20

538 41 1
                                    

Author POV

Hampir 1 jam Devian menerima pelampiasan kekecewaan yang dilakukan Haru dengan menghajar wajah Devian.

"Kau kira kau hebat? Kenapa tidak datang pada ku saat itu? Kau kira aku adik yang tak berguna?" ucap Haru disela emosinya

"Memangnya kau akan percaya pada ku, ha?"

"Jika aku tak percaya pada mu aku tidak akan mencari mu bodoh"

Dalam kondisi terluka Devian tetap tertawa dan menikmati kebersamaan mereka setiap detik pagi itu. Ya, setelah menyusun rencana malam itu, Naoki mengajak Devian untuk tinggal bersamanya.

"Ku kira kau akan melepaskan ku kali ini" ucap Devian dengan nafas terengah-engah

Kini Haru tak lagi menghajarnya. Mereka berbaring di atas rumput hijau, memandang langit bersama angin sepoy-sepoy menyejukkan dibawah sinar matahari.

"Karena aku tak langsung menghajar mu kemarin?" Haru menyeringai

"Bagaimana kondisi ayah?"

"Hidupnya saat ini hanya membuang uang. Pulanglah, gantikan aku mengurus perusahaan"

"Jadi kau mencari ku hanya untuk itu, ha?"

"Tentu, dari dulu aku hanya ingin hidup sesuai kemauan ku dan kau yang bertanggung jawab untuk semuanya"

"Dasar kau tidak berguna" Devian memiting kepala Haru, sebaliknya Haru tertawa. "Dewasalah" Devian kembali berbaring dengan kepala bertumpu pada kedua tangan

"Ku dengar kau tinggal bersamanya?"

"Siapa? Ara?"

"Hmmm"

"Ku rasa aku mulai mencium aroma cemburu" ledek nya. "Teruslah bersamanya, dia sudah banyak melalui masa-masa yang sulit"

"Apa kau sengaja mengubah wajahnya menjadi seperti itu?"

"Apa aku terlihat jahat? Aku sudah kehilangan wajah ku, bagaimana aku bisa melakukannya pada orang lain. Kehilangan wajah seakan-akan juga kehilangan identitas dan itu menyedihkan. Sejak awal aku tidak tau bagaimana rupanya, siapa dia, dan kenapa saat itu dia bersama ibu"

"Kau berada disana saat kecelakaan?"

Devian mengangguk pelan. "Aku ingin menyelamatkan keduanya, tapi kondisi ibu tidak memungkinkan dan ibu menyuruh ku menyelamatkan gadis itu terlebih dahulu. Saat akan menyelamatkan ibu mobil meledak" Devian menghela nafas panjang. "Aku sempat terpuruk, tapi melihat Ara layaknya mempunyai teman baru, merasakan penderitaan bersama, nasib kami sama. Itu sedikit menguntungkan ku meski terdengar jahat"

"Apa itu nama yang kau berikan padanya?"

"Hmmm...Au-ro-ra" ejanya

Haru tersenyum simpul. "Terimakasih karena telah kembali" ucap Haru menutup percakapan

Devian hanya menimpali dengan senyuman.

*****

Hari ini mereka mulai menjalankan misi. Kizzy, Shin, dan Naoki bertugas memata-matai sepak terjang para kelompok Yamazaki dalam pembunuhan masal. Berdasarkam hasil penelusuran Devian, setiap setahun sekali akan ada pembunuhan masal terhadap anggota mereka yang tidak becus melakukan pekerjaan dan meminta keluar. Karena banyaknya mata-mata di kepolisian akhirnya mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan Yakuza dibawah pimpinan Hiroyuki yang memiliki status sebagai yakuza terkuat di daerah Kabukicho. Mereka dengan senang hati menerima tawaran ini karena atas permintaan Ara dan berasumsi bahwa anggota mereka yang disekap oleh Yamazaki kemungkinan besar masih hidup dan akan dibunuh dalam pembunuhan masal tersebut.

Give Me One Last ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang