spesial part Jungkook + bonus spesial part Suga

15K 692 7
                                    



Sera pov

Aku sibuk membaca komik milik Jungkook yang terletak begitu saja di atas ranjangnya, merebahkan tubuhku bersandar pada tumpukan bantalnya, ini adalah posisi yang paling sempurna untuk membaca sebuah komik. Aku masih sibuk membalik lembar demi lembar komik itu, satu hal yang pasti, aku tidak mengerti cara yang benar untuk membaca komik, aku sudah membaca balon-balon yang berisi percakapan pemeran dari cerita komik itu tapi semuanya tersusun berantakan di pikiranku dan aku berakhir dengan kebingungan. Aku menutup komik itu dengan malas dan meletakkannya di meja yang berada di sisi ranjang Jungkook. Aku menatap Jungkook yang masih sibuk di mejanya, aku sudah di sini hampir satu jam dan dia masih mengabaikanku. Masih terlalu senja untuk tidur dan aku tidak tahu apa yang harus aku kerjakan. Aku bangun dari posisi tiduranku dan menatap bosan ke sekeliling kamar Jungkook. Apa aku sebaiknya keluar saja dan tidur di kamarku? Tapi aku tidak menemani Jungkook seharian karena ia harus sekolah dan pulang terlambat. Ia sangat sibuk belakangan ini dengan urusan musikalnya, aku tidak mau keluar dan giliran Jungkook akan direbut yang lain, terlalu tidak adil untuk Jungkookku.

Aku berjalan mendekat pada Jungkook, berdiri di sebelahnya menatap apa yang sedang ia kerjakan. Dahiku berkerut menatap semua angka-angka yang tengah ia geluti, aku benci matematika. Aku mendesah lagi dengan bosan kemudian berjalan menuju balkon kamar Jungkook yang tertutup oleh jendela kaca besar, di luar sedang hujan deras, bahkan suara hujanpun tak cukup untuk menghapus kebosananku.

"Kau terlihat bosan..."

Aku merasakan sepasang lengan melingkar ditubuhku dan dagunya berisitrahat dibahuku.

"Aku tidak mau mengganggu kegiatan belajarmu. Belajar itu sangat penting, aku hanya perlu menunggu sampai kau selesai"

"Bagaimana jika tidak selesai sampai besok pagi?"

"Ne?"

Aku berbalik dan menatapnya terkejut. Apakah seorang pelajar harus punya sedemikan banyak tugas? Jika ia seorang mahasisiwa tentu adalah hal yang wajar, ia bahkan masih duduk di bangku sekolah, tidak sepantasnya diberi tugas sebanyak itu.

Ia terkekeh pelan kemudian menarik tubuhku lebih rapat dalam pelukannya.

"Kau sangat mudah ditipu noona..."

Suaranya sangat halus dan lembut menggelitik ketika ia membisikkan kata-kata itu ditelingaku. Kemudian sebuah kecupan lembut mendarat di pipiku.

"Ayo kita main kartu"

Tawaranku membuat dahinya berkerut.

"Sudah lama sekali sejak terakhir kita main kartu"

Aku memanyunkan bibirku dan ia mengecupnya membuat senyum mengukir menenggelamkannya. Aku bergegas mengacak laci meja Jungkook dan menemukan satu slot kartu kemudian duduk di ranjang dan bersiap mengocok kartu tersebut.

"Apa hukumannya?"

"Terserah kau saja"

Ia terlihat berfikir, mencari tahu hukuman apa agar permainan ini lebih menarik.

"Yang kalah harus melepaskan satu pakaiannya, begitu seterusnya sampai terakhir"

Aku menggigit bibirku mendengar ucapannya. Aku hanya memakai kaos longgar dengan hotpants dan Jungkook hanya memakai celana pendek tipis beserta kaos berwarna merah.

"Baiklah"

Ia tersenyum pada persetujuanku dan terlihat begitu bersemangat.

Aku kalah di putaran pertama dan itu adalah sebuah kesialan karena sekarang Jungkook sedang menungguku dengan tidak sabar, duduk di hadapanku menatapku dengan lekat. Jadi apa aku harus membuka celana atau baju dulu? Baiklah, baju ini cukup panjang. Aku berdiri dan melepas hotpantsku, kembali duduk berusaha keras menutup celana dalam dengan bajuku yang ternyata tak begitu cukup. Jungkook beberapa kali menjilat bibirnya dan fokus pada pahaku yang terekspos. Akibat ketidak fokusannya aku menang di babak kedua dan ia kesal pada dirinya sendiri.

Dark & Bright [M]Where stories live. Discover now