Gambar ⬆⬆ : Luke Clarkson
"Into the sky, to win or die." – Christopher Paolini, Eragon
"Luke, cepat bangun! Kau sekolah kan!"
Emily meneriaki adiknya yang masih tenggelam dalam mimpi. Jam sudah menunjukkan pukul enam, tapi adiknya masih saja berpetualang di alam bawah sadarnya.
Luke Clarkson sayup-sayup mendengar teriakan kakaknya dari lantai bawah. Kesadarannya masih belum terkumpul. Rasanya seluruh badan Luke mengambang di udara. Mimpinya terasa nyata. Perlahan-lahan ia membuka mata. Tangannya meraih-raih ponsel yang biasanya terletak di meja samping kasur. Aneh, rasanya yang ia cari-cari sangat jauh letaknya. Luke pun berusaha menyadarkan mata seutuhnya.
Betapa terkejutnya ia ketika menyadari tubuhnya berada dalam posisi tidak wajar. Luke menatap ke sekeliling, lalu mencubit pipinya berulang kali.
Ini bukan mimpi. Tubuhnya sedang mengambang di langit-langit kamar. Rupanya mimpi yang ia rasakan benar-benar terjadi.
Astaga, bagaimana ini?! Aku ingin turun!! jerit Luke dalam diam.
Begitu menyuarakan keinginannya keras-keras dalam hati, Luke langsung terjatuh ke kasur. Parahnya, kasur Luke langsung memberikan gaya tolakan yang besar. Luke terpantul lalu berguling di lantai.
"Apa-apaan ini, ba-bagaimana bisa?"
"Luke! Jangan berencana bolos ya!! Cepat turun atau kutunjukkan semua koleksi majalah maksiatmu ke papa!"
Mendengar suara kakaknya yang menggema itu, Luke gelagapan dan meraih ponsel. Ia terkejut untuk kedua kalinya begitu melihat waktu yang ditunjukkan. Buru-buru Luke langsung meraih seragam yang tergantung dan bergegas turun menuju kamar mandi.
Masa bodoh dengan yang tadi! Akan kuselidiki nanti saja. Pokoknya kakak atau siapa pun tak boleh tahu!
Emily bersiap meluncurkan serangannya jika Luke tidak segera turun dan bergegas. Dia akan membeberkan semua koleksi "majalah terkutuk" milik adiknya itu ke papa. Masa bodoh tentang janjinya menjaga rahasia. Hingga sekarang Luke pun tidak berhasil memberikan apa yang dia mau.
Mendadak, ia mendengar suara jatuh yang sangat keras. Emily sedikit terkaget dengan suara gaduh yang berasal dari kamar Luke.
Emily berdecak, "Apalagi sekarang..."
Ia memutuskan untuk naik dan akan mendobrak pintu Luke. Namun begitu Emily menginjak anak tangga pertama, terlihat Luke yang berlarian turun. Tiba-tiba saja Luke tergelincir dan jatuh tepat menimpa sang kakak. Mereka terjatuh heboh. Sudah dipastikan akan ada perang setelah ini.
"Kamu ini kenapa, hah?! Cepat berdiri atau kujewer kupingmu!"
"Aku bukan anak kecil lagi! Tak perlu meneriakiku seperti itu!" keluh Luke sama kesalnya.
"Terus mau dibangunkan pakai cara apa? Kamu mau kusiram saja wajahmu?! Lain kali dengan senang hati kulakukan itu, dasar babi pemalas!"
"Kakak!! Argh!!"
Emily menjewer kuping adiknya itu hingga memerah. "Cepat mandi!!"
"Kakak menghabiskan waktu!! Jika bisa, aku akan terbang menjauh darimu, Kak! Lepaskann!!"
Tepat setelah Luke menyelesaikan ucapannya, Tiba-tiba saja Emily mendapati adiknya itu melayang dan bergerak menjauh darinya. Luke gelagapan sekali lagi dengan kondisi tubuhnya. "Astaga terjadi lagi. Aku ingin turun!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Talented [END] (Baca Lengkap Di Dreame/Innovel)
Science FictionDi balik dunia yang serba normal, ada hal-hal yang tidak bisa disangkut pautkan dengan kelogisan. Tak selamanya dunia ini masuk akal. Pasti, ada saatnya dimana manusia tak perlu lagi menggunakan logika untuk mengerti misteri yang penuh keajaiban di...