True Love

289 6 2
                                    

Engkau seperti fajar yang menyapa
Sementara aku awan yang tiada
Engkau bagai mawar yang merekah
Sementara aku bagai ilalang yang terpisah....

Engaku bagai hujan yang meredam panas
Sementara aku bagai genangan air yang terbias
Engkau bagai kupu-kupu indah
Sementara aku bagai ulat yang rendah.

Aku ada dalam ketiadaan,
menganggumimu dalam diam.
Waktu seolah meracun kalbu,
hingga hari ini seperti enggan berlalu...

Cintamu menuntunku keujung senjaku,
senja dimana aku bisa berteduh pada kehangatan sang penangguh rindu..

Aku mengerti akan kediamanku,
aku mengerti akan jarak anatara kamu dan aku.
Kediaman yang takan membawa Ku dalam dekapanmu,
kediaman yang terus membuat jurang pemisah antara kita.

Aku tidak seperti mereka yang memiliki segalanya
untuk bisa memilikimu, aku hanya bisa diam dalam gelap.
Gelap yang menyeregap asaku yang tak henti memanggil namamu dalam kejauhan.

aku diam dalam sakit, sakit yang terus menyeretku dalam arus kelelahan,
kelelahan bersamamu...

Kau mebuatku gila,
namamu mulai mematahkan rongga-rongga Dada,
menghempaskan aku dalam derita,
meninggalkanku sendiri dalam rasa sepi yang terus mendera.

Bisakah sekali ini saja kau menatapku...
Tersenyum padaku.. Menggenggam tanganku....
Mendekap tubuh kecil ini yang mulai merapuh...
Kau bulan bagiku, sementara aku pungguk bagimu.

Tiada pernah aku berharap apa pun darimu,
Karena cintaku padamu adalah obat dari lukaku
Tiada pernah aku menyesali meletakan hatiku padamu,
karena kau Cinta sejatiku yang takan termiliki.

Aku, Kamu dan Tentang Hati KitaWhere stories live. Discover now