Joshua

196 14 0
                                    

Aku melirik jam digital disamping tempat tidurku, Tanggal 12 Desember 2015, dan angka lainnya menunjukan pukul 4 pagi. Bahkan sudah 28 Jam setelah terakhir kali aku tertidur.

Entah apa yang membuat mataku enggan menutup. Oh ayolah, aku sangat mengantuk. Ku bangkitkan tubuhku dari tempat tidur menuju meja yang biasa ku gunakan untuk berkutat pada pekerjaanku.

Pandanganku tertuju pada sebuah benda berbentuk persegi panjang, sedikit tebal untuk ukuran kertas, bertuliskan dua nama yang akan mengucapkan janji suci sehidup sematinya dalam beberapa jam.

Bohong memang apabila aku mengatakan 'aku turut senang akan pernikahanmu, sahabat'. Cih, aku tidak akan merasa senang selama pendamping mu di altar nanti adalah si choi sialan itu. Ah, bodohnya aku, harusnya aku menyatakan perasaanku padanya sejak lama. Joshua bodoh.

Ku dudukan badanku di kursi, mengambil penaku, mencoret sebuah kertas dengan tulisan tulisanku. Bosan juga ya hidup sendiri, coba saja kalau aku punya teman hidup, yah bagaimana, yang akan menjadi teman hidupku dalam beberapa jam akan menjadi teman hidup orang lain untuk selamanya.

Oh ya, ku pernah membaca di internet bahwa merendam diri di air hangat dapat menenangkan pikiran. Baiklah, ku siapkan air hangat untuk berendam, tambahkan sedikit tetesan baby oil, dan ya, ku masukan tubuhku ke dalam bathup. Menutup mata untuk sekedar berusaha melupakan beban.

UnexpectedWhere stories live. Discover now