Chapter 4 [Mimpi Buruk]

402 30 6
                                    

"Maaf!!! Maafkan Aku Okaa-san!! Aku tak akan memainkan piano lagi!! Sakit!! Onegai!! Yamete kudasai!! "

"Sudah kubilang jangan memainkan piano lagi kan?! Apa kau tahu perasaan Okaa-san saat kau memainkan nya?! "

Sakit....
Tangan ku...
Jemari tangan ku...
Mengeluarkan darah yg tak kunjung berhenti...
Seseorang...
Tasukete!!!



DEG
Aku membuka mata ku
Napas ku tak beraturan
'mimpi itu!!! ' pikir ku dalam hati.

"Hosh... Hosh... Kenapa aku mimpi itu lagi? " Gumam ku.
Terakhir kali aku mimpi tentang masa lalu adalah sekitar 3 tahun yg lalu.

Kulihat ke arah jam dinding diatas meja belajar ku
Dan...

"OH SHIT!! JAM 7?? SEKOLAH MASUK JAM 07.30!!"

Lalu aku berlari kesana kemari didalam rumah bagaikan orang gila.
Ayah ku melihat ku terdiam dan hanya bengong dengan tingkah ku itu.
**SKIP**

BRAK BRIK BRUK
Yahh itu adalah bunyi yg kusebabkan dengan berlari ke sekolah.
SRAK
Ku buka pintu kelas
Wajah para murid kelas terkejut saat melihat ku.
Hinaki menghampiri ku dengan wajah kaget.

"S-Sumire chan? Ka-kau tak apa apa kan? " tanya nya.
Kenapa? Wajar saja
Penampilan ku sudah dihiasi dengan rambut berantakan, pita ungu yg tak terikat sepenuhnya, blazer sekolah yg terbuka belum terkancing.

Oke aku sudah seperti orang yg baru terjatuh dari selokan lalu tetap memaksa pergi ke sekolah.
"a-aku.. Hah.. Hah... Tak... Hah... Apa apa... Hanya terlambat bangun tadi... "

Hinaki tersenyum kecil
Lalu menyuruhku duduk ke kursi dan mulai merapikan rambut ku. Tunggu, dia membawa sisir??

"Penampilan mu seperti baru kembali dari hutan kau tahu? " Ujar Hinaki sambil tertawa.
Aku mengembungkan pipi ku sedikit.
"salahkan alarm handphone ku yg tak menyala... "

**************

Ting
Aku mulai memainkan piano setelah jam pelajaran berakhir.
Hinaki melihat ku dengan kagum.
"MAINKAN LAGU!! AYOO!! JANGAN LUPA UNTUK BERNYANYI JUGA!! " Ujar nya bersemangat.

"Baiklah! "

"Peeji wo... Mekuru tabi ni atarashii kimi ga iru ne..."
(behind every page... I turn i a new you...)

Deg
Tunggu...
Kenapa aku menyanyikan lagu itu?!
Lagu itu kan... Lagu yg ku nyanyikan saat pertama kali bertemu Akari dulu...

Hinaki melihat ku bingung
"kenapa? Lanjutkan dong!! "

Tangan ku refleks berhenti
Ah sial...
Ingatan tentang dulu mulai berputar kembali...

"o-oke... "

Ting
Aku pun mulai menekan tuts piano lagi.

"Nakitai.. asa ni wa.."
(on the morning, i want to cry)

"Niji saku hanazono"
( in the rainbow flower garden)

Ting
Butiran air mata mulai membasahi wajah ku
Sial...
Hinaki kebingungan
"ke-kenapa kau menangis Sumire-chan?!" ujarnya panik.

Aku segera mengusap mata ku
"Ma-maaf... Hanya saja...aku mengingat saat diri ku di sekolah yg lalu. "

Hinaki menunduk
"M-maaf kan aku... "

Aku menoleh kearahnya
Sekarang aku yg bingung..
"ke-kenapa minta maaf ? "

Srak
Pintu ruangan terbuka
Menampakkan sosok Ichigo-senpai dan pacarnya, Naoto-senpai

"Wahh lagu So Beautiful Story ya? Loh?? Kenapa Sumire menangis?? "

Oke kali ini Ichigo-Senpai ikut ikutan panik.
Aku menggeleng
" iie!! Mari lanjutkan! "

Grep
Tangan Naoto-Senpai menahan ku.
"Jangan paksakan dasar bodoh. "
Kata katanya membuat ku tersadar bahwa Tangan ku gemetaran tak berhenti.

Drrtt drrtt
Hp ku bergetar
Ternyata ada panggilan masuk

"ya? Ada apa Otou-san?"

'Sumire chan? Ah Otou-san hanya ingin memberitahu bahwa Otou-san akan pulang lebih malam. Mungkin juga tak pulang. Makanan untukmu sudah ada dikulkas, kau hanya menghangatkan nya saja oke? "

Aku menghela nafas panjang
"Baiklah... Aku mengerti. "

Aku pun memutuskan telepon ku.
Ayah ku memang sering pulang malam karena pekerjaan nya itu. Sepertinya setelah dimutasi dia menjadi lebih sibuk.

"Sumire-chan? Kau tak apa apa? "

Aku menoleh ke arah Ichigo-Senpai
"Ke-kenapa ?" ujar ku.

"Air mata mu terjatuh..."

Refleks diriku segera mengusap mata
Tangan kanan ku mulai menutupi wajah ku cepat.

"A-aku ingin ke toilet sebentar!! "

************

Setelah kembali dari toilet, aku mendengar alunan nada piano dari ruang musik
Srak
Aku pun membuka pintu ruangan dan melihat sosok Naoto- senpai sedang memainkan piano.

"Loh? Senpai bisa memainkan piano?"
Tanya ku tiba tiba. Dia menoleh ke arah ku dan beranjak berdiri dari kursi.

"Dulu sempat belajar, tapi sekarang sudah tidak. "

"Kenapa? Padahal tadi bunyi nya seperti profesional loh!! "

"Tapi tak sepintar diri mu. Lagi pula aku lebih suka bermain gitar. "

Aku ber'oh' panjang.
Mata nya melirik pada ku
"Kau... Sudah tak apa apa? Tadi Ichigo sampai pergi ke supermarket dekat sekolah sebagai permintaan maaf. "

"Hah?? Tak usah!!!"

"Telat. Dia sudah pergi dari tadi. "

"Ma-maaf! "

Naoto bingung
'kenapa dia minta maaf?'

"Tunggu... Kenapa kau minta maaf? Dari tadi kau selalu minta maaf! "

"So-soalnya!! Ichigo-senpai ----"

Puk
Tangan Naoto mengelus puncak kepala ku.
"S-senpai?? "

"Ah maaf. Kau mengingatkan ku terhadap adik ku. " Ujar nya sambil memalingkan kepala nya ke arah lain.
"Kau punya adik? "

"Iya... Tapi dulu..."
Setelah berkata seperti itu, Naoto pergi menyusul Ichigo-senpai dan Hinaki yg sedang pergi keluar .

Sekilas kulihat pergelangan tangan Naoto Senpai yg tertutupi oleh Blazer sekolah.

"itu... Luka?"

******TBC*****



Happy New Year Minna!!!♪☆
\(^0^\) ♪(/^-^)/☆

Tahun ini Author ga bisa liat kembang Api :'v
Dan dirumah sendirian main game doang :'v

Sampai jumpa di chapter selanjutnyaa!!!

Vote and Sweet Coment Pls
(๑・ω-)~♥”

-Chocola_707

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aikatsu! Fanfiction! || [ The Last Love Song ] -Sumire X SenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang