Chapter 34: Ayah Dinasehati Habis-habisan Oleh Anak Kecil

1.3K 72 2
                                    

Artwork by Serafleur (cari di fesbuk :v)

Kalian semua ga tahu kalau selama ini endingnya cerita ini ada di sinopsisnya 😅😅😅 kalau kalian punya otak yang encer sama teliti kalian pasti liat 😂 good luck

Nah, kita kembali ke ceritanya setelah iklan yang tadi :P

Update lama? Yha... Ini aku udh kls 9 dan UN sudah hampir di depan mata tahu.... 😭😭😭

***

"Death leaves a heartache no one can heal, love leaves a memory no one can steal."

- Richard Puz

***


Ayah Dinasehati Habis-habisan Oleh Anak Kecil

Luna berlarian di sepanjang koridor istana, dan Zarina dan Jason menyusulnya dari belakang, menciptakan rentetan langkah-langkah kaki yang menggema di koridor. Segera setelah didengarnya suara obrolan samar, sebelum dia bisa sampai di pintu aku segera melambungnya dan mengintip ke dalam. Ada beberapa orang di sana, sekitar 7-10 orang, rata-rata semua prajurit berbaju zirah dengan masing-masing sorot mata kelelahan dan beberapa luka sayatan atau lebam.

Kepala Luna menyelinap di atasku, bersama dengan Jason dan Zarina. Pandanganku menelisik seluruh sudut ruangan ketika kudapati Aunt Eva sedang mengobati prajurit yang terluka dengan sihirnya dan sesekali dengan handuk dan air. Rambut cokelatnya yang sepinggang digulungnya asal-asalan, dia terlihat baik-baik saja, tapi wajahnya yang anggun dan terawat sebagaimana mestinya seorang bangsawan dirusak oleh bekas goresan benda kasar seperti amplas di pelipisnya yang menimbulkan bercak-bercak merah darah.

Seorang pria berdiri tegap di dekat meja tengah ruangan, hanya dengan kaos abu-abu dan celana jins, sosok itu membelakangi kami. Dari belakang, terlihat helai-helai rambut uban putihnya yang dimakan waktu dan bercak-bercak bekas keringat di punggungnya menempel dengan kaosnya. Sosok itu berbalik menghadap kami, menunjukkan kerutan-kerutan di wajahnya bekas pikiran yang serius ketika Heatcliff memperlihatkan kepadanya sebuah lembaran cetak biru kepadanya. Satu hal yang membuatku sedikit terkejut dan cemas adalah sebuah luka bekas pukulan sepanjang hampir 5 cm di pelipisnya.

"Dad?" ujar Luna di ambang pintu, pelan hampir seperti bisikan, tapi terdengar oleh telinga pemilik sosok dengan kaos abu-abu itu. Ayah menoleh ke sumber suara itu diikuti banyak pasang mata lainnya.

Matanya membelalak penuh kelegaan. "Luna? Kalian kembali!" ayah melirik ke arah kanan kirinya dan memberi isyarat kepada Heatcliff sebelum keluar ruangan dan menemui Luna.

Kedua alis Luna bertautan penuh keterkejutan seolah bertemu dengan nenek-nenek tua jelek penuh keriput ketika pandangannya bertemu dengan luka di dahi ayah. Jari telunjuknya mengarah ke luka itu dengan tatapan tidak percaya. "Ada apa ini!?"

Dengan salah tingkah seperti anak kecil yang tertangkap basah mencuri kue, ayah menggaruk tengkuk lehernya dan memindah-mindahkan beban antara kedua kakinya. "Ah, ini cuma kecelakaan kecil."
Luna memutar bola matanya. "Kecelakaan kecil? Unbelieveable."

The Crystal Faery - (Book 1#: The Prophecy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang