Gaji maseyo

2.2K 122 4
                                    

"aw.. aw.. aw... sakit.." kwang soo memegangi lengannya yang untuk kesekian kali dicubit oleh geun young.

Geun young memasang wajah marah, matanya melotot. 

"kenapa kau memberitahu putra mahkota tentang oenni? aishh.. pasti oenni berpikir aku yang telah memberitahukannya pada putra mahkota!"

Sekarang wajahnya mulai panik,

"ottokhe?? oenni akan marah padaku !! ini semua gara-gara seorang pangeran ceroboh!!"

"gwanchana.." kwang soo menepuk-nepuk punggung geun young. "ngomong-ngomong aku jadi tidak mengerti, sebenarnya dimana letak kesalahanku?"

Geun young memberi tatapan tajam pada pangeran di sampingnya.

"a.. aigoo.. wa.. wajahmu semakin manis jika marah begitu.." kwang soo gelagapan.

"arrrgggggghhhhh...... aku bisa gila!!!" geun young mulai frustasi menghadapi kwang soo.

Ia menghentak-hentakkan kakinya ke tanah dan mengacak rambutnya. lalu mendelik ke arah kwang soo dan mencubit lengannya lebih keras dari sebelumnya.

"geun young shi ? apa yang kau lakukan disini?" hyo joo yang hendak kembali ke jaseondang setelah dari dapur istana bersama seunggi, berpapasan dengan geun young.

Geun young dan kwang soo yang sedang mengelus-elus lengannya yang sakit serempak menoleh.

"kwang soo hyungnim ? kapan hyungnim tiba di istana?" giliran seunggi yang bertanya.

"wanju mama, hyo joo shi .. jaseonghamnida, hamba telah meninggalkan tugas.." geun young menjawab sambil menunduk.

"ah.. aku yang menyuruhnya mengantarku ke donggung." kwang soo mencoba menyelamatkan geun young. ia lalu menghampiri seunggi dan memeluk adik tirinya itu. "kau sudah besar sekarang seunggi-ah.. aku tiba beberapa hari lalu."

Seunggi tersenyum, ia melepas pelukan kwang soo dan memegang kedua lengannya.

"arrggghh..." kwang soo kesakitan dan segera menghempaskan tangan seunggi dari lengannya.

"ada apa hyungnim?" seunggi tidak mengerti kenapa kwang soo bertindak sedikit kasar padanya.

Geun young menjawab mendahului kwang soo, "joesonghamnida wanju, tangan pangeran kwang soo sedang terluka." ia mendekati kwang soo, "apakah sakit? mari aku antar kau ke kamar."

"seunggi-ya.. baru saja kita bertemu setelah sekian lama, tapi aku tidak bisa banyak berbincang denganmu. berkunjunglah sekali-sekali ke kediamanku. walaupun aku gagal menjadi putra mahkota, tapi aku hyung mu juga." kwang soo sedikit bercanda.

"ne.. istirahatlah hyungnim.." seunggi membungkuk.

"wanju mama, hyo joo shi.. hamba undur diri dulu." geun young juga membungkuk dan berjalan pergi meninggalkan mereka berdua sambil memapah kwang soo.

"wanju mama.. beliau putra dari Yang mulia juga?" hyo joo yang daritadi hanya diam memberanikan diri bertanya pada seunggi.

Tidak ada jawaban. seunggi hanya diam dengan pandangan kosong sepeninggal kwang soo dan geun young tadi.

"wanju mama..?" hyo joo sekali lagi memanggil.

"ah.. ne?" seunggi mulai sadar dan menoleh pada hyo joo.

Hyo joo menautkan kedua alisnya. "wanju mama, apakah anda baik-baik saja?" hyo joo khawatir melihat seunggi tiba-tiba bias.

"gwanchana yo, hyo joo shi.." seunggi mengangguk, "tadi apakah yang kau tanyakan?"

Hyo joo mulai bisa sedikit tersenyum setelah mengetahui lelaki di hadapannya baik-baik saja. "pangeran yang baru saja kita temui, apakah putra Yang mulia juga? maafkan jika pertanyaan saya sedikit lancang."

The Prince's WomansWhere stories live. Discover now