Just You

5K 186 19
                                    

Keesokan harinya.
*song locked away*
"Halo.." jawab Batz
"Honeeeeeyyy.."
"Nat?"
"Ya.. Aku Nat mu. Kamu baru bangun? Aku mau take off nih. Kita jadi meet up kan, honey?"
"Emh.. Iya.. Nan..ti.. Ki..ta.. Ketemu" ucap Batz terbata
"Kamu kenapa?"
"Gpp. By.. Bentar ya. Aku jawab telpon dulu" ucap Batz ke Nae
"Honey.." tanya Nat
"Iya, Nat. Nanti kita ketemu. Nanti aku chat kamu ya. Safe flight"
"Oke.. Honey"
Batz memutuskan sambungannya dan mencium bibir Nae.
"Kenapa? Cemburu?" tanya Batz
Nae mengangguk. Batz menggelengkan kepalanya.
Saat ini, Batz menginap di rumah Nae.  Seperti biasa, mereka selalu tidur bersama. Dan Nae tetap pada prinsipnya. Nae bangun ketika mendengar hp Batz berbunyi. Saat mendengar Batz mengucapkan satu nama itu, Nae langsung cemburu. Siapa lagi kalau bukan Nat. Terbatanya Batz menjawab pertanyaan Nat karena Nae sedang memberi kecupan di leher Batz sebagai protes cemburunya.
"Tapi kan ga enak, sayang, aku mendesah pas jawab pertanyaannya" ucap Batz
"Oh iya. Gimana kalo dia mikir macam-macam"
"Nah kan.."
"Iya. Gimana kalo dia imajinasiin kamu pas mendesah"
"Astagaaaa.. Sudahlah. Posesifmu makin parah. Aku mau mandi"
"Hahahahaha maafkan aku. Aku kesel, pagi-pagi udah denger orang lain manggil mesra ke kamu"
"Kan cuma manggil, nyatanya, aku lagi dipelukanmu"
"Iya. Iya. Mandilah. Aku mau minum kopi dulu. Sakit palaku denger nama dia pagi-pagi"
"Hahahahaha jangan berlebihan. Nanti kamu malah naksir dia"
"B.. It's not funny"
"Oke. Maafkan aku"
"Dan kamu ga boleh naksir dia"
"Hmmm..." ucap Batz yang sudah malas meladeni posesif paginya Nae

Batz mendekati Nae dan mencium pipinya.
"Mandilah"
Nae mengangguk
"Bahkan dia masih menikmati emailnya saat sakit kepala" ucap Batz melihat tab Nae

Usai sarapan mereka duduk di ruang tengah.
"Emailnya penting banget? Ini hari minggu dan ada aku disampingmu loh"
"Iya. Satu lagi sayang, lagi reschedule investor di Paris"
Batz mengangguk lalu fokus ke acara tv.
"Aku mau buah peach" ucap Batz
"Nanti siang datang" ucap Nae yang masih fokus pada tab nya
"Bukan. Kamu mengatakan Paris. Aku mau makan buah peach"
"Iya. Aku pesen langsung dari Parisnya"
"Ih.. Udahlah. Fokus emailmu dulu"
Nae mengangguk
"Jadi gimana? Kamu mau ke Paris cuma mau makan buah peach?" tanya Nae sesudah menaruh tab nya
"Hahaha konyol ya?"
"Ga kok. Ntar kita coba ya"
"Kamu selalu punya caranya. Thank you for being you"
"Hahahaha love you more"
"Aku ga bilang itu" ucap Batz datar
Nae tertawa terbahak-bahak
Batz selalu punya cara membuat Nae tertawa. Hal yang tidak dia dapatkan dikeseriusannya mengejar cita. Dan Nae selalu punya cara menyentuh hati Batz dengan kehangatan dibalik ketegasannya berbisnis.

