Bunshin no Sasuke

19.1K 581 15
                                    


Disclaimer© Masashi Kishimoto

Rate: M

Pair: SasuXSaku

Sorry for Typo

Author: luccaminami a.k.a mizuke forever

.
.
.

Waktu telah menunjukan hampir pukul tengah malam. Namun gadis bersurai merah muda ini masih berkutat dengan perkejaannya. Berkas-berkas dari rumah sakit Konoha maupun dari rumah sakit khusus anak yang di kelolanya memenuhi meja kerja.

Bahkan kertas-kertas putih itu berserakan di lantai, sungguh sangat melelahkan dan kacaunya hari ini, meski ia mencoba untuk menyelesaikan tugasnya namun tetap saja tidak bisa, mengingat betapa banyak tumpukan putih itu, ia hanya bisa mengerjakan sebisanya. Helaan nafas mengakhiri aktifitasnya. Dia memutuskan untuk meminta bantuan Ino besok.

Sakura menghela nafas untuk kesekian kalinya. Bahkan saat membereskan kamar malah menambah kelelahanya.

"Ck, kenapa pikiranku jadi teringat kelakuan si Naruto-baka terus sih?! Shaaanarooo!"
selain kerjaan yang menumpuk hari ini, seseorang yang namanya di sebutkan juga mendominasi harinya yang kacau. Karena lelaki berambut kuning jabrik itulah yang membuatnya kehilangan konsentrasi sampai saat ini.

Tadi siang saat pulang dari rumah sakit khusus anak, dia berniat untuk berkunjung kerumah sahabat karibnya itu. Sakura berniat mengembalikan kupon ramen yang Naruto tinggalkan diruang kerjanya. Sudah jelas, lelaki pencinta ramen itu lupa karna sedang terburu-buru.

Pikirnya, 'sekalian pulang.'

Sakura terkejut. Sangat terkejut malah. Ketika mau mengetuk pintu apartement Naruto terdengar suara erangan yang erotis. Dia meneguk air liurnya sendiri, sebenarnya sudah jelas di bayangannya, erangan itu pasti suara Hinata. Tak perlu disangkal lagi, Naruto dan Hinata telah pacaran dan akan resmi bertunangan, mau melakukan apapun sah-sah saja bukan? Toh sahabat yang baka-nya selangit itu akan bertanggung jawab. Awas saja! Kalau tidak, dia tak akan segan-segan melayangkan tinjunya, atau dia akan melapor pada klan Hyuuga langsung untuk menyeroyok Naruto! Iiish! Kejamnya nona Haruno ini.

Dan ada yang terburuk dari ini semua, bukan! Ini adalah kebodohannya sendiri. Sakura melihat adegan live NaruXHina sampai selesai, seperti gadis berusia 18 tahun saja, dia menonton dalam diam dan mengendap-ngendap. Dia sadar seharusnya tidak melakukan hal bodoh seperti ini, Haruno Sakura tampak seperti gadis cabul sekarang.

Lagi-lagi Sakura menghela nafas, bahkan dia bosan dengan helaan nafasnya sendiri. Berbaring dikasur yang empuk tak kunjung membuatnya terlelap. Gadis itu jadi kesal sendiri.

"Baiklah kurasa aku membutuhkannya sekali saja." gumamnya sendiri. Dengan cepat jari-jari lentiknya membuat segel dan...

Bhooofff!

Di hadapannya asap putih perlahan memudar dan menampakkan seseorang.
Wajah yang tadinya muram terlihat berseri sekarang, dengan gerakan cepat dia memeluk orang yang ada di hadapannya, "kyaaaaa! Aku merindukanmu Sasuke-kun," teriaknya riang.

Sakura berdehem dan melepaskan pelukannya. "hm begini Sasuke-kun seperti biasa ya, buat aku klimaks dan buat aku tertidur." Sakura sadar di depannya hanyalah sebuah bunshin yang menyerupai kekasihnya tapi dia tetap saja gugup dan malu. Sakura berniat matrubasi dengan bunshinya sendiri. Teknik yang di dapat (tanpa sengaja) dari rekan setimnya, Naruto! Tentu saja dari siapa lagi.

Mengingat hal cabul itu membuatnya kembali malu dan geram. Ketika itu, saat dia melihat Naruto menggunakan teknik ini, bunshin yang Naruto ciptakan adalah berwujud dirinya. Langsung saja tanpa basa basi, ucap merucap, dia layangkan tinju maut pada Naruto.

Bunshin no SasukeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora