Chapter 14 End

6.7K 301 18
                                    

Naruto bukan punya saya, tapi isi cerita ini punya saya

FemNaruto x Sasuke

Rate: M

Drama, Romance

Chapter 14

Mungkin abal, mungkin GaJe, mungkin typo, mungkin juga gak sesuai dengan selera para readers semuanya. Tapi dengan saya terus mencoba untuk memasuki dunia fic standart para readers, saya akan terus mengusahakan yang terbaik.

Lets to story...

Tiga hari berlalu dan Naruto tak menampakan batang hidungnya dikediaman Uzumaki maupun Namikaze. Semua orang yang mengetahui kepergian Naruto ke markas Akatsuki menghawatirkan keadaanya. Apalagi sosok Yuki yang belum diketahui keberadaanya hingga saat ini.

Sedangkan Sasuke yang tiga hari ini tak bisa diam, terus mencari letak keberadaan Naruto dan Yuki. Itachi yang mengetahui tingkah absurd Sasuke, langsung meminta Kakashi untuk mencari Naruto. Aneh. Tak ada satupun yang bisa menemukannya. Bahkan Minato sekalipun.

Naruto yang kini masih menjalani perawatan intensif dirumah sakit akibat luka yang didapatkannya saat menyelamatkan Yuki, sudah berangsur membaik dan mulai bisa menggerakan badanya yang luka. Sedikit meringis perih saat jahitan pada punggungnya bergerak karena gesekan antara luka dan perban yang membelit tubuhnya.

Yuki yang hanya mengalami luka memar dan sedikit luka parut ditubuhnya sudah kembali beraktifitas seperti anak sehat. Yuki tidak mengalami trauma. Hanya setiap ada orang mendekati pasti Yuki akan berlari dan bersembunyi dibalik tubuh Naruto. Tapi setelah itu Yuki bisa akrab jika orang yang mendekatinya tersenyum kearahnya.

"Sayang, kau takut pada suster?" tanya Naruto dan Yuki hanya menatap Naruto.

"Mereka tidak jahat sayang, mereka baik. Mereka mengobati mommy",tuturnya lembut.

"Baik?", tanya Yuki.

"Iya sayang, jadi Yuki tidak perlu takut. Karena mommy disini"

Yuki langsung memeluk Naruto yang sedang terduduk diranjang rawatnya. Naruto mengusap surai merah milik putrinya lembut dan membuat Yuki semakin mengeratkan pelukannya. Meskipun Yuki masih berumur dua tahun dan belum mengerti apa yang dibicaran Naruto. Tapi Yuki memiliki IQ yang tinggi sehingga Yuki bisa mengerti situasi dan kondisi yang sedang dialaminya.

Begitupun saat Yuki diculik. Yuki paham dirinya dalam bahaya, hingga membuatnya menjadi anak yang waspada. Dan itu berdampak pada hal yang dilakukan Yuki. Sekarang Naruto bisa menilai jika putrinya tak ingin merepotkannya. Naruto menangkap segala hal yang dilakukan Yuki adalah sebagai pertahanan agar dirinya tidak lagi mengalami hal yang serupa.

Miris memang. Tapi itulah kenyataanya. Naruto bersukur masih bisa melihat putrinya saat ini. Dibandingakn tiga hari yang lalu, ia harus bertaruh nyawa agar bisa menyelamatkan Yuki dari Hinata yang mengancam kehidupannya.

Beruntung Kami-sama masih berpihak padanya. Yuki tidak mengalami luka fatal, hanya guncangan mental yang masih bisa diatasi dengan seringnya Yuki berkontak sosial dengan orang disekitarnya.

"Sayang, kau sedang apa?", tanya Naruto pada Yuki.

"Main, mommy", Yuki tersenyum ceria.

"Ayo tidur sayang"

"Ndak, yuchi mau main mommy"

"Baiklah, kalau begitu mommy pergi kalau Yuki tidak tidur sekarang"

"Angan, yuchi ndak mau mommy tingal agi", Yuki memeluk Naruto erat.

"Kalau begitu sekarang Yuki tidur sama mommy disini ya?", Yuki mengangguk sambil terus memeluk leher Naruto.

Ditepuknya punggung Yuki lembut, membuatnya nyaman dan tertidur tak lama kemudian. Naruto mengelus surai Yuki lembut dan mengecupnya singkat. Yuki tertidur dalam dekapan Naruto yang setengah berbaring. Betapa beruntungnya Naruto memeliki Yuki dalam hidupnya.

Aku, Kamu, SelamanyaWhere stories live. Discover now