Blood

871 47 12
                                    

langkah kagetnya Steve saat Viona sedang terengah-engah sambil membawa katana nya yang berlumuran darah. Darah berbau seperti bau tanah. Yup darah khas darah golbin.

"Vi kau baik-baik saja kan?" Ucap Steve spontan memeluk Viona

Namun, saat itu juga Viona meringis memegangi perutnya.

Steve pun melonggarkan pelukanny, dan alangkah kagetnya ia saat melihat perut Viona terluka sangat dalam, dan Steve tahu, racun dari pisau para golbin dapat membuat penyembuhan luka pada peri berkurang.

Steve pun segera menuntun Viona untuk duduk di kasur

"Vii?!.....oh Dewi, k...kau tunggu di sini, aku akan memanggil yang lain" ucap Steve, ia pun segera berlari ke kamar yang lainnya

Pertama-tama di kamar Jonathan
"Joe...Joe cepat keluar" panggil Steve.

Joe pun keluar dari kamarnya
"Ada apa sih??, Malam malam sudah mengganggu saja" ucap Jonathan

"V...Viona dia kena tusuk pisau Golbin" ucap Steve panik

"Apa?!, Oh Ok Ok aku akan panggil yang lain, dan kau temani Viona, cepat" ucap Jonathan

"Ok" ucap Steve. Lalu mereka pun bergegas melakukan tugas mereka.

Steve pun tiba di kamar Viona. Ia bergegas mencari sesuatu agar darah Viona tidak keluar terlalu banyak. Namun, hasilnya nihil, ia tidak menemukan apapun untuk mengganjal darah yang keluar dari perut Viona.

"Sial, tidak ada apa apa di sini" ucap Steve kesal

Steve pun menghampiri Viona. Ia pun melihat Viona sedang mamagangi perutnya. "bertahanlah, yang lainnya akan datang" ucap Steve menyemangati Viona.

Steve pun berpikir, lalu ia mendapat ide untuk menggunakan pakaian untuk mengganjal luka Viona. Ia pun melepas baju tidunya lalu mengangkat sedikit baju kaos milik Viona, agar ia dapat menutup luka itu. Dan ia pun mengikat baju tidurny, lalu menyuruh Viona untuk tidur, untuk mengurangi darah yang keluar.

Tak lama kemudian, Jonathan, Thomas, Elena, Sanya, dan Lucy pun tiba di kamar Viona.

"Ah?!, Vii kenapa ini bisa terjadi?, Bukankah, luka para peri bisa sembuh dengan cepat?" Tanya Lucy, saat ia tiba di kamar Viona, dan melihat luka di perut Viona

"Itu memang benar, tapi racun para Golbin dapan menghambat penyembuhan luka, dan itu malah menyebabkan Luka kami akan sembuh lama sama seperti luka para manusia" ucap Jonathan

"Apa lukanya sangat dalam Steve?" Tanya Elena, selaku peri yang mewarisi ilmu pengobatan dari orang tuanya yang bekerja sebagai petarung sekaligus penyembuh di kerajaan

"Tidak, hanya melukai epidermisnya saja, Untung saja Viona dapat mencegah Golbin itu melukai lebih dalam" ucap Steve

"Kalau begitu, lebih baik Steve, Jonathan, dan Thomas, kalian keluar saja dulu" ucap Sanya, tahu kalau saat ini Viona membutuhkan Lucy, begitu juga dengan Lucy

"Lalu Luc...." Ucap Thomas terpotong saat mendapat pelototan dari Sanya

"Dia bisa membantu-bantu kami Thom, dan lebih baik kalian cepat keluar, lebih cepat lebih baik" ucap Elena mengerti perasaan Lucy

Steve, Jonathan, dan Thomas pun segera keluar, dan para wanita pun memulai pekerjaan mereka.

"San, tolong ambilkan daun sema daun Fiale, daun sei, daun lipa, dan daun inn di kotak kayu, di kamarku, juga alat-alat nya " ucap Elena

"Ok" ucap Sanya. ia pun segera menuju kamar Elena

"Luc?" Panggil Elena

"Ya?" Jawab Lucy

Fire & Ice FairyWhere stories live. Discover now