Chapter 9

6.3K 464 33
                                    

Sore harinya Harry pulang ke mansion Hyuuga.

“Hahh… hari yang menyenangkan….” Gumam Harry sambil memasuki gerbang kediaman Hyuuga. Tapi tiba-tiba saja Neji muncul dan langsung menarik kerah bajunya.

“A-ada apa?” Tanya Harry yang terkejut dengan kemunculan Neji.

“Apa yang kau lakukan dengan Tenten tadi?!!!” Tanya Neji marah.

“Te-tenang… k-kami hanya jalan-jalan saja… tidak ada yang lain” jawab Harry terbata.

“Bohong!!! Aku tau kau bohong Harry!!!” kata Neji yang tambah marah.

“Ba-baiklah… aku menyerah. Mungkin ada sedikit…. Yah…. Kau pasti tau itu. Ta-tapi, sungguh, aku tidak macam-macam dengannya” Harry mencoba menjelaskan, tapi malah dipukul Neji sampai terjatuh. Kemudian Neji mengangkat kerah Harry lagi dan mendorongnya ke tembok.

“Dengar, ku peringatkan kau! Jangan pernah kau mendekati Tenten lagi! Mengerti!!!” seru Neji. Tapi Harry malah tersenyum licik.

“Huh, tapi kalau Tenten menyukaiku bagaimana?” Tanya Harry. Baru saja Neji ingin memukulnya lagi, tapi Liam datang dan melerai keduanya.

“Sudahlah… kalian berdua apa-apaan sih? Bisa repot kalo Hyuuga yang lain sampai lihat” kata Liam membuat Neji melepaskan Harry dan pergi. Sebelumnya ia sempat menatap tajam Harry.

“Dan… jangan lupa kembalikan bajuku” kata Neji pada Harry yang kemudian pergi.

Malam harinya, Harry tidur cepat, sementara Neji meditasi di teras, sedangkan Liam, dia hanya tidur-tiduran di sebelah Harry, dia tidak bisa tidur. Akhirnya Liam memutuskan bangkit dari tempat tidur dan melihat sekeliling kamar. Pandangannya menjelajahi seluruh kamar, sampai ia melihat 4 bingkai foto yang tergeletak di meja belajar Neji. Liam pun berdiri dan menghampiri meja itu. Kemudian ia memperhatikan satu-persatu bingkai foto itu. Yang pertama, bingkai berwarna biru tua, terpampang foto Neji sendiri yang sedang tersenyum, walau tipis, kalau diliat dari keadaannya, sepertinya foto itu diambil saat ia lulus ujian Jounin.

‘Ternyata bisa tersenyum juga orang itu’ pikir Liam saat itu.

Di bingkai kedua, yang berwarna putih, ada foto Neji bersama Hinata dan Hanabi.

‘Ternyata mereka akur juga’

Di bingkai ke tiga, yang bermotif kayu, terlihat foto seluruh team Gai disana. Ada Lee, Tenten, Neji, yang masih genin, serta orang yang serupa dengan Lee, hanya saja lebih tua.

‘Ha~ ternyata waktu kecil mereka imut juga’

Dan di bingkai ke empat, Liam sedikit terkejut melihat foto tersebut. Dibingkai berwarna merah marun itu, terlihat foto Tenten yang sedang tersenyum manis, ia mengenakan yukata, sepertinya foto itu diambil saat perayaan festival musim panas.

‘Kenapa? Kenapa Tenten?’ batin Liam saat itu.

Kemudian Liam pun keluar kamar, dan kebetulan berpapasan dengan Hinata.

“Hinata”

“Li-Liam… be-belum tidur?” Tanya Hinata.

“Belum, aku tidak bisa tidur. Bagaimana dengan mu?” tanya Liam.

“A-aku… juga tidak bisa tidur” jawab Hinata.

Mereka ber 2 akhirnya memutuskan untuk duduk-duduk di teras. Hening sesaat, tidak ada yang bicara, hanya tedengar hembusan angin dan suara jangkrik-jangkrik yang sudah mulai konser. Akhirnya Liam berinisiatif berbicara duluan pada gadis pemalu itu.

One Direction Lost In Konoha (versi Indonesia)Where stories live. Discover now