Bab 4 Bayangan

3.2K 156 9
                                    

"Ayah.... Paman Nick dimana? Sudah jam segini nih lagipula aku lapar...." Keluh Sam sambil jungkir balik di sofa.

Aku melirik ke jam dinding dan menyadari kalau waktu sudah menunjukan pukul 19:23. Aku terlalu asik membuat cerita novelku sampai lupa dengan makan malam dan Nick.

"Benar juga... Apa Nick tersesat?"

"Aku pulang!"

"Heh.... Panjang umur. Selamat Datang Nick."

"Panjang umur? Paman Nick ulang tahun?! ASIK!" Dan sebelum aku menjelaskan maksud ungkapanku, Sam sudah melompat ke pelukan Nick.

"Paman Nick Selamat datang dan selamat ulang tahun!!"

"Heh? Ulang tahun? Aku tidak ulang tahun."

"Tapi ayah bilang-"

"Panjang umur yang ayah maksud adalah ungkapan ketika seseorang yang sedang dibicarakan tiba-tiba muncul."

"Memangnya apa hubungannya dengan panjang umur?"

"Um itu...."

Melihat aku kebingungan dan kesulitan menjawab pertanyaan Sam, Nick mengalihkan pembicaraan dengan bertanya padaku;

"Maaf pulang terlambat, tapi kuharap kalian belum makan?"

"Ah, aku baru saja hendak masak. Kami semacam menunggumu."

"Ayah bohong! Ayah terlalu asik bekerja!" Sam mencibir dan wajahku memerah malu.

"hahahaha.... Kalau begitu biarkan aku memasak untuk makan malam. Aku sudah mampir ke mini market untuk membeli bahan makanan."

"Well, kamu tidak perlu repot seperti itu, Nick." Ucapku sambil menggaruk kepalaku dan tersenyum kecil.

"Asik! Apa yang akan paman buat untuk makan malam?"

"Makanan khas Vancouver, steik burger juga mac and cheese."

"Mac and cheese?"

"Ya, makaroni dan keju."

"Makaroni dan keju? TERDENGAR ENAK!! Ayo buat paman!!"

"Hei-hei... Kamu tidak boleh memerintah orang yang lebih tua seperti itu, setidaknya kamu harus minta dengan sopan." Ucapku menepuk kepala Sam dan berjalan menghampiri Nick.

"Boleh kubantu?"

"Ah, tidak usah. Bukankah kamu masih harus bekerja?"

"Pekerjaanku tidak terlalu mendesak untuk saat ini, lagipula ini bisa jadi kesempatanku untuk belajar makanan khas Vancouver mungkin kita bisa bertukar pikiran mengenai masakan?"

Sesaat Nick hanya memperhatikanku dengan tatapan yang aku yakin adalah tatapannya pada Roy. Walau masih terasa aneh, tapi mau bagaimana lagi. Aku dan Roy adalah kembar dan Nick menikahi Roy. Kejadian ini pastilah akan terjadi.

Nick akhirnya tersenyum sambil berkata;

"Kalau begitu ayo!"

.

.

.

.

.

Cerita Musim Panas (LGBT)Where stories live. Discover now