Part 2 - Keributan dan Kedatangan Kena

5.5K 536 78
                                    

Selamat membaca! ♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selamat membaca! ♡

————

"SAMBALA SAMBALA SAMBALADO, TERASA PEDAS, TERASA PANAS~"

Samudera menutup kedua telinganya, ia menjauh dari kembarannya yang sedang tidak waras itu. Tapi yang namanya Sean, tetap Sean, cowok itu kemudian mendekati Samudera. Dan lagi! Dia malah semakin gencar bernyanyi dengan nada asal.

"SAMBALADO LO SEKSEH SEKALEHH." Sean mengedipkan matanya nakal.

"Apaan?" balas Samudera. Kesal sih, tapi kalau ditanggapi dengan keras atau membentaknya, Sean akan semakin menjadi.

"Apaan ya, kenapa apaan?" Sean membalas dengan asal sambil cengengesan.

"Serah." ujar Samudera mengalah.

"PUJI DAN SYUKUR KEHADIRAT ALLAH SWT YANG HANYA MEMBIARKAN SAMBALADO WARAS DI KELUARGA INI." Sean kembali berteriak. Samudera ingin Sean cepat-cepat lelah, supaya tidak merecoki harinya kali ini. "Luar biasa dirimu Sam,"

"Iya." Samudera hanya berucap itu saja. Ia malas meladeni Sean yang makin menjadi.

Sean benar-benar ingin tertawa saat ini juga, tangannya mencolek dagu Samudera. Sementara Samudera yang sudah kesal melirik Sean dengan tajam, seakan berkata 'ngapain sih lo'.

"Lo sensian amat sih, Sam. PMS ya lo?" Sean tertawa meledek Samudera.

"Gue bukan cewek!" dengus Samudera.

"Sambaladoku datar begitu, entar wajah tampanmu tidak melebihi diriku lho." Ingin sebenarnya Samudera pergi menuju kamarnya, tapi apalah daya, Sean menghalanginya.

"Gue emang nggak ganteng," ujar Samudera.

"Emang bener, gantengan juga gue. Iya nggak? Iya dong. Karena apa? Sean selalu ganteng dan Samudera selalu jelek. Huh, kamu benar-benar bijak Sean." Sean membenarkan kerah bajunya. Sok cool. Padahal mah boro-boro, yang ada Samudera ingin menampol kembarannya itu.

"Iya." Lagi, Samudera hanya membalas itu.

"Iya apalagi?!" Sean ingin membunuh Samudera saat ini juga. Iya, iya, terus aja iya! Katanya gitu.

"Lo ganteng," jawab Samudera, Sean mengucapkan 'yes' berulang kali. "Tapi otak lo nggak seganteng muka lo."

Samudera yang benar-benar kesal, ia bangkit dari duduknya sambil meninggalkan Sean yang mendengus.

"Heh, heh, heh, Sambalado. Apa maksud lo?!"

"Lo gila!" Setelah itu Samudera memasuki kamarnya.

"ADUH BAPER, MAKASIH BANGET, SAMBALADO, MAKIN CINTA DEH."

Sean mendengus, "Gue ketularan Roki! Sial,"

Seperti itulah rutinitas weekend di rumah Arival dan Berliana. Berisik dan ribut.

Open Your HeartWhere stories live. Discover now