Chapter 14

3.4K 285 0
                                    

Goals







Author : Oh Minyoung & Kim Sang in
Genre : Sad, Romance
Length : Chapter
Main Cast : EXO’s Sehun &
Support :

Sumarry: “ Pada akhirnya kau dan aku menjadi satu. Saling memiliki untuk selamanya walaupun begitu banyak rintangan.”





~ Goals ~
Hari ini aku berencana menemui El dan mengajaknya untuk pulang ke Indonesia.

Tok tok

“Sehun.”
“Vel, apa El ada?”
“Ah.. ada. Dia sedang di ruang tengah, masuklah.”
“Annyeonghaseyo Paman Ahn.”
“Yak, pasti kau kesini ingin menemui El bukan.”
“Ya paman.”
“Assalamualaikum bidadariku.”
“Wa’alaikum salam. Yak Oh Sehun tak usah bersikap manis seperti itu. Pasti ada maksud terselubung.”
“Hehe.. kau tau sekali rupanya.”
“Ada apa?”
“Ehm.. El, berkemaslah. Nanti pukul 5 sore kita pulang ke Surabaya.”
“Kenapa kita pulang?”
“Aku akan menikahimu.”
“Kau pasti bercanda?”
“Tidak. Sudah, sekarang kita pergi.”
“Kemana?”
“Ketempat favoritmu.”
“Haish.. baiklah.”

[El pov]
Apa benar yang dia bilang tadi? Jika iya, aku tak bisa membayangkannya. Lalu sekarang, dia akan membawaku kemana?”
[End]

“Sehun, bukankah ini jalan ke..”
“Iya, kita akan ke kedai bubble tea.”
“Benarkah?”
“Iya, sepertinya kau sangat senang.”
“Aku sangat menyukainya Hun.”
“Baguslah, sepertinya setelah ini kita akan menjadi bubble tea couple.”
“Boleh juga. Nah.. sudah sampai. Ayo, cepat kita turun.”
“El, sebentar. Oppa pesan dulu.”
“Ne Sehun Oppa.”
“Nah El, ini untukmu.”
“Gomawo Oppa. Wah.. rasa taro. Ini rasa kesukaanku. Bagaimana kau tau?”
“Aku hanya asal memesan. Dan kebetulan aku sangat suka rasa taro. Rupanya kita sehati.”
“Ya.. terserah.”
“Sejak kapan kau menyukai bubble tea?”
“Dulu saat smp, aku sering pergi ke mall bersama mama dan saat kesana aku selalu membeli bubble tea.”
“Oohh… jika begitu, kita akan sering ke kedai bubble tea bersama.”
“Ide bagus Hun.”
“Heum..”
“Kau tak malu berjalan denganku kan?”
“Kenapa aku harus malu?”
“Lihatlah kondisiku saat ini? Tak bisa berjalan dan hanya duduk dikursi roda.”
“Tentu tidak El. Untuk apa aku malu, bukankah kau sedang sakit. Nanti kau juga kembali pulih dan dapat berjalan seperti dulu.”
“Benarkah?” ucapku dengan nada menggoda.
“Percayalah pada oppa. Arasseo.”
“Ne oppa. Terimakasih untuk selalu menjagaku selama ini.”
“Tak usah berterimakasih El. Itu sudah tanggung jawabku. Sudah, ayo pulang dan segera berkemas dengan Vela. Nanti sore ku jemput dan kita berangkat.”
“Baiklah.”

~ Goals ~
-Indonesia-
“Assalamualaikum.”
“Wa’alaikumsalam… Sehun.”
“Ma..” aku mengambil tangannya dan menciumnya.
“Ma, ini orang tuaku.”
“Oh.. selamat datang Tuan dan Nyonya. Mari, silahkan masuk. “
“Ayo Appa.. Eomma.”
“Vino… Vino.. panggilkan ayah.” Teriak mama.
“Baik ma.”

*Ruang tamu
“Ma, maksudku datang bersama orang tuaku adalah untuk menikahi El besok. Apa mama dan ayah setuju?”
“Sehun, apa alasanmu mempercepat pernikahanmu.  Kenapa mendadak sekali.”
“Ayah, maafkan aku karena mengambil keputusan secepat ini. Memang ini terlalu nekat tapi aku tak mau kehilangan El lagi. Sudah cukup aku menunggunya terbangun dari koma selama 1 tahun, maka dari itu aku ingin menikahinya. Dengan begitu, aku akan selalu bisa menjaganya.”
“Ayah dan Mama setuju saja dengan keputusanmu. Tapi bagaimana? karena semua itu tidak semudah yang kau bayangkan. Butuh banyak persiapan untuk itu.”
“Aku berterima kasih pada Ayah dan Mama karena sudah menerima keputusanku. Aku tak meminta pesta pernikahan yang meriah. Aku hanya ingin menikah dengan El secara sederhana dan rahasia, hanya dengan keluarga saja. Yang terpenting, aku sudah sah bersamanya karena baru tahun depan kontrakku dengan agensi selesai. Baru setelah itu, kita adakan resepsi semeriah mungkin. Bagaimana?”
“Baiklah jika begitu. Tuan Oh.. Bagaimana? Apa anda setuju.”
“Kami setuju saja. Karena mungkin ini yang terbaik untuk mereka berdua.”
“Baiklah, mari kita persiapkan semuanya.”

