#90 Hina Jaemin Jeno
Subway
Kpop Idol's Love Story
LeeHyunRa
Caramel MacchiatoJam delapan malam. Mungkin bagi sebagian orang - pulang sekolah jam delapan dapat dikategorikan terlambat. Tapi, berbeda dengan murid SMA di Korea Selatan. Murid sekolah disini memang wajar apabila pulang malam. Terlebih jika mereka tengah berada ditengah-tengah Test yang mencekik.
Hal ini pun berlaku untuk Jaemin, Hina dan Jeno - dimana tahun ini mereka sama-sama duduk di kelas satu SOPA dan mengambil jurusan yang sama Majoring in Performing Arts.
Beberapa menit lalu, kelas mereka baru saja bubar dan kini terlihat tiga anak manusia itu tengah sibuk membereskan semua barang bawaannnya.
"Na, ayo kita pulang" itu Jaemin - yang kini dengan santainya mengajak Hina, teman trainee nya untuk pulang bersama. Mengingat hari telah gelap - sehingga tak mungkin bukan jika Jaemin membiarkan seorang gadis pulang sendiri.
Hina terlihat berpikir. Hina bingung. Haruskah ia menerima ajakan ini atau tidak. Bagaimana jika ada fans Jaemin yang melihat mereka bersama? Jaemin yang kini bukanlah Jaemin yang dulu. Jaemin telah resmi debut - jadi, pasti telah banyak fans yang sadar akan keberadaannya.
"Hey, ayo - apa yang kau pikirkan huh?" kesal Jaemin karena sang gadis tak kunjung menjawab ajakannya itu.
"Hina - ayo kita pulang bersama. Kau tak mungkin pulang sendiri bukan?" itu Jeno - Jeno selalu bicara dengan nada suara yang lebih lembut jika dibandingkan dengan Jaemin yang terkesan ceplas-ceplos.
"Hemmm - Hina bisa pulang sendiri. Kalian pulang duluan saja" putus Hina - setelah ia memikirkannya dengan matang.
"Pulang duluan? Hey - kau bercanda. Cepatlah"
"Ayo Hina. Kita pulang - kau tau, aku sudah mengantuk -sangat"
Hina bimbang.
"Kalian tak menunggu Donghyuck? Aku akan menunggu Donghyuck - kalian dul-"
"Hina - kelas Donghyuck keluar sepuluh menit lagi dan itu terlalu lama untuk kita tunggu. Iya kan, No?"
Jeno - sosok yang merasa namanya disebut pun hanya bisa menganggukkan kepalanya, tanda setuju.
"Sudahlah - Kajja"
"Baiklah - tapi tunggu. Tas ku belum rapi" Hina menyerah. Biarlah hari ini mereka bertiga pulang bersama. Toh, hanya sebatas pulang bersama bukan? Tak akan ada masalah.
"Kau lelet"
"Jaemin..."
--
Malam ini mereka mereka memutuskan untuk pulang menaiki Subway, sebenarnya mereka bisa saja menaiki bis. Tapi, entahlah - Hina hanya mengikuti dua anak manusia didepannya.
Subway yang akan mereka naiki akhirnya tiba, dengan gentle Jeno dan Jaemin membiarkan Hina masuk terlebih dahulu. Meskipun Jeno, Jaemin dan Hina adalah teman sepermainan - tapi, tetap saja dua pria itu sadar jika Hina adalah seorang gadis. Gadis yang harus mendapat perlindungan apapun caranya.
Termasuk hal ini - tempat duduk.
Hina yang awalnya memilih duduk dipojok kanan, seketika harus bergeser - saat Jaemin memintanya untuk duduk ditengah.
"Kau duduk ditengah - bagaimanapun kau seorang perempuan" itulah yang dikatakan Jaemin sebelum Hina benar-benar menggeser posisi duduknya.
"Haruskah aku ditengah? Bagaimana bila ada yang mengenali kalian?"
"Tenang saja - duduk yang manis ditengah dan kami akan melindungimu" ujar Jeno yang kini terlihat asik dengan IPAD nya disebelah kiri Hina.
"Baiklah"
Sekali lagi - Hina menyerah dan lebih menuruti perkataan dua temannya itu.
Melihat dua temannya disamping kanan dan kirinya sibuk bermain gadget yang mereka milki, membuat Hina mau tak mau ikut terlarut dalam ponselnya juga. Tak mungkin kan jika Hina hanya berdiam diri - layaknya patung? Apa yang akan dikatakan oleh orang yang melihatnya.
.
.Hina tak mengerti dengan perasaannya. Mengapa jantungnya berdegup tak karuan saat disamping Jaemin?
Apa yang salah?
Rasanya Hina harus menanyakan masalah ini pada Eomma-nya di Dorm.
.
.
.
.'Bagaimanapun, aku akan melindungimu Hina..' - Jaemin
'Aku mengantuk. Kapan subway ini sampai' - Jeno
'Mereka meninggalkanku lagi?' - Donghyuck
160927

ŞİMDİ OKUDUĞUN
Kpop Idol' Love story [END]
Hayran Kurgu160601 - 161002 [Completed] #106 in Fanfiction 161004 Hanya sekumpulan cerita tentang cinta, persahabatan dan pekerjaan sebagai idol yang dituntut untuk selalu tampil sempurna di mata publik. tanpa kita sadari bahwa mereka tetaplah Remaja normal yan...