PROLOG

5 0 0
                                    

KOREA SELATAN - 10 Oktober 2016

Istirahat berlangsung. Hampir seluruh siswa-siswi SMA Seunhwa mengelilingi lapangan basket. Semua nya berteriak dengan girang untuk menyemangati Min Hyuk, idola sekolah yang sedang bermain basket saat itu.
Idola sekolah yang berpostur tinggi besar dengan rambut hitam pekatnya itu memang memiliki tampang yang membanggakan, apa lagi keahlian nya dalam berbagai bidang olah raga membuat nya terlihat semakin keren.
Joo Min Hyuk dengan lincah mengendalikan bola basket yang berada dalam jangkauannya. Ia melesat dengan cepat dan mendekati ring. Mengoper bola, menerima kembali bola, kemudian melakukan shoot.
Peluit dibunyikan, tim Min Hyuk yang bermain dengan sangat lincah memenangkan pertandingan pertama. Membuat hampir setiap penonton disana berteriak kegirangan mendukung Min Hyuk.
---
Seorang gadis bernama Han Hye Mi sedang tersenyum riang sambil duduk di sebuah kursi panjang yang berada tidak jauh dari lapangan basket. Sebuah kotak bekal bertengger di pangkuan gadis manis itu. "Uwah! Ini Super -Ultimate-Delic-Shyvalavoninova-Korean-Lunch-Box-Set! Memang nya ibu baru gajian ya makanya membuat bekal ini? Ah sudahlah-" Ujar Hye Mi ketika ia melihat isi bekal nya, sembari tertawa-tawa karena nama bekal itu, nama yang dibuat oleh ibu nya sendiri untuk bekal yang isinya terbuat dari bahan makanan mahal itu. Kemudian dengan perut nya yang sangat kelaparan, Hye Mi melahap bekal nya.
---
"Kerja bagus!" Lee Joon Seung memberikan sebotol air mineral pada Min Hyuk yang sedang duduk santai di kursi panjang yang ada di pinggir lapangan. Min Hyuk menerima botol itu sembari mengucapkan terima kasih.
Sambil meminum air mineral pemberian Joon Seung tadi, Min Hyuk mengarahkan pandangan nya ke arah sebuah kursi panjang yang terletak tak jauh dari tempatnya berada saat ini. Seorang gadis sedang menyantap bekal nya dengan lahap, dengan ekspresi yang belum pernah Min Hyuk lihat selama ini.
Tanpa sadar Min Hyuk tersenyum kecil sambil memperhatikan gadis itu, hingga akhirnya Joon Seung membubarkan lamunan singkat Min Hyuk dengan mengajak Min Hyuk untuk melanjutkan pertandingan.

1 BULAN SEBELUMNYA...

"Namaku Han Hye Mi. Murid pindahan dari SMA Taekwang. Salam kenal," Seorang gadis manis dengan rambut panjang dan bola mata yang sama-sama berwarna kecoklatan membungkukkan diri di depan kelas 1-4. Hari ini adalah hari pertama nya di sekolah itu, SMA Seunhwa. SMA yang sangat terkenal karena biayanya yang mahal, dan sekolahnya yang sangat besar dan mewah layaknya istana.
Salah seorang murid berdiri, kemudian menepukkan tangannya. Kemudian... Tertawa?
"Dari SMA Taekwang? SMA murahan dan kampungan itu?" Ledekan anak itu membuat seisi kelas ikut memaki Hye Mi, dan salah satu murid lainnya ikut berdiri. "Sekolah ini baik sekali. Memberikan beasiswa pada anak kampungan. Tidakkah kalian pikir begitu?" Anak itu tertawa meledek Hye Mi, diikuti dengan tawa murid-murid lainnya.
Hye Mi menunduk, kemudian tersenyum pahit. Kehidupan SMA nya kali ini sepertinya akan menjadi sangat melelahkan.
---
BRAK!!
Seorang anak perempuan mendorong tubuh Hye Mi ke arah tong sampah, membuat Hye Mi menjerit saat tubuhnya menabrak tong sampah yang besar dan kokoh itu.
Dua anak lainnya datang dengan membawa seember air kemudian menyiramkan air itu pada Hye Mi.
Belum puas, ketiga anak itu akhirnya menginjak-injak Hye Mi hingga bibir nya berdarah, bajunya terkoyak dan rambutnya tak karuan. Ketiga anak itu tertawa puas, kemudian meninggalkan Hye Mi setelah menghinanya dengan berbagai makian.
---
Lee Joon Seung sedang berada di kantin ketika istirahat berlangsung. Ia membeli sebotol cola dan sebungkus kripik kentang di kantin, kemudian ia melangkahkan kakinya ke arah lapangan basket untuk bergabung bersama Joo Min Hyuk, Kang Se Hoon, dan Park Min Ho yang sedang berlatih.
Saat berada tak jauh dari lapangan basket, Joon Seung merasa mendengar erangan seorang perempuan yang kedengarannya sangat dekat dengannya. Joon Seung pun akhirnya memutuskan untuk memeriksa sebuah gang kecil yang memisahkan gedung utama sekolah dengan gedung lab sekolah yang berada persis di depannya itu.
Joon Seung langsung membelalakkan matanya ketika ia mengintip pada gang itu. Mulutnya terbuka lebar, dan ia segera bergegas mendekati seorang gadis yang sedang terkapar di tanah sambil mengerang kesakitan.
Joon Seung terlihat sangat panik, ia berkali-kali mengatakan "Ah, bagaimana ini! Bagaimana ini!" sambil menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari bala bantuan.
Sambil mengerang kesakitan, Hye Mi mencoba untuk meraih lengan blazer yang dikenakan oleh Joon Seung. Dengan suara yang gemetar Hye Mi berkata, "T-to-tolong aku, ku-kumohon! Tolong a-ak-aku--"
Dengan sekuat tenaga Joon Seung berlari ke arah lapangan basket, yang kemudian disambut dengan berbagai keluhan oleh ketiga temannya yang sedari tadi memang sedang menunggu nya. "Yaampun dari mana saja kau? Kami dari tadi menunggu mu, latihannya sudah mulai!" Min Ho menarik lengan Joon Seung. Namun Joon Seung secepatnya menepis tangan Min Ho.
"I-itu, disana ada anak yang terluka parah, seperti nya dia anak baru yang di bully itu. Cepat selamatkan dia dulu!" Joon Seung yang sudah sangat panik itu menarik tangan Min Hyuk dan mengajak Min Hyuk serta dua teman lainnya untuk membantu Hye Mi yang terlihat sangat kesakitan. Namun Min Hyuk dengan keras menolak.
"Kau gila? Pembully an di jaman sekarang?"
"Kudengar ayahmu memberi beasiswa lagi untuk seorang perempuan. Kau tau sendiri kan nasib murid yang mendapat beasiswa di sekolah ini seperti apa?!" Joon Seung sudah terlihat sangat panik, namun Min Hyuk malah mengacak-acak rambutnya kemudian menghela nafas. Min Hyuk tidak perduli. Lagi pula mereka tidak mengenal anak itu, kan?
"Biarkan saja, dia pasti bisa menolong dirinya sendiri," Joon Seung kemudian menarik paksa lengan Min Hyuk ketika Min Hyuk hendak pergi. Terpaksa, Min Hyuk serta Se Hoon dan Min Hoo akhirnya mengikuti Joon Seung untuk menolong Hye Mi.
---
Hye Mi berjalan di lorong sekolah dengan menyeret-nyeret tubuh nya sambil berpegangan pada tembok. Ia memegangi perut nya yang terasa perih, sambil terus mengerang kesakitan. Beberapa siswa yang melewati Hye Mi hanya memandangi Hye Mi sambil tertawa dan terus berjalan melewati Hye Mi. Tidak ada satu pun yang memperdulikan Hye Mi. Sial nya, tidak ada guru yang lewat. Tidak ada yang akan menolong Hye Mi.
Hye Mi terjatuh, kemudian ia menyadari bahwa ia belum makan apa-apa sejak pagi. Perutnya berkali-kali bunyi, meminta untuk segera diisi oleh pemiliknya.
---
"Jadi mana anak yang kau bilang dibully dan hampir mati itu?" Min Hyuk melemparkan tatapan buas nya pada Joon Seung sambil melipat kedua tangan nya di bawah dada. Ia benar-benar kesal pada Joon Seung yang sekarang telah berhasil merusak rencana latihan mereka.
"EH?! Tapi tadi benar-benar ada disini! Aku yakin 100% Ah tidak, aku bahkan yakin 1000--" Perkataan Joon Seung terpotong ketika Se Hoon dan Min Ho secara serempak menyeret Joon Seung menjauh dari gang kecil itu. Sementara Joon Seung meronta minta dilepaskan, sepertinya ia masih khawatir pada Hye Mi yang tampaknya sangat kesakitan itu.
---
Min Hyuk menggerutu disepanjang perjalanannya ke UKS. Ia kesal pada Joon Seung yang terus-terus an meronta saat digeret oleh Se Hoon dan Min Ho. Gara-gara itu, Min Hyuk yang memutuskan untuk membantu menyeret Joon Seung jadi kena pukulan Joon Seung yang berontak saat digeret, membuat mata kanan Min Hyuk kini jadi memar dan rasanya sangat perih.
Min Hyuk mendobrak pintu UKS, kemudian mengambil obat dan... Tangannya menyentuh tangan seseorang?
"Oh, maaf!" Seorang gadis dengan tag nama "Han Hye Mi" di kanan seragamnya menarik kembali tangannya yang tadi terjulur hendak mengambil obat.
"A---ah, kau pakai duluan. Sepertinya luka mu parah," Min Hyuk mundur beberapa langkah sebagai tanda bahwa ia mempersilahkan Hye Mi untuk memakai obat itu terlebih dahulu.
Meski sebenarnya masih ragu, Hye Mi akhirnya memberanikan diri untuk mengambil obat itu. Namun segera setelah membuka tutup obat nya, ia segera meraih tangan Min Hyuk dan memberikan obat itu pada nya.
"Pakailah, obatnya tinggal sedikit!" Tanpa banyak basa-basi, Hye Mi segera berlari. Meninggalkan Min Hyuk yang hanya bisa memandang lekat-lekat kepergian Hye Mi.

Experiencing Love.Where stories live. Discover now