Prolog #2

16 1 0
                                    

Malam itu, Shaff masih belum tertidur. Matanya masih terjaga dengan pena diatas lembaran-lembaran hariannya.

" Sebaiknya kamu segera tidur, pukul 21.00 pengawas akan mematikan lampu. "

" Baiklah aku akan tidur. "

Nada Yumi berbicara memang sedikit ketus, tapi menurut Shaf, Yumi tipe teman yang baik.Sebenarnya Yumi adalah orang sabar.Bagaimana tidak, dia sabar menghadapi Ichigo yang misteriusnya tingkat dewa. Mungkin kalau Shaf ada diposisi Yumi, orang seperti Ichigo sudah ia remuk-remuk, gemes melihat orang yang selalu membuat orang lain penasaran. Atau Yumi memang sudah kebal dengan Ichigo ya...

Shaf sudah diatas ranjangnya.Begitu empuk dan nyaman.Benar saja, tepat pukul 21.00 lampu setiap kamar dimatikan.Shaf tidak bisa tertidur dengan lampu dimatikan.Sepertinya Shaf harus mulai terbiasa semua ini.

Tap... Tap... Tap...

Sreek... Sreek... Sreek...

Suara langkah kaki dan sesuatu yang diseretnya.Shaf ketakutan lalu menutupi wajahnya dengan bantal.Tak lama, Shaf pun tertidur.

Paginya, Shaf bertanya pada Yumi.

" Ah, itu cuma pengawas! "

" Tidak, itu adalah Kayaminaki. " Sahut Ichigo

" Sssst..... ! " Yumi mendekatkan jari telunjuknya dan melotot pada Ichigo

" Kaya-minaki? "

" Ah, tidak, tidak! Ichigo hanya akan membuatmu paranoid. " Sela Yumi

" Kurasa dia tahu yang sebenarnya. Ichigo memiliki kemampuan supranatural. Dia mengetahui sesuatu yang tidak ketahui manusia biasa. "

" Kau mengerti aku? " Ichigo heran bercampur gembira

" Akhirnya ada yang mengerti aku! " Ichigo kegirangan

" Tolong, ceritakan padaku. " Shaf memohon, tapi Yumi mencegah

" Belum saatnya. Kau belum seminggu disini. "

KayaminakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang