Chapter 09 - Jadian

2.5K 227 20
                                    

Kita merayakan kebahagiaan kita dengan makan di sebuah Kafe di Jakarta tentunya. Tidak hanya Lion King saja yang merayakan, gue mengajak Karel -sahabat kecil- gue, Kiki mengajak Megan -saudaranya- yang baru pindah dari Inggris dan kita mengajak Pak Rangga, Pembina Club Lion King.

"Jadi, siapa yang akan membayar semua pesanan kita?" Pak Rangga memulai percakapan setelah kita semua duduk di kursi.

Semua orang memandang Aldi termasuk gue. "Kenapa?" tanya Aldi menatap kita semua.

"Lo yang bayar, kan, Pale?" ucap Bastian nyengir.

"Okey, kecuali lo!" lirik Aldi kepada Bastian. "Karena lo manggil gue Pale terus."

"Gue kan becanda Al, masa lo tega sama saudara lo ini." Bastian memasang wajah melas kepada Aldi dan semua tertawa melihat tingkah dua anak itu.

Kita semua memesan makan banyak sekali termasuk Kiki, Kiki memesan porsi lebih banyak dari kita.

Pesanan datang memenuhi meja kita.

"Wahh, pesta ini," seru Kiki menatap banyaknya makanan di hadapannya.

"Omo! Daebakk! Bingo!" Salsha ikutan senang melihat banyaknya makanan di hadapannya.

"Oke, teman-teman, mari bersulang untuk Lion King." Aldi mengangkat Juice Strawberrynya diikuti yang lain dan mengadukan minuman kita hingga berbunyi suara gelas itu.

"Selamat makan." Gue segera melahap pesanan gue dengan lahap.

"Ah, Bapak senang akhirnya Lion King jadi club sekolah juga, Bapak salut sama perjuangan kalian." Pak Rangga memuji kita semua, ini bukan pertama kalinya Pak Rangga memuji Lion King.

"Iya Pak, ini juga berkat Bapak," ucap Bastian menatap bangga Pak Rangga.

"Dan kita sangat senang Pak Rangga jadi pembina Lion King." Aldi melirik Pak Rangga senang.

"Oh iya Al, Bas, lo berdua tumben gak bawa gebetan kalian? Padahalkan ini kabar bagus buat gebetan kalian." Gue melirik Bastian dan Aldi yang sedang asyik menikmati makanannya.

"Gue kasian sama Salsha." Aldi memelankan nada suaranya sambil menatap Salsha.

"Mwo? Gue?" Salsha menunjuk dirinya sendiri dengan heran.

"Yes, because ... kalau gue bawa gebetan, Aldi bawa Gebetan, Kiki sama Megan, (Namakamu) sama Karel, nanti lo sendiri, dan gue gak mau orang ngeliatnya cuma lo yang jomblo." Bastian tertawa meledak diikuti Aldi.

Salsha memanyunkan bibirnya dan melayangkan pukulan di kepala Aldi dan Bastian. "Ya! Namja Pabo!"

Aldi dan Bastian meringis kesakitan tetapi mereka masih tertawa.

Salsha menatap tajam Bastian dan Aldi. "Ya! Lo berdua gak sadar masih jomblo?"

Kita semua hanya tertawa melihat tingkah mereka bertiga. Acara makan selesai, kita semua keluar Kafe.

"Ah, terimakasih traktirannya, jangan lupa besok ada ulangan sejarah, Bapak tunggu besok di kelas." Pak Rangga melambaikan tangan lalu masuk ke dalam mobilnya.

"Aduh, gue kira Pak Rangga akan membatalkan ulangan." Gue menepuk dahi gue.

"Oh iya, Congrats for you brother, sister, and thanks untuk makanannya," ucap Megan dengan logat bulenya.

Dua Saudara ✔Where stories live. Discover now