Rencana Jessie

240 15 0
                                    

Bel istirahat berbunyi, semua anak-anak berlarian ke kantin. Aviora, Ali dan Rendi pergi ke taman sekolah tempat kesukaan mereka. Sedangkan Jessie, Vinna dan Lunna berada didalam kelas.

"Lo yakin mau ngelanjutin rencana kita?" tanya Luna.

"Gue yakin, kali ini kita pastiin gak akan ada yang nolongin si Vio." jawab Jessie.

"Tapikan lo tau gudang dibelakang itu serem banget. Apalagi kalau ketauan sama Bu Endang pasti kita dimarahin." kata Vinna.

"Iya bener, lagian selama ini gak boleh ada siswa yang masuk ke gudang itu. Kalaupun ada yang masuk pasti gak bakal kembali lagi. Lo mau masuk penjara gara-gara ngilangin anak orang? "

"Wah masa? Gue yakin itu cuma bohongan doang. Udah tenang aja, nanti sore kita masuk ke gudang itu buat bikin jebakan dulu. Besoknya kita pancing si Vio buat masuk ke gudang itu."

"Gimana caranya mancingnya?"

"Itu urusan gue, yang harus kalian lakukan adalah menghalangi Rendi sama Ali supaya gak ikut si Vio."

"Tapi.."

"Udah percaya aja sama gue, gak akan terjadi apa-apa sama si Vio. Mana ada sih cuma masuk ke gudang terus ilang? Itu cuma kerjaan anak iseng aja bikin cerita kayak gitu."

"Oke deh."

_____

Tepat pukul tiga sore Jessie, Vinna dan Luna menuju gudang dibelakang kelasnya. Sebelumnya mereka membawa alat-alat yang akan dibuat jebakan untuk Vio.

"Gue takut." bisik Luna pada Vinna.

"Gue juga." jawa. Vinna.

"Ehmmm, Jess gue kebelet nih ijin ke toilet bentar ya."

"Ya udah cepetan sana."

"Gue nganter Vinna ya."

"Hmm."

Vinna dan Luna berjalan meninggalkan Jessie, sebenarnya itu hanya alasan mereka berdua supaya tidak ikut masuk ke gudang itu.

"Udah tunggu sini aja ya, gue takut." ucap Luna pada Vinna. Mereka bersembunyi dibalik dinding dan hanya melihat Jessie dari belakang yang sedang memperhatikan gudang.

Perlahan Jessie membuka gudang itu dan mulai melangkahkan kakinya memasuki gudang. Vinna dan Luna hanya melihatnya dibalik dinding.

Saat Jessie sudah berada didalam gudang tiba-tiba pintu gudang itu tertutup dengan keras. Jessie yang berada didalam gudang kaget bukan main.

"Hahahaha.. Selamat datang gadis cantik.." tawa seseorang didepannya." Jessie tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang ada didepannya karena gudang ini sangat gelap.

"Siapa itu." tanya Jessie gemetar. Orang itu menampakan dirinya, sontak membuat Jessie ketakutan. Jessie lalu menggedor pintu keras-keras.

"Vinna... Lunaaaa.... Tolongin gue.." suaranya terdengar sampai keluar gudang. Vinna dan Luna mendekati gudang.

"Jess, lo gapapa? Buka pintunya Jess." teriak Luna.

"Tolongin gue.." teriak Jessie dari dalam.

"Jessieee.." dan tidak ada jawaban lagi dari Jessie. Bahkan Jessie tidak berteriak lagi, kemana dia?

Vinna dan Luna mulai ketakutan, mereka juga bingung apa yang terjadi pada Jessie.

"Gimana nih, Jessie gak ada."

"Gue juga gak tau, kita pulang aja yuk. Mungkin nanti Jessie nyusul sendiri."

"Hah bener, kita pulang aja. Jessie pasti lagi ngerjain kita."

Vinna dan Luna pun pulang, mereka tidak tau bagaimana nasib Jessie yang berada didalam gudang itu. Mereka yakin Jessie pasti baik-baik saja.

Sementara Jessie sudah tak sadarkan diri. Ada seseorang bertubuh besar yang menggendongnya dan membawanya entah kemana.

Sebelum Jessie tak sadarkan diri sepenuhnya, dia melihat seseorang itu memasuki sebuah lemari kayu berpintu besar dengan membawa dirinya. Setelah itu hanya ada kegelapan yang dirasakannya dan akhirnya Jessie pun benar-benar tak sadarkan diri.

Jauh dari dunianya, kini jiwanya berada dalam kegelapan yang begitu menyeramkan. Tidak ada setitik cahayapun yang menerangi tempat ia kini berada. Entah ini hanya mimpi atau kenyataan yang tidak bisa ia hindari.

Meskipun Jessie berharap ini semua adalah mimpi, tapi rasanya ini sebuah kenyataan. Jessie berharap ada seseorang yang menolongnya dalam kegelapan ini. Siapapun orang itu.

-TBC-

Misteri Gudang SekolahWhere stories live. Discover now