*Taman belakang rumah.
“Sehun.”
“Heum?”
“Kau benar – benar melakukannya?”
“Sudahlah, aku tak mau kehilanganmu lagi dan jika kita sudah menikah aku bebas menjagamu sebaik mungkin El.”
“Baiklah aku mengerti. Hanya saja, bagaimana dengan EXO? EXO - L?”
“Tenang saja, kita akan merahasiakan pernikahan kita sampai tahun depan. Setelah kontrakku dengan EXO berakhir. Aku akan menggelar pres konvers bersamamu bersama agensiku dan EXO. Kau tak usah khawatir, aku sudah dibantu Suho hyung untuk mengatasinya. Jadi hanya seagensi saja yang tau bahwa kita sudah menikah.”
“Yasudah kalau begitu. Antarkan aku kekamar. Aku lelah.”
“Baiklah tuan putri.”

~ Goals ~
-21 april 2021-
“Saya terima nikah dan kawinya Ellora Venisha Lauryn binti zuhair dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.”
“Bagaiamana saksi, sah?”
“Sah.”

[El pov]
Hatiku sungguh bergetar mendengar Sehun dengan lancar mengucapkan kalimat akad tadi. Dan baru saja kami sudah sah menjadi suami istri. Tuhan terimakasih, akhirnya mimpiku sudah terwujud. Akupun mencium tangan Sehun dan Sehunpun mencium puncak kepalaku.
[End]

Acara telah selesai. Kini kami sekeluarga tengah berkumpul diruang keluarga.
“Mama kenapa menangis?”
“Mama sedih setelah ini harus melepasmu, tapi mama tak khawatir karena melepasmu pada orang yang benar.”
“Mama jangan begitu, aku jadi ikut sedih.”
“Sudahlah Ma, memang sudah waktunya. Sehun, ayah percayakan Lorra padamu. Jangan sampai kau mengecewakannya.”
“Baik Ayah. Aku pastikan semua yang terbaik untuk El.”
“Ma.. Yah… jika boleh, lusa aku akan membawa El sementara ke Korea karena aku sudah akan kembali ke panggung dan aku ingin merawatnya sampai dia pulih.”
“Tapi Sehun, bagaimana dengan dinasku?”
“Besok Ayah akan meminta cuti selama 3 bulan untukmu karena kau sedang sakit.”
“Baiklah Ayah, terimakasih.”
“Ma.. Yah.. sudah malam, aku lelah dan mengantuk.”
“Baiklah Sehun, kalian pergilah tidur. Ayah masih mau bicara dengan orang tuamu.”
“Baiklah. Ayo El.”

Cklek

“El.”
“Heum”
“Bolehkah aku memelukmu?”
“Tidak boleh.”
“Bukankah kita su...”
“Tentu saja boleh Hun. Kita sudah mukhrim sekarang. Aku jadi milikmu sekarang.”

Grep

[El pov]
Sehun benar - benar memelukku. Oh tuhan.. pelukan yang sangat hangat yang aku impikan selama ini baru saja aku dapatkan.”
[End]

“Apa kau suka?”
“Tentu saja Hun.”
“Bagaimana perasaanmu?”
“Entahlah, tak bisa kuungkapkan.”
“Begitukah?”
“Hem..”
“Kenapa jadi canggung begini?”
“Entahlah Hun.”
“Mulai sekarang panggil aku oppa? ingat, setiap hari. Kau selalu saja memanggilku Hun.”
“Oppa? Bukankah aku pernah memenggilmu oppa. Aku tidak mau.”
“Hei, aku suamimu sekarang. Jadi bersikaplah sopan padaku. Bukannya aku lebih tua darimu?”
“Baiklah oppa.”
“Apa? aku tidak dengar.”
“Iya Sehun Oppa. Apa kau puas sekarang.”
“Aigoo… nae yeobo. Aku sangat puas sekali.”
“Sudahlah, aku mengantuk.”
“Hei, kau bilang apa. Ulangi.”
“Aku mengantuk Sehun Oppa. Ayo kita tidur.”
“Baiklah ayo tidur.”

Tuhan terimakasih, aku berhasil menjaga hati ini sampai akhirnya hari itu benar datang dan terjadi pada akhirnya. Sekarang Aku dan Sehun sudah menjadi satu. Tuhan, semoga hanya ajal yang memisahkan kita.
TBC

# See You Next Chapter #
Hai ketemu lagi sama author abal abal yes yang masih terus update padahal ffnya ga laku
Makasih yang udah baca tolong yes jangan jadi dark readers kit ati tau 🙃😭 udah baca budayain like yes
Duh banyak omong nih authornya maap keun yes yuk terus baca yuk dikomen ..
Terimakasih ...



GOALS - Oh Sehun [ COMPLETED✔]Where stories live. Discover now