64

3.4K 124 2
                                    

Aku merasakan hatiku sangat terluka
Dan malam ini aku duduk di jendela dengan menyandarkan kepalaku.
Mengingat yang sudahsudah terjadi dengan kita ataupun hubungan kita. Hubungan pertemanan namun dilihat seperti ada gejolak perasaan satu sama lain.

Dan detik itu juga mataku memanas ketika aku mengingat kembali saat saat pertama kali kamu mulai menjauh dan menyentakku.

Mulai saat itu hatiku sangat sakit dan tidak bisa membayangkan hari hari berikutnya tanpa sapaan, chating, lelucon, dan perbicaraan kita.

Namun sepersekian waktu, aku mulai menyadari bahwa kita harus berpisah. Berpisah untuk waktu yang panjang, atau mungkin untuk selamanya?

Tak terasa bulir bulir air mata menetes dan mengenai buku diary-ku yang didalamnya hampir ku tuliskan untukmu.

Namun kisah kita terhenti bukan hanya karena waktu, tetapi karena kamu juga.
Kamu yang perlahan mulai menjauhiku.
Kamu yang perlahan mulai acuh tak acuh.
Kamu yang perlahan mulai tak ada kabar.

Dan hari hari selanjutnya tidak ada sapaan hangat untukku.
Tidak ada lelucon yang menyenangkan lagi.
Tidak ada perbincangan manis kita.
Lukaku makin parah.
Hatiku juga seperti tersayat beribu belati.
Hari hariku pun hanya kulewati dengan melamun dan melamun.

Walaupun aku pernah berpikiran akan kamu yang tiba tiba kembali dan membutuhkanku lagi.

Namun, pikiranku tak sesuai kenyataan.
Bahwa memang kenyataannya kamu sudah tertawa bahagia dengan perempuan lain.
Sedangkan aku seperti menyandang kelainan psikis.

HURTSWhere stories live. Discover now