Di resto sudah ada Aom, Darin, Batz dan Nae. Tak lama, Nat datang.
"Honeeeeyyy" teriak Natz yang langsung memeluk Batz
"Kamu memeluknya terlalu erat" ucap Nae datar
"Oh.. Maafkan aku, honey. Aku sangat senang bertemu denganmu. Aku sangat merindukanmu, my angel"
"What??" ucap AomDarinNae kompak
"Apaan sih? Biasa aja. Dia emang penyelamatku kok" ucap Nat santai dan mencium pipi Batz sebelum duduk.
Batz menggenggam erat tangan Nae yang sudah mengepal dan menaruhnya di atas pahanya.
"Kamu makin cantik, honey. Aku selalu suka penampilanmu. Padahal kamu hanya menggunakan kaus dan jeans" ucap Nat tulus sambil merapihkan duduknya
Batz tahu Nae sedang sangat cemburu.
"Just you" ucap Batz berbisik dan mencium pipi Nae. Emosi Nae sedikit mereda mendengar ucapan Batz lalu tersenyum.
"Naenae Suthatta. Pebisnis muda yang sangat beruntung mendapatkan Batz sebagai tunangannya"
"Thank you"
"Aom? Sahabat Batz kan? Dulu kita sering hangout bareng juga" ucap Nat antusias. Nat memang sangat ekspresif
"Iya. Kamu masih mengingatku"
"Tentu saja, Aom. Apapun yang berhubungan dengan Batz aku pasti ingat" ucap Nat lancar
*glek*
AomBatzDarin sangat tahu, cemburu Nae sudah diubun-ubunnya.
"Kamu Darin kan? Model dan asisten Nae. Mario juga dulu temanku. Dia juga model kan? Dulu anak basket. Masih sama dia?"
"Eh.. Kamu mengenalku? Iya. Masih kok"
"Kenal dong. Kan Mario temanku. Cuma ya hilang kontak. Tau dari tv aja. Gpp, yang penting, aku ga kehilangan kontak dari my honey" ucap Nat tersenyum
Nat wanita yang manis. Ia mempunyai pesona dan aura yang sangat memikat. Senyumnya mampu membuat orang yang melihatnya terpaku untuk beberapa saat.
"Mampus gue. Udah dong, Nat. Lo gatau apa tunangan gw ini super mega posesif" batin Batz

"Aku ke toilet dulu" ucap Nae
Batz mengangguk dan Nae mencium pucuk kepala Batz sebelum pergi

Di kamar mandi
"B****! Whats the hell going on? She is f****** crazy!" gumam Nae meluapkan cemburunya dengan membasuh wajah cantiknya.
"Aku sangat mempercayaimu, sayang. Tapi aku tidak bisa mempercayainya. Aku tau dia menginginkanmu. Tidak. Aku tidak boleh gegabah kalau tidak mau kehilangan Batz. Aku harus mempercayai Batz. Jangan terbuai dengan godaannya pada Batz. Harus, Nae. Kamu harus!" ucap Nae di depan kaca.

Saat Nae kembali, ia melihat mereka sedang berbincang dan tertawa.
"Maaf, sayang, Lama" ucap Nae dan mencium pelipis Batz
Batz mengangguk
"Nanti malam kita ke club ya. Honey.. Mau kan?"
Batz melihat ke arah Nae. Nae tersenyum dan mengangguk.
Batz mengangkat alisnya seolah bertanya, beneran?
Nae tersenyum seolah berkata, iya, aku percaya kamu.

"Kamu menginap dimana?" tanya Batz
"Di rumah sepupuku"
"Oh.. Baiklah. Sampai jumpa di club"
Nat mengangguk dan mencium pipi Batz

Di mobil Nae.
"Maafkan aku" ucap Batz
"Kamu tidak salah, sayang. Aku mempercayaimu. Aku hanya tidak mempercayai dia, Nat, sahabatmu. Maafkan aku. Tapi naluriku mengatakan kalau dia menginginkanmu"
"Semoga tidak ya, sayang"
"Aamiin"

Di mobil Darin.
"Kayaknya Nat suka sama Batz" ucap Darin
"Keliatan banget. Awalnya kagum, tapi gw rasa ada cinta"
Darin mengangguk
"Lo liat Nae?"
"Gw rasa, kalo bukan sahabatnya Batz. Nat udah dikirim ke Azkaban sama tuh anak"
"Harry Potter addict lo"
"Hahahaha ya lo liat sendiri gimana cemburunya tuh anak"
"Tapi wajar sih. Gw juga kalo jadi Nae pasti cemburu lah. Kelakuannya kayak ga mandang Nae itu tunangan Batz loh"
"Dulu dia gitu?"
"Iya. Tapi sekarang makin jadi. Makin manja. Dulu sih gw liat ya pure sahabat. Sekarang beda"
"Dan Batz juga agak kaget ya liat kelakuannya"
"Banget"
"Semoga asumsi kita salah"
"Aamiin"

Mereka pulang ke apartemen Nae sebelum nanti malam akan ke club bersama.

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang