Kota

701 62 0
                                    

Dalam beberapa gigitan buah itu kuhabiskan. Manis. Aku melanjutkan perjalanan, mengambil jalan memutar menghindari pemukiman.  Berjalan perlahan melalui jalan setapak, di tengah perjalanan kutemukan selembar kain untuk menutupi tangan kiriku. 

Ketika kusadari aku sudah sampai di kota.

Ramai sekali  gumamku dalam hati

Kau tau aku lupa ingatan? Aku tidak memiliki nama.

Aku coba mencari tempat perekrutan untuk menjadi prajurit, namun aku tidak menemukannya, karena aku memang tidak tau.

Namun aku terus berkeliling, hingga akhirnya lelahpun menangkapku.

Aku berjalan berkeliling kota tanpa tujuan, mengabiskan waktu dan tenaga tanpa ada keinginan. Sebuah tepukan di bahu dari belakang mengejutkanku. 

"Apa yang sedang kau cari? Kelihatannya kau tersesat." Seorang lelaki berdiri di sana tanpa ada aura tanda bahaya.

"Entahlah kawan, bisa tunjukkan sesuatu yang menarik?" aku menyeringai dan ia menangkap maksudnya.

"Kau tau? Besok akan dilakukan perekrutan prajurit dengan gaya lama..." kata katanya menggantung di udara. "...mungkin kau bisa ikut mencari kesenangan." si lelaki menatapku dari atas ke bawah.

"Kau yakin?" sedikit darah di bahu, sekitar tulang hasta, dan kakiku mendidih. Hasratku terpacu.

"Baiklah, akan kuantar kau, tentu akan ada pendaftaran." Dia berjalan di depan dan aku mengikuti dari belakang. Tidak berselang lama kami sampai di depan sebuah tempat bertarung, bahasa mudahnya koloseum.

"Kau yakin disini?" 

"Baiklah, kalau begitu, aku pergi dulu, sampai jumpa. Semoga kau tidak mati besok." ia melambaikan tangan padaku, aku menyeringai.

"Tidak akan."

"Kalau begitu akan kupasang taruhan untukmu besok." ia menyodorkan kepalan tangannya. Tos. Hal berikutnya yang kulakukan setelah si lelaki pergi, menginap di koloseum karena aku tidak memiliki penginapan atau uang untuk menyewanya.


Unknown Knight S1 (End) Where stories live. Discover now