19

86.3K 3.2K 75
                                    

ucapan Marc bukan main main, sepulangnya Netta dari rumah sakit, Marc meminta Doniya mengemasi pakaian Netta dan pakaian mereka, sedangkan Marc sudah memesan tiket pesawat dengan penerbangan jam dua belas malam nanti

Netta hanya terdiam di ruang tamu, mengingat dia tidak akan bertemu Zayn lagi selamanya, dan mungkin orang tuanya akan menjodohkannya dengan pria yang mau menerima dirinya dan anaknya, Netta juga mulai khawatir dengan Alex yang sudah lama ini tidak di hubunginya, bagaimana jika Alex tau kalau kekasihnya hamil? dan jika Alex memutuskan hubungan mereka, apa Alex masih mau menjadi sahabatnya?

"Netta, maafkan Grandma atas kesalahan pamanmu, Grandma benar benar tak menyangka jika sampai begini" Trisha tiba tiba memeluk erat cucunya

ketika Marc dan Doniya sudah selesai dengan persiapannya, mereka ikut duduk di sofa

"apa aku juga di larang bertemu cucuku?" isak Trisha, bertanya kepada Marc dan Doniya

"tentu saja tidak, kami tidak pernah melarang semua mengunjungi Netta selain Zayn, maaf ibu mertua ini keputusan final ku" balas Marc

"aku mengerti,mungkin ini hukuman yang pantas di terima Zayn, aku akan segera menikahkan Zayn dengan Gigi dan ku harap Netta suatu saat nanti akan bertemu dengan lelaki yang baik"

Marc tersenyum. "aku akan memperkenalkannya dengan salah satu anak sahabatku, dia sangat baik, dan aku percaya bahwa dia sangat pantas untuk Netta"

"Daddy aku tidak ingin menikah"

"kenapa begitu?" tanya Marc bingung

"tidak apa apa, hanya saja aku belum ingin menikah untuk jarak dekat ini" elak Netta

sebenarnya Netta hanya ingin menikah dengan orang yang di cintainya, dan orang itu adalah Zayn. tapi sayang sekali, mungkin kisah cintanya akan berakhir saat ini, Zayn akan segera menikah dan Netta hanya akan hidup bahagia dengan anaknya

"sebaiknya kau berkenalan  dulu, baru setelah itu kau memutuskan ingin dan tidaknya" paksa Marc

"ya baiklah Daddy, aku menurut saja" ucap Netta, ia menghela nafas kasar

Netta sejak tadi menunggu Zayn, tapi pria itu tidak terlihat batang hidungnya semenjak kejadian tadi dirumah sakit, padahal Netta sangat berharap jika Zayn akan membujuk ayahnya dan menikahinya, tapi buktinya? itu hanya harapan semata Netta

karna mungkin, Zayn tidak mencintainya seperti yang dulu selalu pria itu katakan, ya mungkin saja HAHAHAHA, Netta hanya bisa tertawa perih di dalam hatinya

sebaiknya Netta tidak terlalu memikirkan hal hal yang indah dan membuatnya tidak memikirkan kenyataan yang ada

Marc melirik jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, pria itu berdiri. "Ayo Netta, kita akan berangkat ke bandara agar tidak terlambat"

Netta mengangguk, ia berdiri diikuti Doniya dan Trisha. "Grandma sering sering datang ke indonesia ya, aku pasti akan rindu dengan omelanmu"

Trisha memeluk Netta sekali lagi. "pasti Grandma akan sering mengunjungimu, jadilah wanita yang baik karna kau adalah calon ibu Lunetta, berbahagialah kau nanti"

"terimakasih Grandma atas semua doanya"

setelah mereka berpamitan dengan seluruh keluarga mereka bertiga meninggalkan rumah Trisha, meninggalkan hal yang nantinya akan menjadi masalalu Netta

Netta berharap, setelah ini dia bisa berubah menjadi lebih baik, melupakan semuanya dan memulai hidup barunya dengan calon anaknya, ia tersenyum sembari meletakkan kepalanya di bahu ibunya, dan Doniya dengan senang hati mengusap kepala putrinya

Doniya dan Marc juga berharap dia cepat menemukan seorang pria yang baik untuk Netta, semoga saja..

______________

Harry dan Louis menghentikan mobilnya tepat didepan rumah Trisha, lalu mereka berdua keluar dengan memapah tubuh Zayn yang  limbung karna telah meminum banyak alkohol di club

Setelah dia di pukuli oleh Marc tadi, pria itu langsung menuju Club dengan wajah babak belur, beruntung tadi disana dia bertemu dengan Liam yang jago mengobati luka juga Harry dan Louis yang sekarang mengantarnya pulang, entah bagaimana jadinya kalau para sahabatnya tidak ada, mungkin Zayn akan terlihat sangat menyedihkan

Harry mengetuk pintu rumah Trisha

Tidak ada balasan

Harry mengetuknya lagi hingga di ketukan keduanya seorang Wanita membuka pintunya, yang ternyata wanita itu adalah Safaa

Safaa terkejut melihat keadaan kakaknya. "MOM! KAK WALY! KELUARLAH!"

mendengar teriakan itu Trisha dan Waliyha keluar,mereka berdua sama terkejutnya dengan Safaa ketika melihat keadaan Zayn, setelah Trisha mengucapkan rasa terimakasihnya pada Louis dan Harry karna sudah mengantar Zayn, mereka bertiga memapah Zayn sampai ke kamarnya

Safaa melepas sepatu Zayn, lalu Trisha menyelimuti putranya. "Safaa, Waliyha cepatlah tidur, ibu yang akan menjaga kakakmu"

keduanya mengangguk dan meninggalkan Zayn dan Trisha sendirian.

"Netta" gumam Zayn dengan mata tertutup

Trisha terisak. "apa aku salah mendidik putraku hingga ia menjadi seperti ini" ucapnya sembari mengusap rambut putranya

Zayn mengerjapkan matanya, ia melihat Trisha menangis. "Ibu dimana Netta dan anakku?"

Trisha buru buru mengusap air matanya. "dia sudah pergi, jangan harap bisa bertemu dengannya lagi, cepatlah tidur karna besok adalah hari pernikahanmu dengan Gigi"

Tbc.

Berharap ngga error lagi wqwqwq
Makasih buat urutan ketiganya
Kalo ini ke update berarti ngga error
Ok?

Uncle Zayn [SUDAH DI TERBITKAN]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora