Prolog

465 22 0
                                    

Aku berlari melewati koridor sekolah untuk menuju kelasku. Kelas XI IPA 4 yang berada didepan gudang sekolah. Ya memang kelasku jauh dari gerbang sekolah jadi aku harus berlari supaya cepat sampai. Sebenarnya kelas yang kutempati sekarang hanyalah  sementara. Alasannya kelasku yang dulu sedang direnovasi.

Hari ini aku terlambat datang ke sekolah, karena alarmku tidak berbunyi tepat waktu. Untung saja aku diperbolehkan masuk meskipun harus lari keliling lapangan dulu. Tapi tidak apa-apa yang penting aku bisa mengikuti pelajaran hari ini.

Sesampainya dikelas ternyata belum ada guru yang masuk. Padahal hari ini adalah pelajaran matematika dan guru matematika selalu datang tepat waktu. Ya syukur-syukur aku tidak dihukum dua kali. Tapi bukan berarti aku lolos dari masalah. Justru karena keterlambatanku ini Jessie akan leluasa mengejekku.

"Hey guys liat tuh siapa yang baru dateng.. Aduh kasihan ya habis dihukum bu Dian. Hahaha." ejek Jessie yang lain hanya diam karena sudah tau sikap Jessie yang seperti itu.

Bukan hanya Jessie, Vinna dan Luna sahabat Jessie juga membenciku.

Aku punya dua sahabat namanya Ali dan Rendi. Ali itu orangnya ramah dan Rendi orangnya ganteng.

Ali sahabatku sejak aku masuk SMA ini sedangkan Rendi sahabatku sejak kecil. Karena ketampanan Rendi dan sikap baiknya Ali, banyak perempuan yang menyukai mereka berdua. Salah satunya adalah Jessie yang menyukai Rendi. Kuakui Jessie memanglah cantik, cantik banget malah. Begitu juga dengan Vinna yang menyukai Ali.

Jessie menyangka aku mendekati Rendi karena ingin populer di sekolah. Padahal aku sudah menjelaskan padanya kalau Rendi sahabatku sejak kecil, tapi dia tidak percaya. Jessie juga menyuruhku untuk menjauh dari Rendi, jelas aku menolaknya. Dari situlah Jessie menjadikanku musuh bebuyutannya.

Aku tidak mengerti mengapa Jessie bersikap seperti itu, bukankah itu kenak-kanakan? Meski begitu aku tetap menganggapnya temanku. Aku bahkan tidak perduli kalau Jessie menganggap aku musuhnya. Aku tidak punya salah padanya, jadi untuk apa aku memperdulikan sikapnya padaku?

"Kok bisa telat?" tanya Rendi yang duduk disampingku.

"Lo sih gak bangunin gue." jawabku, karena biasanya Rendi datang ke rumahku pagi-pagi sekali sebelum matahari menampakan dirinya. Rendi sudah tau kalau aku ini insomnia, jadi aku suka telat bangun. Dan Rendi dengan senang hati ke rumahku untuk membangunkanku supaya tidak terlambat kesekolah.

"Kemarinkan gue bilang hari ini gak bisa jemput lo. Gue kan harus nganterin Nina ke TK." jawabnya, aku lupa kalau hari ini adalah hari pertama Nina, keponakan Rendi masuk Taman Kanak-Kanak (TK). Tante Ririn,  ibunya Nina meminta Rendi untuk mengantar Nina ke TK nya.

"Iya..iya.. Eh kok gak ada guru?" tanyaku.

"Katanya sih ada rapat sampai nanti siang."

"Oh.." jawabku singkat. Aku merasa seperti ada yang mengawasiku. Benar saja Jessie sedang memperhatikanku dan Rendi. Dia mendelik sebal padaku, aku hanya tersenyum membalasnya.

"Si Jessie kenapa lagi tuh, mukanya masam gitu?" tanyaku.

"Alah palingan cemburu liat lo ngobrol sama Rendi. Dia kan cinta mati sama Rendi." ucap Ali yang ikut nimbrung.

"Dasar cewek."

Kulihat lagi Jessie, kini dia sedang mengobrol dengan Vinna dan Luna. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi dari mimik wajahnya mereka sangat senang. Aku terus memperhatikan, tiba-tiba Jessie melihat kearahku. Dia memberikan senyuman jahatnya padaku. Apakah dia sedang merencanakan untuk menjahiliku lagi? Ahh aku tidak boleh berpikir negatif.

Tapi bagaimana kalau benar? Minggu kemarin saja aku sampai dikurung di toilet. Untung saja ada Rendi dan Ali yang cepat menemukanku dan menolongku.

Hampir sebagian siswa tidak menyukai Jessie karena sikapnya yang egois. Dia seenaknya suka memerintah orang lain dan menjadikannya pelayan yang mau disuruh apa saja. Bukan hanya untuk dirinya tapi juga kedua temannya yaitu Vinna dan Luna.

Mereka bertiga suka membuat kegaduhan dimanapun berada. Di kelas, di kantin, di lapangan dimanapun itu. Apalagi jika ada aku, Jessie pasti semangat sekali untuk mempermalukan aku didepan umum.

Tapi untungnya aku punya dua sahabat yang baik hati. Ali dan Rendi yang selalu menjagaku.

-TBC-

Ini cerita keduaku.
Happy reading ya guys ;)

Misteri Gudang SekolahWhere stories live. Discover now