tiga

2.3K 486 65
                                    

Alora

"Lu udah ngerjain tugas ips belom?" tanya Lucia saat melihat gue memasuki kelas.

"Astaga Lucia, gua baru aja masuk kelas. Udah nanya tugas aja." balas gue sambil menempatkan tas gue diatas meja.

"Gausah basa basi, intinya lo udah belom?" tanya Lucia lagi yang membuat gue menyengir.

"Ya, belom lah. Lo kayak gatau gue aja Lus."

"Ambil buku lo terus salin nih, daripada nanti si Dito ngoceh." ujarnya yang membuat gue mengambil lks ips dan pulpen.

Baru aja gue menjawab soal pertama bel masuk berdering.

"What the hell?!" ucap gue menggeram.

"Ini mulut mending diem, tangan lo yang kerja. Udah buru, gece." ujar Lucia menutup mulut gua.

"Gece Ra, si Dito udah diujung koridor katanya!" panik Lucia yang membuat gerakan tangan gua lebih cepat.

"Nih, nih udah!" ucap gue melempar lks Lucia lalu kembali ke tempat duduk gue.

"Anjing lo, Ra." ucapnya menatap gue seakan ingin membunuh gue.

"Ra, gue mau ke perpus. Lo ikut?" tanya Lucia pada gue yang masih asik menyedot teh sisri.

"Ikut."

Saat gue dan Lucia hampir masuk ke perpus, seseorang mencegat gue dengan menghalangi pintu perpus.

"Al, dengerin gue." ucapnya.

Gue membuang muka, tidak ingin melihat wajahnya yang beberapa hari ini menghilang dari hadapan gue.

"Ra, gue masuk ya. Lo disini, selesain masalah lo." ucap Lucia yang langsung pergi tanpa membantu gue untuk menghindar dari cowok brengsek dihadapan gue.

"Al." panggil Calum.

"Alora." panggilnya lagi sambil menyentuh permukaan tangan gue.

"Apa? lo mau ngejelasin?" tanya gue langsung to the point.

Calum mengangguk dan mengajak gue duduk di sampingnya.

"Kamu denger aku jelas-"

"Aku ga butuh penjelasan basi kamu." potong gue cepat.

"Kamu maunya, kamu ngejelasin masalah kemaren dan selalu anggep kalo itu bukan salah kamu, abis itu kamu dapet permintaan maaf dari aku. Itu aja kan?" ucap gue dengan satu tarikan nafas.

Calum menggeleng.

"Kamu ga capek gini terus?" tanya gue sambil melepaskan tautan jarinya di tangan gue.

"Maksud kamu?" tanya Calum mengernyitkan keningnya.

"Kamu ngebuat salah, kamu jelasin ke aku, kamu minta maaf, aku maafin, gitu aja terus setiap hari. Kamu ga capek, Cal?" jelas gue menatap Calum lekat-lekat.

"Tapi, aku berani sumpah Al. Kalo kemare-"

"Kalo kemaren bukan salah kamu? kalo kemaren kamu ga nyadar ada saos di pipi kamu?" potong gue lagi.

"Aku, ak-"

"Aku tau, kamu pasti ga nyadar. Tapi kamu bisa nolak kan? biar kamu ga di elapin sama perempuan cabe itu?" tanya gue dengan emosi.

"Vivi bukan cabe, Alora. Jaga omongan kamu!" bentaknya yang membuat gue terlonjak kaget.

"Vivi bukan cewek yang seperti kamu kira. Dia cuma mau ngelap saos di pipi aku!" teriaknya.

"Dia emang cuma mau ngelapin kamu tapi setelah itu dia cium pipi kamu!" bantah gue dengan cepat.

"Vivi ga mungkin kayak gitu, asal kamu tau aja kalo aku sama dia-"

"Aku tau! aku tau kalo kamu sama dia udah pernah pacaran lebih dari dua tahun! bahkan kita baru setengah tahun. Itukan maksud kamu?" pandangan mata gue mulai berair dan air itu kapan saja bisa terjatuh.

"Kamu pasti lebih banyak tau tentang Vivi daripada aku! Makanya kamu marah kan kalo aku ngejelek-jelekim dia!" tanya gue sambil mendorong tubuh Calum.

Ia terdiam, memperhatikan gue dengan padangan tidak percaya bahwa gue bisa semarah ini.

"Calum, lo ditunggu di ruang o-" panggil seseorang dari belakang tubuh gue.

"Vivi?" ucap Calum yang membuat gue memutar kepala gue kearah belakang.

"Kamu emang engga pernah ngertiin aku. Kamu cuma mentingin diri kamu sendiri. Atau bahkan, kamu ga peduli sama perasaan aku." ucap gue menutup perdebatan ini.

Gue berjalan melewati Vivi yang terlihat kaget akan kedatangannya yang sangat tidak tepat.

Gue memberhentikan langkah gue saat sejajar dengan Vivi. Gue menoleh kearahnya dan menatapnya seakan-akan menyalurkan kekesalan dan kebencian pada dirinya.

"Al, mending kamu pergi sekarang." ucap Calum menengahi gue yang terlihat murka.

Gue tersenyum kecut. "Apa pantes, kamu dianggap seorang pacar?" ucap gue saat melihat Calum menarik tangan Vivi untuk menjauh dari gue.

•••
yas sekolah gue pulang cepet wuw

12.21
4/11/16

Sejarah • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang