71

3.1K 85 0
                                    

Sayang, rasanya aku menginginkan hubungan kita yang dulu. Yang membuat aku senang karena leluconmu dan kebahagiaan kita dulu.

Aku ingin kembali diawal aku mengenal kamu, didepan kelas itu. Aku paham, mungkin aku saja yang menginginkannya. Aku saja yang rindu ingin kembali. Aku saja yang terlalu mengharapkan semua bisa kembali seperti awal hubungan kita.

Aku paham, kamu tidak menginginkannya.
Bahkan saat terakhir kali kita berpisah. Matamu yang tidak mengeluarkan air mata.
Sangat menyakitkan mengingat itu.

Tapi aku paham, kamu sudah menemukan yang lebih baik
dari aku, Alhamdulillah. Aku senang. Namun, aku juga sedih.
Tidak mungkin kan orang yang sangat aku cintai, mencintai yang lain lalu menceritakannya padaku?
Tidak mungkin aku tidak sedih bukan? Aku pasti sedih.
Kenapa perbedaan ini terlalu menyakitkan, sayang.

Kenapa perbedaan ini selalu membuatku tersiksa?
Karena perbedaan ini selalu mengingatkan aku agar aku segara cepat cepat melupakanmu.
Jujur, dari terakhir kita berpisah.
Dari 5 tahun yang lalu. Perasaanku tidak ada yang berubah. Tetap sama.

Kamu tetap menjadi yang terbaik, walaupun sekarang aku tidak menjadi yang terbaik untukmu.
Tidak ada seseorang yang mengisi hatiku setelah kamu pergi, sayang.
Sebenarnya ini begitu menyiksa.
Jika saja perbedaan tak membuatku se-menderita ini. Mungkin aku sudah bahagia bersamamu.

HURTSWhere stories live. Discover now