Part 1 : Awal

49.2K 2.6K 277
                                    

Selamat membaca! ♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca! ♡

—————

Sean Naufal Aldebaran. Itu nama panjangnya. Cowok yang sering menjadi gosip di Varent School. Ganteng sih, penampilannya mirip badboy gitu kalau kata siswi-siswi yang sekolah di sana. Apalagi kalau dia udah pake seragam acak-acakan yang kemeja nya sama sekali nggak dikancingin, sampe keliatan kaos oblong putih di dalemnya. Tapi jangan disangka, mukanya emang keliatan sangar tapi kelakuannya? Bukannya bikin serem tapi malah pengen ngakak. Kayak sekarang ini, cowok itu lagi ngumpul bersama ketiga temannya. Wira, Roki dan Danil. Yang pasti, obrolannya tidak jauh-jauh dari kata absurd.

"Lo tau nggak, rahasia punya banyak mantan?" tanya Sean dengan nada bangga, sambil menyeringai menatap ketiga temannya yang tampak melongo dengan pertanyaannya barusan.

"Lo punya mantan kok bangga, Tan?" tanya Roki sambil mengunyah permen karet miliknya, lalu membuat balon kecil, begitu terus sampe membuat temannya kesal. Fyi, cowok keriting itu yang berani menyebut Sean dengan sebutan 'Setan'.

Sean melotot, "Harus bangga ya, kalau orang lain ngoleksi penghargaan sama piala gue ngoleksinya mantan!" katanya sambil membenarkan kerah kemeja nya. Boro-boro rapi, yang ada makin awut-awutan.

"Goblok dipelihara, Yan, Yan," Danil juga ikut menimpali, cowok itu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melakukan pijatan di pundak Sean. Emang kampret itu si Sean, dia udah kayak babu sekarang. Ya tapi, dia juga mau-mauan sih pijitin cowok itu. Jadi—yang bego siapa sekarang?

"Lo tau lagi nggak, Yan, kenapa cewek-cewek pada nempel sama lo?" tanya Wira dengan wajah lempeng dan kalemnya.

"Kenapa, Wir?" tanya Danil dan Roki bersamaan.

"Of course karena gue ganteng," jawaban Wira diambil alih oleh Sean. Kadang Wira dan Danil bingung, gimana bisa mereka berteman dengan Sean yang nggak akan salah lagi kalau dia itu kepedean tingkat Dewa! Ya, jangan ditanya kalau Roki. Roki itu sama kayak Sean, alias sebelas dua belas blegug-ya.

Danil berdecih, lalu dia menoyor kepala Sean dengan sengaja. "Tau najis nggak?" Sean melotot ke arah Danil yang malah tertawa. Nggak tau diri banget, bukannya minta maaf gara-gara noyor malah ketawa.

"Yang pertama gue ganteng, yang kedua gue tajir, yang ketiga gue—"

"Yang ketiga lo bego. Pantes aja banyak yang deketin karena lo itu gampang di bego-begoin. Paham?" potong Wira.

Danil dan Roki tertawa bersamaan. Gila ya, Wira berani banget ngomong gitu sama Sean. Padahal udah jelas, mukanya Sean udah kayak nahan emosi gitu.

"Sialan!"

"Skak lo, Yan." Danil tertawa ketika beralih menatap Wira yang lempeng udah kayak papan penggilasan, santai banget.

"NGAKAK WOI HAHAHAHA!" Ketiganya langsung melihat ke arah—suara itu, suara Roki yang terbahak-bahak. Padahal Danil sudah berhenti tertawa. Mereka kini memperhatikan Roki yang tetawa kencang sambil menepuk-nepuk punggung Sean.

Your FeelingsWhere stories live. Discover now