Perjodohan

16 1 1
                                    

Aku terbangun dari tidurku, mata ku sedikit bengkak mengingat kejadian kemarin malam, yang membuatku menangis hingga 1 jam di dalam pelukan kak Azriel. Pukul 10 malam tepat aku tertidur dan sebelum aku benar-benar tertidur. Kak Azriel menaruh selembaran kertas di meja belajarku dan berkata "besok kalau udah bangun, ini di baca ya dek" aku hanya mengangguk ringan.

Nama            : David Anggara Saputra
Bagus juga namanya

Ulang tahun : 15 Oktober 1998
1 tahun lebih tua dariku, semoga aja muka nya nggak dewasa banget

Hobby           : Main Basket dan belajar
Main basket? Keren juga. Gila! Belajar di jadi in hobby. Apa dia nya yang nggak pintar jadi belajar dengan giat biar dapat peringkat?

Sekolah         : SMA Negeri Bandung
Apa? SMA Negeri Bandung? Beneran sekolah di situ? Gila! Itukah sma favoritku. SMA yang di mana cuma anak yang mempunyai nilai di atas rata-rata yang bisa masuk disana, jadi perkiraanku salah

---

Hari ini hari perjodohanku.. aku pulang dengan malas, ingin rasanya kabur dari rumah dan jalan-jalan bareng sama Daffa, itu pun jika Daffa mau. Kalau tidak aku bisa kerumah nenek.

Selangkah demi langkah aku berjalan menuju gerbang dan sudah melihat kakak menjemputku dengan mobil papa. Dari jauh aku sudah bisa melihat cewe-cewe genit mem foto kakak. Semakin aku melangkah semakin banyak yang mendekat ke arah kakak. Bikin risih deh, ini juga kakak kaya jadi foto model aja. Kakak menghampiriku dengan diiringi sorakan cewe-cewe genit itu.

"Siang sayangku, ayo pulang" ucap kak Azriel sambil menggandengku dan cewe-cewe itu semakin menjerit-jerit saja. Kak Azriel membuka kan pintu mobil dan aku segera masuk.

"Besok-besok aku nggak mau, kakak yang jemput aku. Awas aja kalau masih ngeyel" ucapku ke kak Azriel yang terdengar sangat marah

"Iya sayang, kan nanti kamu di jemput sama David" jawab kak Azriel

"David, David. Tau orangnya juga belum" jawabku agak sewot

"Nanti juga tau" jawab kak Azriel sambil senyam-senyum seperti orang gila sambil melihatku
---

Baru sampai rumah mama sudah menarik tanganku dengan kerasnya.
"Tamunya udah datang" ucap mama tergesa-gesa sambil menarik tanganku dan berjalan menuju pintu belakang. Iya sih, tadi aku melihat mobil hitam yang sudah terpakir di halaman rumahku.

"Din, kalau udah selesai. Nanti cepat-cepat turu ya?" Ucap mama singkat dan meninggalkan ku dengan sebuah gaun indah berwarna merah yang sudah ada di kasur ku. Tak lupa di depan kamar sudah ada high heels dengan tinggi sekitar 5 sampai 7 cm. Mungkin sangat menyebalkan karena aku tidak suka jika memakai high heels. Aku turu tangga dengan hati-hati bertujuan agar badan ku tetap seimbang.

Aku berjalan ke ruang tamu masih dengan hati-hati sambil menunduk melihat jalanku. Aku memberanikan diri untuk tidak melihat dan melihat ke tamu. Ada wanita dan lelaki sebaya, jadi orang tua nya yang kesini. Huff...
Tiba-tiba aku tidak seimbang berjalan dan "Buok" aku terjatuh di dalam pelukan seseorang. Pelukan itu menenangkan dan sangat nyaman.. pelukan kak Azriel saja kalah.. beberapa detik kemudian terdengar suara mama

"Ciee.. ciee.."

Laki-laki yang menolongku tadi segera melepaskan pelukannya dan berbisik ke telingaku
"Kesan pertama kali bertemu. Aku suka"
Laki-laki itu berjalan menuju sofa dekat orang tuanya dan duduk dengan tenangnya. Kok jantungku tidak karuan seperti ini.. lebih cepat dari biasanya.. suara itu lembut dan tenang. Uhhhhh.. mungkin tidak butuh waktu lama, aku bisa jatuh cinta dengannya. Daffa? Lupakan dia saja.. heh?

Aku duduk di samping mama dan membenakan gaun ku.

"Andini cantik banget, tante cuma sering lihat kamu dari foto aja. Ternyata aslinya lebih cantik ya yah?" Ucap wanita sebaya itu dan meminta tanggapan dari lelaki di sampingnya
Aku hanya tersenyum dan melihat laki-laki tampan itu.. dia tersenyum manis.. betapa teduhnya melihat senyuman itu. Lelaki tampan yang berkulit putih, badan nya yang tidak terlalu berisi terlihat dia pecinta olahraga, dan tinggi sekitar 178 cm yang artinya jika berjalan denganku sangat pas.. eh?Karena aku memiliki tinggi 167 cm. Seketika Daffa terhilangkan dari pikiranku, mungkin aku akan mencoba mencintai David.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 12, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Always Love YouWhere stories live. Discover now