KIC#6

25.2K 3.3K 63
                                    

"Ya Bebel? Om papa sedang sibuk, iya pulangnya diusahain nggak telat...apa? Mau ke taman? Bebelkan masih sakit?"

Prilly melirik Ali yang sedang menelpon sambil memainkan ponselnya. Lembut banget sih om sama anaknya. Prilly menggaruk-garuk kepalanya sendiri, kenapa tiba-tiba selalu ngomentarin tingkah laku si Om ganteng sih? Prilly mengutak-atik ponselnya untuk mengalihkan perhatian. Bosen juga dari tadi cuma jadi pendengar. Digodain melulu pula. Sebentar-sebentar sasaran ledekan dua pria didepannya ini tertuju padanya.

"Dia tidur suka dimpok-mpokin Pak Ali, capek yang jadi suaminya nanti," seloroh Alvin membuat Prilly melotot sadis.

Ini lama-lama punya abang terlalu lebay deh. Segala kebiasaan tidur gue dibuka-buka. Iya sih, si Om sepertinya jadi keluar dari formalitas pekerjaan, jadi lebih santai gitu, tapikan jangan juga adiknya yang dijadiin tumbal.

"Haloooo, iyaannn nyettt," Prilly antusias sekali ketika mencoba menelpon Iyan ternyata diterima itu anak.

"Apa, nyet?"

"Kok lo bisa angkat telpon? Inikan bukan jam istirahat?" tanya Prilly heran.

"Tadi kuis mendadak dari Bu Resky nyet, jadi yang udah selesai boleh keluar duluan, mayan setengah jam lebih dulu dari turun main kedua ..." sahut Iyan dari seberang sana.

"Apa? Kuis mendadak?? Yah, gue ketinggalan dong? Aduhh, dihukum lagi dah gue!!!" Prilly setengah berteriak sambil menepuk dahinya.

"DL, nyet...!"

"Apaan DL?"

"Derita Lo!!"

"Anjirrrrr, sialan lo nyet, awas ya ketemu gue, gue cakar lo!!"

Iyan tertawa nyaring membuat Prilly menjauhkan handphonenya.

"Mati deh gue, aduhh....kuis susulan berduaan sama Bu Reskyyy, matiii..." Prilly mengomel sendiri setelah menutup telponnya. Tak sadar kalau Alvin dan Ali sekarang terdiam menyimak apa yang dibicarakannya.

"Salah sendiri kenapa membolos?" Komentar Alvin sambil terus menyetir.

Prilly diam saja. Nggak enak ada orang lain. Pikirannya justru lebih fokus ke kuis susulan. Aduhh, kuis susulan lebih seram. Cuman berduaan sama Bu Resky. Nggak bisa nyontek dong?

"Nanti dibantu bikin contekan deh..."

"Hah?"

"Dulu juga saya begitu, sama bandel kayak kamu kok!"

"Benarkah?"

"Nanti saya ajarin cara bikin contekan..."

"What?"

Apa-apaan sih ini Om? Bukannya ngajarin yang benar malah mau  ngajarin yang nggak benar? Mau ngajarin bikin contekan katanya? Pasti cuma mau ngeledekin aja deh ini om. Prilly tak terlalu menganggap apa yang dijanjikan Ali itu. Apalagi mobil yang dikemudikan Alvin sudah memasuki sebuah pom bensin yang sedang dibangun. Prilly merasa terselamatkan.

"Ii disini saja ya, abang turun dulu!"

Prilly hanya bisa pasrah menunggu lagi. Walaupun benar-benar bosan tapi apa daya? Tapi sebosannya dia entah kenapa sangat malas menjawab telpon dari Egi ketika ia menelpon beberapa kali.

"Males ah gue, mending tidur lagi deh!" Prilly menguap. Ngantuk lagi. Tapi tak jadi tertidur karna dilihatnya Ali dan Alvin berjalan menuju mobil lagi. Sebentar sekali. Perjalanannya yang cukup jauh. Dari kantor Ali tadi lebih dari setengah jam baru sampai disana. Tujuan mereka kan hanya cek lokasi dan melihat sampai sejauh mana kesiapan pom bensin untuk beroperasi.

KAMU ITU CINTA (Tersedia Versi Cetak)Where stories live. Discover now