Chapter 1

13.4K 923 9
                                    

Perempuan cantik keluar dari terminal kedatangan di Bandara Soekarno Hatta. Langkah anggun mengiringi setiap pijakan kakinya. Kacamata bertengger manis di hidung mancungnya. Semua mata tertuju padanya. Dia adalah Hazel Gunawan yang merubah namanya empat tahun silam menjadi Hazel Xavier.
Langkah nya terhenti di hadapan pria berjas hitam yang sangat dikenalnya. Pria itu adalah Brian Oxion

"Benarkah ini kau Haz?" tanya Brian tidak percaya

"Cepat bawa aku pergi dari sini. Aku muak melihat tatapan mereka semua. Dan bawakan koper ku" Hazel memberikan koper cokelat pada Brian dan berjalan melewatinya

Dengan berat hati pria itu membawa koper Hazel. Di dalam mobil terasa senyap tidak ada yang membuka obrolan hingga Brian duluan yang membuka obrolan

"Kenapa kau ingin kembali kesini? Bukankah lebih enak di Amerika" tanya Brian yang masih fokus dengan jalanan di hadapannya

"Bukan urusanmu" jawab Hazel singkat

Brian menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi membuat perempuan di sampingnya menatap tajam di balik kacamata hitam yang di pakainya

"Apa kau ingin membalas dendam pada ayah kandungmu?"

"Aku tidak pernah punya ayah selain Stolen. Ingat itu" balas Hazel tajam

"Kau tidak bisa merubah takdir, kau tetaplah anak Gunawan"

Hazel terlihat sangat marah mendengar nama iblis yang sangat ia benci. Tanpa di duga Hazel mengeluarkan pistol Revolver CO2 dari dalam jaketnya. Brian terkejut bukan main saat ujung pistol mengarah ke kepalanya. Ia tidak menyangka bahwa perempuan cantik di depannya memegang senjata mematikan

"Diam atau peluru ini tembus kedalam kepalamu !" ucap Hazel penuh penekanan

Brian menelan saliva dengan susah payah. Ia memang mengenal perempuan di hadapannya sebagai perempuan berdarah dingin, tapi ia tidak menyangka bahwa Hazel berani melakukan ini padanya

"Turunkan senjatamu, kau tidak mungkin tega membunuhku" jawab Brian dengan sikap yang masih terlihat santai

Hazel menaikan sebelah alisnya "Kenapa tidak mungkin? Aku bisa saja menarik pelatuk ini tanpa kau duga sebelumnya"

Brian tidak menyangka bahwa Hazel berubah secepat ini. Satu tahun lalu ia bertemu dengan Hazel di tempat rahasia ayah angkatnya Stolen Xavier. Saat itu Hazel sudah menjadi senior Brian, kemampuan Hazel dalam menembak tidak perlu di ragukan lagi. Bahkan Hazel menjadi sniper terbaik. Brian sempat menyukai Hazel saat awal pertemuannya. Perempuan dingin dan memiliki aura menakutkan yang tersembunyi di dalam dirinya. Tapi seiring waktu Brian menyadari satu hal, Hazel tidak pernah tersentuh oleh orang lain. Ia selalu menutup akses untuk orang lain yang ingin masuk kedalam hidupnya. Hanya Stolen Xavier yang menjadi teman bahkan ayah angkatnya. Selama beberapa bulan Brian mencoba mendekati Hazel, tapi yang Brian dapat hanya tatapan dingin dan sikap yang buruk dari Hazel. Hingga akhirnya Brian mengalah dengan perasaannya dan menjadikan Hazel sebagai temannya. Awalnya Hazel menolak keras keberadaan Brian yang selalu di dekatnya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu Hazel mencoba menerima orang kedua di hidupnya, Brian Oxion sebagai temannya

Selama di tempat rahasia Stolen, Brian selalu di latih dengan Hazel. Kemampuannya berkembang pesat, kecepatan pergerakannya saat berada di titik bahaya sangat luar biasa, menyulitkan siapapun yang menjadi musuhnya. Kecepatan reaksi saat pertarungan membuat Brian menganga tidak percaya. Tidak pernah sekalipun Hazel kalah dalam pertandingan yang di buat Stolen untuk menguji kemampuan anak didiknya. Musuh yang bertemu Hazel selalu mengalami patah tulang setelah bertanding dengan Hazel. Tembakannya tidak pernah meleset, selalu tepat sasaran. Sampai pada akhirnya Hazel mendapat julukan perempuan berdarah dingin yang sangat di takuti oleh seluruh orang yang berada di bawah naungan Stolen. Saat tahun lalu Brian pulang ke tanah kelahirannya ia tidak pernah mendengar kabar Hazel. Hingga kabar kedatangan Hazel yang mendadak dua hari lalu membuat Brian teringat akan satu misi yang Stolen pernah ceritakan padanya tentang Hazel dan keluarganya

HAZELWhere stories live. Discover now