Chapter 7

2.5K 194 8
                                    

"Seohyun?! Maksudmu Seohyun noona?!" tanya Sehun serius.

"Ya Seohyun, Emh.. Maksudku dia mencarimu! Itu disana!" tunjuk Luhan mencoba mengalihkan perhatian Sehun. Di luar kelas Sehun dan Luhan memang ada Seohyun. Luhan menghembuskan nafasnya lega, akhirnya Sehun berjalan keluar kelas. Namun saat hanya satu langkah lagi keluar kelas, Sehun menghentikan langkahnya.

Clek

"Apa yang kau lakukan?!" Luhan sangat terkejut sekarang. Bukannya keluar kelas untuk menemui Seohyun, Sehun malah mengunci pintunya dan kembali berbalik mendekati Luhan.

"Jangan pikir aku sebodoh itu Luhan, kau mencoba mengalihkan perhatianku bukan. Aku tahu noona ada disana, tapi bukan untuk mencariku. Noona mencari Lay. Jadi jawab pertanyaanku sekarang!" desak Sehun membuat Luhan memundurkan langkahnya kebelakang.

Duk

"Akhh! Shh.. Appo!!" rintih Luhan karena punggungnya membentur dinding kelas.

"Sudah kuduga kalau sebenarnya kau tidak-" ucap Sehun menyeringai, entah kenapa Sehun jadi terlihat menyeramkan dimata Luhan. Padahal seingatnya Sehun itu sangat kekanakan dan cengeng. Tapi apa yang terjadi sekarang?

"Ada, sudah ku bilang ada!" tegas Luhan.

"Kalau ada, katakan siapa?!"

"Memang kalau kukatakan siapa, kau mau apa?" tantang Luhan.

Posisi Luhan dan Sehun sudah sangat dekat sekarang.

"Tidak akan apa-apa, aku hanya ingin tahu! Ayolah jawab saja, atau aku akan-"

"Akan apa?!"

"Menciummu!"

"Eoh! Kk-kau bercanda?!"

"Kau hanya punya waktu 3 detik untuk menjawab pertanyaanku, jadi-" ucapan Sehun kembali dipotong oleh Luhan.

"Kau tidak mungkin melakukan itu! Kk-kita sama-sama namj-"

"Hana, du-"

"Kau tidak akan menciumku-"

"Dul, set!"

Chu

Mata Luhan seketika melotot melihat apa yang Sehun lakukan. Luhan kira Sehun hanya bercanda, tapi dia benar-benar menciumnya.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Posisi mereka masih bertahan, Luhan berusaha melepaskan tautan mereka dengan mendorong dada Sehun, namun Sehun malah menarik tengkuk Luhan dan memperdalam ciumannya.

"Eunghh.." tanpa sadar Luhan melenguh dan Sehun tersenyum puas di tengah-tengah ciumannya.

Sehun mulai melepaskan ciumannya saat melihat Luhan mulai melemah kehabisan nafas. Sehun menangkap Luhan yang ambruk ke pangkuannya.

"Hah, hah, hah," Luhan berusaha meraup udara sebanyak-banyaknya. Sedangkan Sehun, ua tidak berhenti tersenyum.

"Sudah ku bilang, aku tidak bercanda!" ucap Sehun tenang.

"Kau keterlaluan!" teriak Luhan.

"Kenapa keterlaluan?! Aku sudah menperingatimu sebelumnya!" ujar Sehun tanpa melepaskan pandangannya dari Luhan. Sehun terus saja memperhatikan bibir merah Luhan yang semakin menggoda dimatanya.

"Sehun! Kau tahu tadi itu ciuman pertamaku, dan kau mengambilnya begitu saja.. Aku membencimu! Sekarang cepat buka pintunya!" marah Luhan pada Sehun yang sebenarnya tidak benar-benar mendengarkan ucapan Luhan, Sehun hanya dapat menangkap kata 'ciuman pertama', dan itu sukses membuat bibir Sehun tersungging lebar.
.
.
.
.
.
.

"Sehuna, kau benar-benar melakukannya?! Woah!! Daebakk! Ini baru temanku! Aku bangga padamu Sehun" teriak Kai heboh saat mendengar cerita Sehun tentang apa yang baru saja ia lakukan dengan Luhan.

"Sekarang aku akan bersikap seperti namja, aku sudah berjanji pada diriku sendiri Kai" bangga Sehun membuat kerutan didahi Kai.

"Seperti namja?! Bukankah selama ini kau namja? Oh jangan bilang jika sebenarnya kau adalah waria?" tanya Kai membuat Sehun menatapnya datar.

"Maksudku, aku tidak akan kekanakan lagi. Aku akan jadi namja manly. Dan kau tidak bisa mengejekku lagi!" jelas Sehun senang.

"Oh baguslah kalau begitu, selanat berjuang Sehun" semangat Kai membuat Sehun semakin mengembangkan senyunmmnya.
.
.
.
.
.
.

"Oh ya ampun!! Apa yang terjadi padaku?! Kenapa jantungku berdetak sangat cepat ya? Apa aku punya riwayat penyakit jantung? Oh aku harus menanyakannya nanti pada harabeoji"

TBC

Jangan lupa voment ya😊

RegretWhere stories live. Discover now