Prolog

192 15 4
                                    

Pagi ini terlalu mengesankan untuk dilupakan. Bunyi bel terdengar bising di telinga. Barisan siswa berseragam tampak rapi di muka kelas. Seorang wanita tengah berdiri menyambut dan mengecek satu per satu siswa nya. Kedua mata kecilnya begitu jeli hingga menemukan kejanggalan pada barisan terakhir. Tatapannya beralih pada sosok disiplin di sampingnya. Yakni sang ketua kelas yang hanya diam seolah tak tahu apa-apa. Di pikirannya hanya ada satu pertanyaan, "Dimana Sammuel dan teman-temannya?"

------

Sementara itu 2 orang siswa tengah asyik mengintip seorang siswi cantik di balik rak-rak yang memenuhi ruang perpustakaan. Mereka adalah Keynan dan Grey. Berbagai pujian tak henti-hentinya mereka ucapkan pada Iresa gadis yang tengah mereka puja-puja. Hingga akhirnya mereka dikejutkan oleh kehadiran Sam sahabat mereka. Siswa yang paling tampan diantara ketiganya.

"Jam pelajaran bukannya belajar malah ngintipin cewek cantik. Ga ngajak lagi," keluh Sam yang tak mendapat respon apapun dari Key dan Grey.

"Bisa dekat dengannya suatu keajaiban," ucap Key. Grey hanya menggeleng-nggelengkan kepalanya dan berkata, "apa lagi pacarnya. Kalau Aku jadi Sam, tinggal tunggu apalagi?" "Berhentilah mengejekku," ucap Sam datar. Ketiganya terus mengagumi kecantikan Iresa lewat pujian-pujian yang begitu berlebihan. Hingga akhirnya suasana menjadi hening saat terdengar bunyi pintu yang di dorong paksa. Atau lebih tepat nya di dobrak.

"Dimana kau Sammuel?!!" Teriak Ms. Ellena sang wali kelas. Grey dan Key menatap Sam dengan kesal. Sam hanya tersenyum dan dengan santainya dia berkata, "ah.. dia terlalu perhatian padaku."

Terdengar bising-bising yang mencuri perhatian Ms. Ellena dan Iresa. Kedua nya berjalan mendekati asal suara yang berasal dari balik rak buku dan memeriksanya. Namun ketika menoleh ke sisi lain, kursi-kursi tampak berantakan dan pintu perpustakaan terbuka. Wajah Ms. Ellena memerah dan tangannya mengepal sangat erat. Ms. Ellena sangat geram hingga ia berteriak dengan kerasnya, "Sammuel!!"

------

Diluar tampak Sam,Key, dan Grey tengah berlari kencang dari perpustakaan. Langkah mereka terhenti di halaman perpustakaan yang cukup luas. Keringat bercucuran membasahi wajah mereka. Dalam lelahnya Grey berdecak kesal, "untuk apa monster itu datang? Menganggu saja." Sam hanya diam menahan rasa lelahnya. Kedua bola mata nya menangkap bayangan bangunan megah di hadapannya. Di antara hembusan napasnya yang tak menentu, senyum manis tampak jelas di wajahnya.

"3 tipe murid yang menjadi bintang sekolah. Pertama, murid terpintar. Kedua murid tercantik atau tertampan. Ketiga, sang pembuat onar. Dan aku, adalah yang ketiga."

~Sammuel Arkana~

Vomment jangan lupa ya... 😊

GazeWhere stories live. Discover now