10. Andi

80 38 22
                                    

Hwahhh T_T
Maaf baru bisa update lagi cerita My Lavender dikarenakan kemarin Shiny lagi ada sedikit masalah, jadi mood buat ngelanjutin cerita buyar.

Tapi tenang sekarang Shiny bakal lanjutin ceritanya.
Buat para readers cermati terus ceritanya yaa. Kritik dan saran dari kalian sangat berarti bagi Shiny *-* dan kalau suka jangan lupa vote nya.

Dan hey kalian silent readers hargailah usaha Author dengan meninggalkan jejak pada cerita ini ^-^ dan yang mau baca alangkah senangnya Shiny daripada hanya boomvote cerita doang ^-^

Oke cekidot, back to the story.

---------


Bell tanda berakhirnya pelajaran baru saja terdengar. Seluruh siswa kini telah sibuk mengemasi barangnya demi mencapai satu tujuan, Pulang ke rumah.

Begitu pula dengan Kayla dan Vania sekarang yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah.

"Gue gak habis pikir dengan Andi. Gue kira dia anaknya baik." ucap Kayla.

"Gue juga gitu, Kay. Gak biasanya Andi kayak gitu. Dia anaknya baik loh, malah terkesan pendiam di kelas." sahut Vania sambil mengunyak pelan roti yang ada di genggamannya.

"Oh ya? Tapi kok dia bisa berprasangka buruk gitu sama Ferdian dan Kak Niko?" tanya Kayla ketus.

"Entahlah. Gue rasa ada sesuatu yang ngebuat dia jadi kayak gitu, Kay." jawab Vania.

Kayla tak merespon perkataan Vania lagi. Ia hanya mengangguk pelan dan melanjutkan langkahnya untuk sampai ke gerbang sekolah.

"Jadi, pulang sama siapa?" tanya Vania saat melihat mobil sedan berwarna putih terparkir di depan gerbang. Mobil yang digunakan untuk menjemput Vania.

"Gue sama Kak Niko, Van." Jawab Kayla sambil tersenyum tipis.

"Kalau gitu gue duluan gak apa ya?" tanya Vania lagi.

"Iya gak apa." ucap Kayla mengangguk pelan. Setelahnya Vania pun berjalan menuju mobilnya sambil melambai pelan ke arah Kayla yang di balas lambaian pula oleh Kayla.

Setelah mobil Vania menjauh pergi, Kayla berjalan menuju sebuah bangku yang berjajar rapi di depan gerbang sekolah dan berusaha menghilangkan suntuknya dengan memainkan ponsel pintarnya.

------

Di lain tempat, Andi yang baru menyelesaikan tugas piket mingguannya baru akan pulang. Suasana sekolah sudah terlihat sepi. Tak banyak siswa yang berkeliaran di koridor ataupun halaman sekolah. Hanya beberapa siswa yang tetap berada di sekolah entah karena kegiatan ekstrakulikuler ataupun tugas tambahan seperti dirinya ini.

Saat melewati salah satu koridor di sekolah, Andi melihat 3 orang wanita yang kini tengah berjalan menuju dirinya. Tatapan intens ketiga wanita itu sontak membuat langkah Andi terhenti, namun tidak dengan ketiga wanita tersebut yang terus mendekatkan dirinya pada Andi.

"Lusi, Citra, Inggrid! Kalian mau apa?" tanya Andi dengan tatapan datar.

"Eh gak sopan banget ya lo sama senior kayak gitu." ucap Inggrid. Baru saja Inggrid akan melanjutkan perkataannya, Lusi mengangkat tanganya untuk menyuruh Inggrid diam.

"Hai Andi. Udah mau pulang ya?" tanya Lusi dengan senyum lebarnya.

"Jangan basa basi. Apa yang lu mau?" tanya balik Andi dengan santai. Dengan sekejap ekspresi wajah Lusi berubah menjadi serius menatap Andi.

"Ohh oke. Gue cuma mau nawarin sebuah pertemanan aja." jawab Lusi.

"Maksud lo?" tanya Andi lagi.

My LavenderWhere stories live. Discover now