Bab 6 Tangisan

2.6K 145 27
                                    

"Ayah!! Dimana paman Nick?!" Suara Sam dipagi hari menyapaku, atau lebih tepatnya menyapa Nick.

"Ah kamu sudah bangun. Kamu bangun sesiang ini, pasti kamu lelah karena jalan-jalan kemarin. Ayah buatkan nasi goreng ya?" Dan aku mulai mempersiapkan bahan-bahan.

"Ayah! Jawab dulu dimana paman Nick!"

"Dia sudah lama pergi."

"Jalan-jalan lagi?"

"Tidak, dia pergi menemui temannya. Dia sudah bilang akan pulang terlambat, jadi kita tidak perlu menunggunya untuk makan malam." Ucapku sambil mulai menggoreng.

"Yah.... Kok begitu?!".

.

.

.

.

.

Aku menatap Sam yang sedang manyun dengan muka merah karena sebal. Dia melotot pada nasi goreng dihadapannya seakan dia yang menyebabkan Nick pergi.

"Hei... Kenapa manyun seperti itu? Cepat makan nasi gorengmu sebelum menjadi dingin dan mengeras. Paman Nick datang kemari bukan untuk bermain denganmu Sam... Dia punya agendanya sendiri." Ucapku pelan supaya Sam tidak salah paham.

Sam mulai mengambil sendoknya dan menyiduk makanannya dengan sedikit kasar.

"Aku tahu itu, yah... Aku cuman ingin memamerkan paman Nick pada teman-temanku, hari ini mereka-kan akan datang."

"Tunggu.... Apa maksudmu memamerkan paman Nick? Maksudmu memperkenalkan?"

"Pokoknya itu deh! Kan keren, punya paman dari luar negeri yang menikah dengan kembaran ayahku. Maksudku, ayah punya kembaran saja sudah luar biasa, apalagi kembaran ayah menikahi pria orang asing, itu kan keren!"

"Sam.... Dengarkan ayah ya... Paman Nick adalah manusia dan bukanlah benda seperti mainan yang bisa kamu mainkan sesuka hati dan pamerkan pada teman-temanmu. Dia punya kehidupan dan dia memiliki kebebasan atas hidupnya sendiri."

"......"

"Kamu dengar?"

"Iya yah...."

"Tapi jangan khawatir.... Kamu bisa meperkenalkan paman Nick lain kali-kan? Hanya saja kali ini cobalah untuk berbicara dulu pada paman sebelum kamu memutuskan sesuatu menyangkut dirinya..."

"Baik ayah...."

.

.

.

.

.

Sambil bekerja mengetik novelku, aku tidak sengaja mendengar percakapan Sam dengan dua orang temannya yang sedang main PS di ruang tamu.

"Eh.... Dia tidak ada disini?" Suara bocah yang kukenal sebagai Arif terdengar kecewa.

"Aku sungguh ingin memperkenalkannya pada kalian, tapi dia sudah pergi ketika aku bangun."

"Tapi, seperti apa sih rupanya? Apa dia berambut pirang? Apa dia sekeren yang ada di film-film?" Tanya Andre.

"Dia super keren! Hanya saja rambutnya tidak pirang. Rambutnya agak kecoklatan dan Oh iya! Badannya kekar berotot seperti Kratos dan dipenuhi rambut!"

Cerita Musim Panas (LGBT)Where stories live. Discover now