Bagian 1

1.7K 97 31
                                    

Disclaimer : BBB milik Animonsta, kalau milik saya berabe ntar ceritanya :"v
.
.
Banyak Typo bertebaran (maafkan aku.. kuhanyalah seorang author sesat)
.
.
Don't like, don't read (you have been warned)
.
.
Let the story begin

Langit yang cerah dan dihiasi dengan putihnya awan sungguh terlihat sangat indah. Apalagi ditambah sinarnya matahari yang tidak begitu terik membuat orang-orang semakin nyaman dengan pemandangan tersebut

Tapi.. dibawah langit yang cerah itu, terdapat 3 anak kembar yang tidak terlihat bahagia sama sekali. Mereka menatap langit dengan pandangan kosong sembari tenggelam dalam pikiran masing-masing

Mereka merasa tak diinginkan..
Tak dibutuhkan..
Dan..

Tak dicintai..

Kenapa bisa?
Oh..? ..kalian mau tahu? Baiklah..
Itu semua karena..

ORANGTUA MEREKA..

YA, KALIAN TIDAK SALAH BACA! ITU SEMUA DIKARENAKAN OLEH ORANG TUA MEREKA

Orang tua mereka tidak menginginkan kehadiran mereka sama sekali
Menganggap ada pun hanya sebatas hembusan angin yang berlalu
Mereka diabaikan dan tidak pernah diberi cinta dan kasih sayang sedikitpun, tidak seperti anak-anak seumuran lainnya yang selalu diberi cinta dan kasih sayang tanpa henti dari kedua orang tua mereka

Kehampaan.. kekosongan.. kepedihan..
Semuanya mereka lalui dan hadapi bersama setiap harinya..
Bagaimana bisa ada orangtua yang dapat melakukan hal sekeji itu kepada anak mereka sendiri?! Sungguh kronis..!

Walau begitu.. tentu saja mereka masih patut merasakan apa itu cinta..
Apa itu kasih sayang dan..
Bagaimanakah rasanya kehangatan yang diberikan didalam sebuah keluarga

~('-')~o~(.-.)~o~('-')~

Seorang pria lansia terlihat keluar dari rumah besar dengan raut wajah kesal, khawatir dan bersalah. Dengan cepat ia menghampiri ketiga saudara kembar itu dan langsung memeluk mereka

Beliau baru saja selesai berdebat dengan kedua orangtua mereka. Ia sungguh marah saat mengetahui sikap anak dan menatunya itu terhadap cucu-cucunya, dan tanpa berfikir panjang beliau membentak mereka dan mengatakan akan membawa dan merawat cucu-cucunya sendiri

Cucu-cucunya? Ya, tentu saja!
Pria lansia tersebut merupakan kakek mereka
Satu-satunya keluarga mereka yang dapat memberikan mereka rasanya kehangatan dalam sebuah keluarga

Sang kakek memeluk mereka lebih erat sembari menahan air matanya
"Besok kita kerumah kakek ya? Kakek akan membawa kalian pergi dari sini"

~('-')~o~(.-.)~o~('-')~

Seorang pria lansia tengah sibuk menaikkan beberapa barang seperti tas dan koper masuk kedalam taksi. Walau sudah menginjak masa tua, ia nampak seperti tidak mengalami kesusahan sama sekali saat menenteng barang-barang tersebut masuk kedalam taksi

"Pak, ini yang terakhir" ujar sang sopir yang tentu saja membantu pria itu mengangkat barang-barangnya

"Terimakasih, tunggu sebentar. Saya akan kembali" balasnya lalu pergi menghampiri 3 orang anak berwajah sama yang sedari tadi hanya diam menunduk sembari menggenggam tangan satu sama lain

Pria tersebut hanya bisa tersenyum sedih. Ditatapnya ketiga cucunya itu sebentar sembari mengingat perlakuan anak dan menantunya itu
"Hei.. sudahlah.. kalian tidak perlu pasang wajah sedih begitu, kakek kan masih ada" ujarnya dengan nada lembut sembari mendekati mereka

Sang kembaran tertua mengeratkan genggaman tangannya kepada adik-adiknya saat sang kakek mendekat. Ia tidak akan melepaskan mereka! Tidak akan!! Apapun yang terjadim Ia akan melindungi adik-adiknya! Dan takkan ada orang yang dapat mengambil adik-adiknya dari dirinya!!

"Tidak perlu takut.. kakek akan merawat dan menjaga kalian.. percaya sama kakek" sang kembaran tertua terbelalak mendengar ucapan sang kakek. Haruskah ia percaya? Atau tidak? Ia sudah muak dengan ucapan dan perlakuan kasar dari orangtua mereka!
Tapi.. walau begitu.. ia masihlah merupakan sosok seorang anak kecil..
Seorang anak kecil yang tentu saja membutuhkan cinta dan kasih sayang dari sosok-sosok keluarganya..

Tanpa disadari, setetes air mata jatuh membasahi pipi dan kelopak mata kembaran tertua. Dengan cepat ia menghapus airmatanya tanpa melepas genggaman tangan adik-adiknya. Ia harus kuat! Ia tak boleh lemah! Jika tidak, adik-adiknya akan tersiksa lagi dan ia tidak menginginkan hal itu terjadi

Sang kakek terlihat sedih melihat sikap salah satu cucunya itu. Cucunya pasti merasa sangat tersiksa. Lihatlah.. ia bahkan bisa menangis tanpa mengeluarkan suara. Anak kecil normal mana yang bisa melakukan hal itu? Bahkan saat menangispun ia tetap menggenggam tangan saudara lainnya dan tidak meberi tanda akan melepasnya sedikitpun

'Dia sudah tersiksa terlalu banyak'

TBC..
Or END..?

This is a life!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang