.
"Trus trus? Cuma pegangan tangan aja? Ga ada yang lain?"
Melihat dari warna kulit wajah Wonwoo yang makin ga karuan, pasti terjadi sesuatu, tapi Wonwoo diam saja. Huh nyebelin. Aku harus interogasi Mingyu kalau begitu!

*
**

Istirahat makan siang ada yang sedikit berbeda.
Kim Mingyu membawakan makanan untuk Wonwoo. Tapi duduknya masih terpisah. Ah..aku agak kecewa. Aku pikir Mingyu akan duduk bersama kami atau Wonwoo yang akan bergabung dengan Seungkwan cs.

Junhui datang bersama Minghao.
"Halo. Maaf aku ajak dia. Anak ini ga mau makan kalau ga dipaksa begini."
Kami bertiga hanya mengangguk.
Aku tersenyum ke arah Minghao.
"Tidak enak badan, Minghao?"
Minghao tersenyum kecil. "Sedikit hyung."
"Apanya yang sedikit? Seharusnya itu kamu dirawat di rumah sakit, Hao. Kalau mau di rumah saja, harusnya kamu semangat makan. Dan istirahat. Bukannya ke kampus."
Kami bertiga saling pandang sebelum akhirnya menatap Junhui dan Minghao.
Ini sudah pasti. Junhui care banget sama Minghao. Satu level dengan care nya Junhui ke Wonwoo.

Kami berlima makan dalam kesunyian. Hanya terdengar suara Junhui sesekali menegur Minghao yang tidak mau makan.
"Ah...hari ini aku antar Minghao dulu. Kamu pulang sama mereka ya Nu?"
Wonwoo mengangguk.
"Iya gapapa Jun. Kasihan Minghao sendirian. Aku sama Hanie."
"Ya sudah. Kami duluan ya." Junhui memapah Minghao meninggalkan kantin.

"Itu tadi apa?" Tanya Seungcheol.
"Junhui versi bingung." Jawabku.
"Dia care banget sama Minghao." Komen Wonwoo.
Kita bertiga mengangguk.

Mingyu dan rombongan menghampiri meja.
"Hyung. Kita karaokean yuk!" Mingyu mengajak kami bertiga.
"Hemm? Dalam rangka apa?"
"Ditraktir Verkwan." Jawab Seokmin.
"Aku sih oke. Cheol?"
Seungcheol hanya mengangguk.
"Oke! Jam 4 ya hyung, ketemu di depan." Hoshi memastikan. Aku mengangguk.

Mingyu yang sekarang duduk di samping Wonwoo, sedang membisikkan sesuatu yang membuat Wonwoo tersenyum.
"Yuk guys. Kami duluan ya hyung." Seokmin menarik Mingyu yang masih nyangkut di samping Wonwoo.

"Verkwan traktir dalam rangka apa?" Tanya Seungcheol.
"Aduh sayangku. Kamu kebanyakan kegiatan sih jadi ga update. Mereka baru jadian." Jelasku.
"Hah? Vernon sama Seungkwan bukannya selama ini pacaran?" Seungcheol kaget. Aku dan Wonwoo menggeleng.
"Astaga lambat sekali mereka."
"Ga semua orang gerak cepat kaya kamu, Cheol." Kata Wonwoo.
"Iya, ga semua orang sayang. Aku cuma tahu dua." Kata ku.
"Siapa?" Tanya mereka.
"Kamu, Choi Seungcheol, dan Kim Mingyu." Kata ku sambil nyengir yang disambut dengan pukulan di lengan dari Wonwoo.
"Wow. Aku ketinggalan banyak berita nih kayanya." Kata Seungcheol.
"Nanti dijalan aku ceritakan semuanya sayang." Kataku sambil berusaha menahan pukulan bertubi tubi dari Wonwoo.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hai haiiiii
back again with me.
Makin drama nih kayanya. Semoga nggak pada kabur yaa yang baca 😂
Ditunggu komennya yaa.
Happy reading.

May I Know You?Onde histórias criam vida. Descubra agora