Just A Dream

3.4K 176 39
                                    

Inilah ceritaku,

Cerita dimana hiduplah seorang gadis buruk rupa yang menginginkan seorang pangeran tampan untuk menjadi miliknya. Dimana dia harus merasakan kepedihan dalam kenyataan hidup. Dimana dia (merasa) tidak mungkin mendapatkan apa yang selalu menjadi cerita khayalan yang menjadi sahabatnya sebelum tidur. Dimana dia harus terbangun dengan kenyataan pahit bahwa kisah 'itu' tidak lah nyata.

Dan itulah aku.

Aku bersumpah. Aku akan mematahkan beribu jarum jam dimana pun yang terus berputar tanpa memperdulikan keadaan.

Aku ingin mengubah keadaan. Dimana "mimpi" menjadi kenyataan. Dan dimana "kenyataan" hanyalah mimpi.

Aku hanya ingin memutar-balikan arah jarum jam yang tidak ada bosannya selalu berputar kearah kanan. Mengapa tidak berputar kearah kiri? Apa kau malu untuk kembali bertemu dengan angka-angka yang telah kau lewati? Bukankah di setiap putaran arah kanan kau juga akan bertemu dengan mereka kembali?

Aku tidak malu! Untuk apa aku malu. Bukannya ini adalah kenyataan, dan aku harus menerimanya. Mau tidak mau. Ya, tapi susah sekali untuk melakukan apa yang ku lontarkan tadi. Aku bahkan tidak tahu apa yang harus ku lakukan sekarang.

Ada 3 hal yang menjadi beban di benakku sekarang.

Pekerjaan.

Masa depan.

Kematian.

Bila di gabung, akan membentuk sebuah kalimat, "Aku butuh 'pekerjaan' untuk 'masa depan' ku nanti sebelum 'kematian' mencatat namaku."

Sejak dulu, aku merasa sangat bodoh.

Aku terlalu lemah dalam fisik, sehingga tidak memungkinkan untuk mencetak angka 80 pada setiap penilaian pelajaran Olahraga. Aku bukan pelari yang baik. Aku bukan anak yang kuat, aku selalu di izinkan beristirahat saat ku rasakan lelah seperti orangtua yang di paksa mengangkat 3 karung beras.

Fisikku juga tidak memungkinkan untuk bermain basket. Aku terlalu pendek. Tidak, maksudku pertumbuhanku tidak berkembang pesat. Padahal aku rutin berenang. Menarik-narik badan setiap bangun tidur. Mungkin faktor gen.

Aku terlalu lambat saat berfikir. Saat ulangan diadakan secara mendadak saat SMA dulu, aku lah satu-satunya murid terakhir yang mengumpulkan lembaran yang nyaris kusam dan robek. Bukan karena aku tidak mau asal-asalan dalam menjawab seperti yang lainnya saat bel telah berbunyi atau saat salah satu teman di kelas kami telah mengumpulkan, semua jadi terburu-buru dan sibuk mencari jawaban teman terdekat. Tapi karena aku terlalu lambat dalam menggali jawaban di otakku dari hasil bacaan yang ku pelajari. Aku juga tidak ahli dalam menyontek, atau memberi kode pada mereka tanda meminta jawaban. Sehingga semua ulangan yang ku kumpulkan di meja guru, hanyalah selembar soal dengan jawaban ala kadarnya.

Pernah sekali aku benar-benar di paksa untuk mendapat nilai sempurna. Maksudku, waktu lah yang menuntutku untuk mengerjakan 5 soal essay matematika hanya dengan 15 menit. Karena nilaiku tidak memenuhi KKM mata pelajaran tersebut, guru (yang aku tidak ingat namanya) itu memberikan jam tambahan untukku. Saat jam istirahat. Melihat yang lain asyik bercengkrama dan ketawa-ketiwi sambil membawa makanan membuatku iri. Aku tidak dapat berbuat apa-apa. Lembar itulah yang menentukan KKM ku, tuntas.

Tidak ada yang dapat ku andalkan saat itu. Ruang guru adalah tempat paling menakutkan bagi para murid. Aku hanya bisa bertumpu pandang dengan lembaran yang belum tercoret tinta pulpenku sedikitpun. Sampai 5 menit terlewat, aku kewelahan berfikir. Tapi aku tetap memaksakan otakku untuk bekerja. Mencari data rumus dalam pikiranku. Namun nihil. Ujung mataku menangkap seorang wanita berkerudung yang selalu mengawasiku.

Sepuluh menit berlalu. Sampai detik terakhir menjelang 15 menitnya waktu menyelesaikan jawaban, berakhir. Aku menyerahkan kertas kosong tidak tersentuh sama sekali pada guruku, dan langsung berbalik badan. Bisa di tebak, saat melihatnya beliau melotot penuh, dan dalam langkah ke 3 ia akan memanggilku dan mengomeliku sepanjang istirahat. Tapi sebelum itu, aku merasakan pusing di kepalaku. Kurasakan darah mengalir dari hidungku. Pandanganku buram. Dan aku tidak mengingat apapun lagi, setelahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang