Lo itu kayak udara, ada tapi gak bisa digenggam.
---------------------------------
Keesokan harinya Vania datang ke sekolah dengan senyum yang merekah di bibirnya. Banyak murid yang melihat aneh ke arah dirinya, mungkin mereka berpikiran bahwa Vania gila karena pacarnya tak menganggap dirinya ada. Padahal sih iya. Tapi dilihat dari kemarin sebenarnya laki-laki itu sangat care terhadap kekasihnya, ya mungkin dia malu saja untuk hanya sekedar mengakui Vania? Mengingat perlakuannya yang bodo amat itu.
"Vaniaa!" teriakan nyaring itu berasal dari bangku miliknya. Ya siapa lagi kalau bukan Karin. Gadis itu sangat amat rempong. Apalagi dia ketemu yang namanya cogan! Padahal bukan sejenis makanan tapi kenapa dia sehisteris itu?
Vania menoleh, "Apaan?" jawabnya dengan nada sedikit malas.
"Cowok lo tadi kesini," Vania langsung menatap Karin dengan berbinar, kedua bola matanya membulat lebar
"Serius lo? Sumpah demi apa?!" pekik Vania heboh.
"Iya! Katanya sih lo nanti disuruh ke kelasnya gitu," ujar Karin.
"Ngapain?" tanya Vania bingung. Gadis itu menyandarkan punggungnya ke kursi.
Karin menghendikkan bahunya tidak tahu, memang dia hanya mendapatkan wangsit seperti itu oleh Revan apabila Vania telah datang maka Vania nanti disuruh menemuinya. "Mana gue tahu sih Van. Suka aneh deh. Btw Dava makin cakep banget anjir." Celetuk Karin dengan memperlihatkan wajah berbinarnya. Ya, Namanya juga cewek lihat cowok ganteng ya gitu sama halnya dengan cowok waktu lihat cewek cakep dikit beuh kalua gak kuat iman udah khilaf mungkin.
"Ye, dasar adonan bakwan! Kagak nyambung, dasar." Vania menjitak kepala Karin menggunakan kertas yang ada di hadapannya pelan membuat cewek itu memanyunkan bibirnya.
"Biarin, wlee!" Karin menjulurkan lidahnya ke arah Vania. Sedangkan gadis itu menatapnya aneh. "Eh btw nanti gue temenin ya! Pengen lihat doi siapa tahu jodoh yakan? Haha." harap Karin dengan tertawa. Menurut Karin, berharap itu tidak apa-apa masalah harapannya itu dibalas atau tidak itu masalah nanti.
"Serah lo Awkarin KW," ucap Vania jengah.
"Kalian semua sucih aku penuh desah. Eh, dosa ding. Haha," gelak tawa dari Vania dan Karin menyita perhatian semua murid yang ada di kelas baik yang baru datang maupun yang sudah datang dari tadi. Persahabatan mereka terkenal sangat erat sejak keduanya masih menginjak bangku kelas 10. Di mana saat itu Karin dan Vania yang dipertemukan dengan hal konyol waktu kegiatan MOS yang mengharuskan seluruh murid kelas 10 harus ikut menginap di sekolah. Saat itu Vania ditugaskan untuk menjaga sebuah lilin yang diletakkan di sampingnya dan Karin yang disuruh membawa sebuah sedotan kecil dan segelas air, lalu di sini cara permainannya adalah Karin harus memadamkan lilin itu sedangkan Vania harus menjaga lilin itu untuk tetap menyala. Kedua grup sangat begitu bersemangat untuk menyoraki Vania dan Karin. Alih-alih bukan lilin yang disembur Karin justru dia malah menyembur Vania menggunakan air itu sehingga membuat Vania kesal setengah mati dan berakhir ngambek. Tapi sejak saat itu Karin mulai terbiasa untuk menjahili Vania.
* * *
Bel istirahat berbunyi, sesuai info yang diberikan oleh Karin tadi kini Vania dan Karin langsung pergi menuju keluar dari kelasnya ia mengarahkan langkah kakinya ke arah kelas Revan. Dia mau menemui cowoknya yang kebetulan atau bahkan bisa dibilang tumben sekali mau menyuruh dirinya ke kelas Revan. Hal itu tidak akan Vania sia-siakan. Siapa tahu Revan ingin mengajaknya berduaan di kelas? Atau malah memperkenalkan dirinya sebagai kekasih supaya Vania tidak ada yang menganggunya lagi. Membayangkan itu saja membuatnya langsung kesenengan. Namun secepat kilat gadis itu menghapus bayangan-bayangan berharap tersebut. Takutnya tidak sesuai dengan ekspektasinya karena realita itu sungguh menyakitkan, kadang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prestige
Teen FictionKisah seorang remaja perempuan (SMA) yang berusaha untuk mendapatkan perhatian dari pacarnya yang memiliki sifat gengsi terlalu tinggi, galak, dan kurang peka terhadap pacar. * * * Revano Aldryan, cowok dengan tingkat kadar kegengsian yang begitu ti...
Wattpad Original
Ada 9 bab gratis lagi