III. Regret

550 23 0
                                    

[Zayn]

Mengambil satu batang rokok, mungkin ini bisa mengobati rasa kecewaku.

Prang...

Suara apa itu?

Oh no.

Seharusnya aku tidak membentaknya, stupid Zayn!

"Jenny!"

Pandanganku tidak bisa lepas dari wajahnya yang terlihat sangat damai, aku sangat tidak bisa memaafkan diriku sendiri.

Tok... Tok.... Tok...

Suara langkah mengahmpiriku, mungkin tidak satu orang tapi lebih.

"Bagaimana keadaanya Zayn?" Suara lembut itu, Ele. Well, ia datang kemari karena ponsel Jenny berbunyi and I tell it. Aku menggeleng, masih menatap Jenny

"My fault." Gumamku

"Hey thats okay, Zayn" aku menggeleng, Ele menghela nafas berat. "Okay terserahmu. Kontrol emosimu Zayn, aku tidak suka melihat saudaraku seperti ini." Ujarnya dingin

"Sorry,"

"Minta maaflah kepada Jenny bukan aku." Ia berjalan keluar kamarku. "Lou ayo," aku masih bisa mendengar bisikkan yang tidak begitu jelas.

"Maafkan Ele, ia sedang uh...you know 'girls'" Louis menekan kata girls aku terkekeh

"I got it Lou, sepertinya aku tidak ingin mengulur waktu kencan kalian..." Aku tersenyum jail, "Have fun"

.

Aku membawa nampan yang berisi sup buatanku-jangan ragukan aku hey. Menemukannya sedang menonton televisi sambil tersenyum sesekali tertawa, beautiful.

"Ini sup-nya nona," aku duduk di sisi sebelahnya-oh ia sedang menertawaiku yang berada di video klip live while were young.

"Look! You so funny there"

"Gah stop it Jenn" ia hanya terkekeh, "Makanlah, I made it."

"Suapi aku." Gadis ini, manja sekali ck. Jenn menjulurkan lidahnya, and I just rolled my eyes.

Aku menyuapi sup perlahan, dan ia memuji ralat selalu memuji sup buatanku. Karena memang sangat-sangat enak. So, we do a movie marathon which our favourite too lalu gadisku ini tertidur di dadaku dengan pulasnya. Thats my favourite too.

I love this girl, so much.

You and Me // z.m [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang