Sebuah Janji

6.8K 412 26
                                    

"RICA!!" teriak Citra dari depan pintu kelas XI.1.

"Apaan Crit, lu berisik tau nggak sih" Rica merespon dengan ekspresi malas miliknya.

Citra langung berlari ke meja Rica dengan cepat.

"Brak!!" Citra memukul meja milik Rica yang membuat Revan, Zico, Dani dan Kevin langsung terkejut dan menoleh untuk melihat Citra.

"Lu kenapa ego?" tanya Dani.

"INI GAWAT!! KAK RICO BERANTEM DI TENGAH LAPANGAN SEKOLAH!!" Citra benar-benar panik dan ketakutan.

Bola mata Rica seketika membesar, Rica langsung bangkit dari bangkunya dan berlari keluar kelas dengan cepat.

"Eh Crit? lu seriusan?" tanya Revan dengan tampang penasaran.

"IYA ANJIR" teriak Citra lagi.

"Anjir baru kali ini gue denger kak Rico berantem" ujar Kevin.

"Gue meski liat" sambar Zico yang langsung bangkit dari bangkunya dan ikut mengejar.

"Woy gue ikut!"

"Ikut!!"

"Jangan tinggalin gue"

Revan, Zico, Dani dan Kevin, mereka semua berlari mengejar Rica dan juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Mereka semua bingung karena ini kali pertama Rico berantem dengan seseorang.

Disisi lain Citra masih berada di dalam kelas dengan wajah yang masih panik.

"Woy lu nggak ikut mereka?" tanya Citra kepada Rendy yang sedang bersantai di mejanya sambil memainkan handphone miliknya.

Rendy tidak menjawab pertanyaan Citra tapi ia langsung bertindak dengan ikut pergi keluar kelas.

Dan Rica, ia masih terus berlari menuju lapangan sekolah entah kenapa Rica sekarang benar-benar merasa khawatir dengan Rico.

Sesampainya di lapangan ternyata banyak sekali murid yang sedang menonton Rico dan Rafa yang berkelahi.

Mungkin ini sudah kebiasaan para murid, jika ada perkelahian bukannya di hentikan malah di tonton dan lebih parah lagi bahkan ada yang malah menyemangati.

Rica pun akhirnya berdesakan dengan murid-murid lain saking ramainya.

Mungkin menurut para murid ini adalah hal langka karena Rico seorang laki-laki yang aneh ternyata bisa berkelahi.

Saat Rica sampai di tengah-tengah kerumunan ia melihat Rico memukul wajar Rafa dengan kencang.

Rica yang melihat hal tersebut hanya bisa menutup mulutnya karena terkejut.

Rico yang sadar dengan kedatangan Rica langsung menghampirinya dan memeluk erat Rica.

"Kakak ngapain?" Tanya Rica dalam pelukan Rico.

"Sstt..nggak ada apa-apa kok dek" Rico melepaskan pelukannya.

Baru saja Rico melepaskan pelukannya, Rafa langsung bertindak, ia melayangkan pukulannya ke wajah Rico. Tapi Rico dengan cepat menangkis pukulannya dan berbalik ingin memukul Rafa.

"Woy minggir gue mau liat!" Ucap Kevin yang berada di belakang kerumunan murid-murid bersama ke tiga temannya yang lain.

"Pritttttt" tiba-tiba saja terdengar suara peluit, dan itu membuat Rico menghentikan pergerakan tangannya yang tadi berniat memukul Rafa.

"Kalian semua bubar CEPAT!!" ternyata suara peluit dan teriakan berasal dari Pak Jono.

Seketika semua murid bubar ketakutan seperti saat ada teroris di Sarinah.

Its MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang