Sorry

3.3K 363 63
                                    

Author's POV

"Ya! Kim Taehyung! Tunggu aku." Teriak Yoora saat Taehyung berjalan lebih cepat darinya. Taehyung berhenti lalu menoleh kebelakang, ia tersenyum.

"Nae son jabajullae?" ucap Yoora sambil mengulurkan tangannya, menunggu tangan Taehyung menyambut miliknya. (Bisakah kau menggenggam tanganku?)

Wajah Yoora memerah karena malu. Dia merasa seperti kehilangan harga dirinya sekarang. Taehyung tertawa sembari memegangi perutnya.

Yoora membulatkan matanya, dan menarik kembali tangannya. Yoora membuang mukanya, dan berjalan melewati Taehyung.

Taehyung tertawa, dan menarik tangan Yoora.

"Ya! Jeoriga!" Yoora menghentakkan tangannya. Taehyung tidak melepas genggamannya, ia tersenyum sambil terkekeh pelan. (Pergi sana!)

"Kau tidak perlu memintanya padaku." Ucap Taehyung tanpa melepas matanya dari Yoora.

"Ayolah, jangan marah padaku." Taehyung menarik Yoora ke dalam pelukannya. Yoora terdiam tanpa melakukan apapun.

Yoora's POV

Taehyung tertawa keras saat aku mengucapkan kata itu. Astaga, apa itu memalukan? Aku melakukan itu karena ia berjalan terlalu cepat.

Aku menarik kembali tanganku, dan meninggalkannya yang sedang mentertawaiku disana. Ini memalukan.

Ia menarik tanganku.
"Ya! Jeoriga!" Bentakku padanya. Aku ingin pergi dari sini sekarang.

"Kau tidak perlu memintanya padaku." Ucap Taehyung tanpa melepas matanya dari mataku. Aku terdiam, tidak membalas kata-katanya.

"Ayolah, jangan marah padaku." Ia mendekapku. Jatungku tidak bisa dikendalikan lagi, berdetak tidak karuan. Siapapun, tolong aku.

Ia menenggelamkan wajahnya di tengkukku. Membuat nafasku tercekat.

"A-ani, aniya. Aku tidak marah padamu." Aku mendorong dadanya pelan. Bagaimana jika ada orang yang lihat? Dan, astaga wajahku.

"Eh? Wae? Wajahmu memerah Yoora-ya. Kau malu ya?" Ia menuding wajahku dengan jari telunjuknya, dan mengeluarkan senyum derp-face andalannya. Menjijikan sekali.

Aku memutar bola mataku, "Ya! Jangan menggodaku!" Aku menepis jari telunjuknya, dan pergi meninggalkannya yang sedah terkekeh pelan disana.

"Aigo uri Baby, tunggu aku!" Bulu kudukku berdiri saat dia memanggilku dengan sebutan baby. Dia benar-benar menjijikan.

Taehyung menggenggam tanganku sambil tersenyum penuh arti padaku, "Aku menggenggam tanganmu." Ucapnya dengan wajah bahagia.

"Em," balasku singkat tanpa menatapnya. Ia masih tidak berhenti tersenyum. Dia benar-benar kekanak-kanakkan, menggemaskan sekali.

-eh?

Tunggu, apa tadi aku menyebutnya menggemaskan?

Ah, sebaiknya kutarik lagi kata-kataku.

Ternyata ia membawaku ke taman bermain.

Tunggu, ini bukan seperti taman bermain yang kalian pikirkan. Taman bermain yang ramai dan menyenangkan? Bukan, bukan, taman ini adalah taman bermain yang sepi, sungguh damai.

Hanya terdapat satu pasang ayunan dan beberapa mainan anak-anak lainnya yang sudah ditelan oleh waktu. Rantai dari ayunan itupun sudah berkarat.

Semua pemandangan ini membuat senyumku mengembang. Sebenarnya, Aku ini bukan tipe manusia yang menggilai hal-hal mewah dan glamour. Aku lebih menyukai sebuah kedamaian dan tempat yang sepi, seperti ini.

FATE; Kth [COMPLETE]Where stories live. Discover now