zasa'13

26.9K 783 3
                                    

-Senin yang membosankan-

" love, inget nanti pas pulang langsung kekantor aku" ingat reza yang sedang memasang dasi biru dongkernya.

"Ya" jawabku singkat.

Aku memakai tasku dan berjalan menuju shara yang sedang menonton kartun di tv. Aku duduk disampir shara dan mengangkatnya sedikit dan mendudukkannnya di pahaku.

Shara menoleh kearahku dengan mata berbinar-binar " tante, nanti pulangnya bawain ala esklim ya, yang lasa coktelat" mintanya.

Aku mencium pipi Yang gembil " iya, kalo inget" ujarku, sambil memainkan rambutnya.

Tiba-tiba ia merengek keras " huaaaaa, tante lisa jahat! Jahat banet ama ala, ala males ama tante lisa!" Ujarnya dengan diiringan isak tangisnya, padahal aku hanya bercanda.

" cup cup cup, ara cantik jangan nangis ya, nanti cantiknya ilang" ujarku sambil mendekapnya.

" kalo ala mau berenti nangis, nanti bakal tante belief ara es krim" tawarku, seketika shara berenti menangis dan menatapku dengan cengirannya.

" benelan ya tan?"

Aku mengapus sisa-sisa air matanya " iya" ujarku dan langsung mendapatkan pelukan olehnya dan akupun membalasnya juga.

" ara, sini ama om. Tante risanya mau sekolah dulu, nanti pas tante risanya udah pulang sekolah, ara boleh main lagi ama tante risanya" ujar reza, yang sudah duduk tepat disampingku, bahkan lengan kamipun bersentuhan.

Ara melepas pelukannya dan menoleh kearah reza yang ada di sampingku dan kembali lagi manatapku.

" ala boyeh ikut tante nggak?" Tanyanya.

Sebelum aku menjawab reza sudah terlebih dahulu menjawabnya .

" nggak boleh, tante risanya mau belajar. Jadi ara ama om aja dulu" ujar reza lagi.

" hmm, gimana ya ?" Bingungnya dengan wajah yang sangat imut " kalo ala ikut om leza, om kasik ala apa?" Tanyanya kepada reza.

" om bakalan ngajak kamu jalan-jalan, gimana? "

Shara menatap reza dengan mata yang berbinar-binar, sahara langsung merentangkan tangannya ke reza supaya digendong oleh reza. Reza terkekeh, dan mengambil shara dari pangkuanku.

Akupun berdiri, dan meraih kunci mobil yang ada diatas meja.

" bye tante" aku tesenyum kerah shara yang melambaikan tangannya kearahku.

" bye" setelah itu, akupun berjalan menuju pintu dan berjalan menuju garasi mobil.

***
"Sa masa tadi pas gue mau keruang model, gue ketemu sama si Vina nenek Lampir! Gila bodi nya yahut!" Indra mulai bercerita, sontak semua nya menatap Indra terkejut, kecuali Karina yang menatap Indra tajam. Yeah, sedikit info saja. Indra dan Karina sudah balikan sejak dua hari yang lalu.

Indra menoleh kearah Karina yang duduk disamping nya, mencium sekilas bibir Karina.

"Cantik an kamu kok, Na" gombal Indra.

"Lo ngapain keruang model?" Tanya zee.

"Nyarik Karina, eh tau-tau nya malah ketemu sama Vina"

"Ah benci gue" Ujarku.

Deeva menoleh kearah kU "sabar sa. Lo tenang aja, kalau dia ngapa-ngapain lo. Kita bakalan ngerjain dia abis-abissan" ujar deeva.

"Oh iya, tadi juga gue liat kalau si Vina cium pipi nya si mahesa, GILA AJA!" Indra mulai kembali.

Deeva menatap horor Indra "yatuhan gue sakit hati!"

"Lo Move on kek!" Timpal Bella yang duduk disebelah Karina.

"Susah banget!" Sahut deeva.

"Eh si Maudy sama si Vina kek nya mau kesini deh" zee memberitahu, dan bener saja Vina dan Maudy sudah berada di saling meja kita. Mereka memandang kami remeh.

"Ngapa lo kemari?" Deeva bertanya dengan nada judes.

"Hormat dikit sama gue!"

"Lo nggak cocok di hormat in!" Sahut kU, sambil berdiri dari duduk kU, manatap sini Vina.

"Aww sok cantik banget deh lo sa" timpal Maudy dengan nada sok imut.

"Apaan sih lo cabe ungu!" Timpal zee.

"Buat informasi aja ya, gue tantangin kalian buat ikut lomba modeling di hari Rabu nya ini! Yang kalah harus ngasik gue sama Maudy uang lima ratus ribu, begitu pun sebaliknya!"

"Tengal lo!" Sahut Karina.

Maudy tersenyum sini kearah Maudy "gue nantangin lo! "

"Lo salah cari musuh! Baru menang sekali doang bangga lo!" Timpal Karina. Yeah, Karina itu juga ikut ekstra model. Karina itu lebih banyak memiliki piala dan piagam di dunia modeling daripada Maudy.

"Dan lo Risa!"

"Apa?!"

"Gue bakalan Rebut Reza dari lo! Reza itu cuma milik gue! Cuma milik gue! Dan cuma gue aja yang boleh punya dia!" Dan setelah berujar seperti itu, maudy dan Vina pun berjalan menjauh dari kami dengan jalan yang sok.

Aku kembali duduk "gimana kar lo terima nggak tantangan nya?" Tanya Bella.

"OF COURSE gue terima!"

"Lo yakin? Si Vina sama Maudy itu suka curang" imbuh zee.

"Gue yakin genk kita pasti menang! Kalau pun kita kalah, ya Gpp juga sih"

"Yaudah lebih baik kita bolos aja deh! Buat pilihin si Karina busana nya. Si Maudy baru aja ngirim in gue brosur lomba nya lewat LINE!"

"Tuhkan kamu masih bales chat nya dia!" Karina berdecak.

"Nggak aku bales, sayang. Cuma aku baca doang. Nggak untung aku bales chat nya dia" jawab Indra.

"Yaudah Ayok bolos"

"Eh bentar tas kita loh masih ada di kelas!" Ujar deeva.

"Ck gampang suruh aja si Wanta bawa tas kita ke parkiran" usul kU dan aku duluan berjalan menuju parkiran. Dan aku tebak pasti mereka mengikutiku dari belakang dan salah satu dari mereka pasti memberi pesan ke Wanta. Sekarang aku harus fokus ke Reza!

Vina nggak bakal aku kasik deketin reza! REZA CUMA MILIK GUE BUKAN VINA! Dan Vina harus kalah!
***

Mr.CEO Vs Little (Bad) Girl Donde viven las historias. Descúbrelo ahora