Chapter 2 [Kehidupan Baru]

306 27 8
                                    

*Sumire PoV*


[Di Mobil]
"Sumire-chan?"
Deg
Panggilan Ayah ku membuyarkan lamunan ku
Dengan cepat aku membalasnya

"Ada apa Otou-san?" Balasku

Ayah ku menatap diri ku khawatir.
Sepertinya dia melihat kejadian perpisahan antara aku dan Akari.

"Kau tak apa apa? Maaf kalau perpindahan ini sangat mendadak. Sebenarnya kau bisa tinggal dengan Okaa-san tapi... "

"Tak apa apa kok!! Lagipula Okaa-san sangatlah sibuk! " potong ku cepat. Aku hanya tak ingin Otou-san merasa tidak enak pada ku. Setelah mendengar perkataan ku, Ayah ku sudah merasa tenang terhadap ku.

Ayah dan ibuku cerai saat umur ku 10 tahun. Lebih tepatnya 4 tahun yg lalu. Kakak pergi dengan ibu dan aku tinggal dengan Ayah. Alasan nya? Karena sifat ibu ku yg amat pilih kasih antara kakak dan aku. Terakhir kali perbuatan nya pada ku adalah hampir melukai tangan ku dengan silet akibat ketahuan memainkan piano.

Ayah mendukung ku agar menjadi musisi atau menjadi idol sesuai impian ku. Ibu? Kebalikan dengan ayah. Yah... Dia tak mendukung ku menjadi seorang berbakat di dunia musik.

"Lelaki tadi itu... Apakah kau menyukai nya? "

Deg
Mata ku membulat mendengar Ayah.

"Hm? Otou-san benar ya? Melihat tingkah mu sekarang seperti nya benar"

Aku tak menjawab
Hati ku terasa sesak mengingat lelaki itu

"Sumire-chan...terkadang semua berjalan tak sesuai keinginan mu. Sepertinya salah satu kau setuju untuk pindah karena lelaki itu kan? "

Jleb
Diri ku terasa tersambar petir di pagi hari

"A-aku.... "

"Tak usah dijawab. Otou-san tahu kau mempunyai perasaan terhadap nya. Kau mirip seperti Otou-san dulu. Mengingat nya membuat ku kembali ke masa masa itu. "

"Aku... Tidak bisa mengambil seseorang yg berharga bagi sahabat ku. Tidak dan tidak akan! "

Karena aku tahu...
Betapa pedih dan pahit nya jika seseorang itu pergi...

Betapa sakit nya...
Saat kita dipisahkan dengan yg kita sukai.

Nyutt nyutt
Ku rasakan kembali rasa sesak ini.
Rasa sakit menyayat hati ku lagi.
Jemari tangan ku mulai menggenggam erat kemeja baju ku didada.
Agar rasa sakit ini tak begitu terasa.

******************
Setelah lebih dari beberapa jam, kami sudah sampai di rumah baru.

"Kau masuklah duluan dan jangan lupa membawa barang barang mu ya . Otou-san harus menunggu truk untuk barang barang yg besar. "

Aku hanya mengangguk lalu membawa koper dan kotak kotak barang barang kecil milik ku.

Membuka pintu rumah yg lumayan besar
Kulihat didalam nya yg sangat luas

'Tunggu... Kok rumah ini sangat besar? Berlantai 2 dan memiliki taman kecil di depan pula!' Pikir ku dalam hati.

Aku berlari keluar dengan wajah panik

"Otou-san?! Kenapa rumah ini besar sekali?! Bagaimana bisa Oto---"

Melihat ku panik, Ayah ku terkekeh kecil
"Haha!! Sebenarnya ini rumah Otou-san saat masih kecil. Tidak ada yg menempatinya jadi kita saja yg tinggal disini! "

Aku hanya ber-'oh' panjang.
'tapi tetap saja tidak sebesar ini kan?'

Aku pun masuk kedalam rumah itu (lagi)
Menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar disana.
Dinding nya berwarna ungu agak gelap dan merah muda yg tidak terlalu terlihat.

Aku mulai membersihkan kamar itu.
Setelah 1 jam aku membersihkan, kulihat truk pengantar barang sudah datang.

****Malam Hari nya****

"piano ini mau diletakkan dimana Sumire-chan ?"

"Dikamar ku saja... "

Setelah berkata seperti itu, Ayah ku dan aku mulai mengangkut piano bersama kedalam kamar ku. Kenapa bisa? Piano itu tidak terlalu besar

Ayah ku keluar kamar begitu piano sudah terletak rapi di kamar ku.
Aku mulai mengambil kursi dan memainkan piano itu.

Ting
Itulah bunyi tuts yg ku tekan
Aku mulai memikirkan apa lagu yg akan ku main kan.

"Nagai monogatari yo... Jibun dake ni mieru kusari ni Tsunagareta mama..."

"Yume wo samayotteru.... Machikutabireta kao no... Glass no hitomi ga futatsu..."

"Mou... Yame ni shitai no ni... Owari ga kowakute... Mata kurikaesu no... "

Ting
Aku mengakhiri lagu nya.
Ya itu lagu yg mempunyai arti yg sangat dalam.
Membuat ku tertarik dan menyukai lagu itu.

"Lagu apa lagi ya~?" Ujar ku agak senang.

Aku menatap keluar jendela kamar
Melihat langit dipenuhi bintang yg terang
Ah jangan lupakan juga sinar bulan yg terang menderang...

'kalau tak salah... Aku bertemu dengan Akari saat musim panas di Tokyo... '

Ting
Aku pun mulai memainkan lagu lagi...
"Don't cry... Warai atte... "
(Don't cry... Smile because)

"Gyutto yakitsukeru... "
(i'll be sure not to forget)

"Kitto kono natsu wo... "
(We will never ever...)

"Zutto wasurenai... "
(forget this Summer...)

"Don't c-c-cry..... Wa-rai atte... "
(Don't cry... Smile...)

Air mata mulai membanjiri wajah ku
Aku menyanyikan lagu itu mulai terbata bata...

"chanto.... Ieru yoo ni... "
(So you can say it properly...)

"Good bye......... "

Tes tes
Butiran air mata terus terjatuh dengan deras...

"Dear my bestfriend..... "

****TBC****

haloo!!  Bertemu lagi dengan Author abal-abalan ini = ̄ω ̄=
Disini Author sengaja buat chara Sumire beda dengan anime nya (*´∇`*)
Kenapa? Biar ada sedikit perbedaan dalam kehidupan nya gitu dehh (๑¯ω¯๑)

Ah btw pasti tahu kan judul lagu yg ditulis diatas?
Itu adalah 'Glass doll' dari Aikatsu! Dan 'Summer Tears Diary' dari seri Sequel Yaitu Aikatsu! Stars!

Author suka banget ama kedua lagu itu loh (๑و•̀ω•́)
Karena.... Arti lirik yg sedih dan bikin baperrr ( TvT) /

Oke deh sampai jumpa di Chapter selanjutnya!!!

Vote and sweet coment pls!!
(๑・ω-)~♥”

-Chocola_707

Aikatsu! Fanfiction! || [ The Last Love Song ] -Sumire X SenaWhere stories live. Discover now