Part 2 : Salam Kenal Ya!

35.6K 2.3K 222
                                    

Selamat membaca! ♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca! ♡

————

Railine baru saja sampai di kelasnya, setelah beberapa menit yang lalu ia lewati dengan berjalan kaki. Memang jarak antara rumahnya dengan sekolahnya itu tidak terlalu jauh.

"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?" tanya Railine sambil menyimpan ranselnya di bangku sebelah Alina.

"Emang nggak boleh senyum?" Alina membalasnya, cewek itu melirik Railine lalu kembali memandang ponsel yang ada di tangannya.

"Bukan nggak boleh, tapi lo itu kayak orang yang nggak waras, Na. Megang hape sambil senyum-senyum gitu." Railine geleng-geleng kepala. "Lo lagi sakit?"

"Heh, nggak. Cuma, ya begitulah," ujar Alina. Cewek itu sempat mendelik, namun kembali senyam-senyum pada Railine.

"Ada apa sih?! Hari ini lo aneh banget, Na."

"Sini deh," Alina menyuruh Railine duduk, karena sejak tadi Railine berdiri di depan Alina. "Gue lagi deket sama seseorang." katanya bercerita pada Railine sembari sumringah.

"Siapa?" Railine menyipit ketika mendengar sahabatnya tersebut sedang dekat dengan seseorang yang ia bilang tadi.

"Temennya si Sean," Alina masih membisik seperti tadi. Ia tahu, bila nanti teman sekelasnya mendengar apa yang mereka bicarakan pasti akan menjadi bahan gosipan.

Railine tahu Sean-Sean yang dibicarakan Alina tersebut. Cowok seangkatan mereka yang berasal dari kelas sebelah. Kerjaannya sering buat ulah dan bikin guru-guru kesal. Pernah sekali, ia memergoki cowok itu sedang dihukum memutari lapangan sambil cengar-cengir. Mana ada sih, orang yang dihukum malah cengengesan gitu? Dan Railine bersumpah tidak akan pernah dan berani dekat-dekat cowok usil yang katanya playboy itu.

Railine mengerutkan dahinya, "Temennya yang mana? Tapi—lo tau, kan, mereka gimana? Maksud gue, mereka kan suka buat ulah."

"Wira namanya, temennya Sean yang agak kalem, dibanding yang lain." jawab Alina sambil fokus kembali pada ponselnya.

"Kok kalian bisa deket?" tanya Railine penasaran. Cewek itu menopang dagunya dengan tangan kanan, mendengarkan cerita Alina dengan serius, sesekali dahinya berkerut.

Alina mengedikkan bahunya, "Nggak tau, tiba-tiba aja dia nge chat gue lewat WA. Gue juga bingung, dia dapet nomer gue darimana,"

"Terserah. Tapi gue ingetin lagi ya, kalau lo galau gue nggak mau tanggung jawab." ujar Railine malas.

"Sirik aja, mblo." Alina tertawa, membuat Railine mendengus.

"Bukan sirik, kalo ada apa-apa gue nggak mau ikut campur lho ya."

Alina mengangguk seraya tersenyum dengan nasehat Railine barusan.

"Sean ganteng masa, Lin." ujar Alina tiba-tiba. Cewek yang sempat fokus dengan ponselnya itu tiba-tiba berucap membuat Railine memandangnya heran.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 17, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Your FeelingsWhere stories live. Discover now