eight

1.8K 142 2
                                    

Jihoon POV
Aku menangis disini, dikamar kecilku ini. Aku tak tahu sudah berapa lama aku menangisi dia. Entah bagaimana caranya aku bisa berbuat sekasar itu padanya. Kwon Soonyoung, seseorang yang kusuka. Saat itu aku lepas kendali. Aku melampiaskan semuanya. Semua kekesalanku. Semua kekecewaanku. Semua penyesalanku. Aku menyesal telah mengenalnya. Dia telah membuatku jatuh cinta padanya, tapi apa yang dia lakukan? Dia bermesraan dengan orang lain. Padahal dia pernah menyatakan perasaannya padaku. Memang, saat itu kami baru bertemu. Bagiku ia hanya bercanda, tapi makin kesini aku malah menaruh harapan padanya. Harapan semoga ia mau menyatakan perasaan tulusnya itu lagi padaku. Tapi apakah perasaan itu telah kandas seiring berjalannya waktu? Apakah ia hanya akan menjadi sahabatku seperti sekarang?

"Jihoonie~ ini Eomma" panggil Eommaku dari luar kamar. Aku menghapus air mataku lalu membuka pintu dan melihatnya sedang membawa senampan makanan. Mungkin ia tahu aku sedang tidak mood untuk turun kelantai bawah, jadi makan malamnya dibawakan kekamarku. Yaa... Sekarang memang sudah jam 18.30.

Eomma meletakkan nampan didepanku yang terduduk dilantai. Dia tersenyum lalu menarikku kedalam pelukkannya. Aku menikmati pelukkan hangat yang Eomma berikan padaku. Sepertinya dia tahu akan masalahku.

"Kamu sedang ada masalah apa? Ceritalah pada Eomma" tanyanya sambil melepaskan pelukkannya lalu menatapku. Aku menunduk. Susah bercerita hal ini padanya. Padahal dia adalah keluargaku. Orang yang paling kusayangi.

".... Tidak ada.." jawabku. Lagi-lagi aku berbohong pada orang yang berharga dalam hidupku.

"Jangan bohong, tadi Eomma bertanya pada temanmu, ada apa antara kamu dengannya. Dia sempat takut untuk menjawab, tapi aku paksa dan akhirnya ia bercerita semuanya"

Aku terdiam. Dalam hati aku merutuki Soonyoung yang telah lancang menceritakan kejadian hari ini. Eomma mengelus rambutku. Aku tahu itu adalah pancingan Eomma agar aku mau menjawab pertanyaannya. Aku menghembuskan nafas berat Lalu berkata demikian

"Aku... Cemburu.." kataku lirih. Aku tak tahu sekarang ini wajahku memerah atau tidak, yang pasti aku malu sekarang.

"Waaah... Anakku sudah mulai menyukai seseorang~" goda Eommaku dengan ekspresi jahilnya yang menyebalkan. Aku memalingkan wajahku ketika merasakan wajahku mulai memanas. Kali ini dapat dipastikan kalau wajahku sudah merah padam.

".... 4 bulan lalu ia menyatakan perasaanya padaku. Aku tidak menjawab karena bagiku itu terlalu mendadak. Sampai sekarang aku hanya menganggapnya sebagai sahabat. Tapi tak bisa kupungkiri bila perasaan suka mulai mucul, bahkan sebelum Soonyoung mengatakannya" jelasku panjang lebar dan dibalas oleh anggukkan kepala dari Eomma.

"Arraseo. Sekarang makanlah, Eomma mau nonton tv. Kalau ada apa-apa panggil saja ya" aku mengacungkan ibu jariku sembari tersenyum. Eomma membalas senyumanku kemudian menutup pintu kamar.
.
.
Soonyoung POV
Akhirnya aku sampai diapartement. Rasanya sia-sia aku kerumahnya. Dia bahkan tak mau mendengar penjelasanku. Besok aku harus pasang muka seperti apa? Apa besok ia akan bersikap seperti biasa padaku atau tidak? Aah... Kepikiran lagi kan. Kenapa sih, pikiranku tentang Jihoon selalu muncul dikepalaku?

Masa bodoh soalnya, lebih baik aku mengerjakan tugas saja, dan... Oh astaga, aku lupa kalau harus menghafalkan koreo-ku! Matilah!

Cepat-cepat aku mengerjakan tugas bahasa koreaku lalu menyetel musik untuk menghafal koreografi yang akan kubawakan besok. Untungnya aku sudah membuatnya, jadi tinggal dihafalkan. Karena yah... Setiap anggota baru harus membuat koreografi berdasarkan lagu yang sudah dipilihkan.

Musik terus berputar dan aku terus menari dengan lincah. Sebagai salah satu anggota klub dance, aku harus bisa membuat gerakan yang bagus.
.
.
Setengah jam berlalu, akupun sudah hampir hafal semuanya. Sedari tadi aku menari tanpa istirahat, jadi beginilah aku sekarang. Terkapar di lantai kamarku. Aku meraih botol air disebelahku lalu menegaknya kasar.

SoonHoon FanficWhere stories live. Discover now