Bab 6

8.1K 486 12
                                    

Andrea meringis saat Darren mengusapkan kapas dan cairan anti septik di sudut bibirnya yang memar.

"aku akan melakukannya lebih pelan". ucap Darren lebih hati-hati mengusap lukanya.

Andrea melirik pergelangan tangan Darren yang berdarah. sungguh luka Andrea tidak lebih buruk dari luka Darren, namun pria itu dengan keras kepala menolak saat Mary hendak membersihkan lukanya.

"Sudah selasai". gumam Darren. Ia meletakkan antiseptik dan bungkusan kapas kembali ke kotak p3k.

"Maafkan aku". lirih Andrea. Kejadian tadi pasti membuat Darren kaget luar biasa. Andrea bahkan membuatnya tidak bisa menikmati pesta yang di adakan untuknya.

"Untuk apa kau minta maaf". ucap Darren masih enggan menatapnya.

"Untuk semuanya, kau pasti terkejut".

Darren berdiri dari duduknya, masih tidak menatap Andrea. "Istirahatlah, aku akan kembali nanti untuk mengecek keadaanmu". ucapnya sebelum berbalik meninggalkan Andrea yang menggigit bibirnya sedih.

Andrea tidak bisa tidur. Bayangan Nick yang berusaha merobek gaunnya masih membekas diingatan.
Ia bangun, keluar dari kamarnya berjalan pelan menuju ruang penyimpanan minuman yang ada di bawah tanah.

"Kau yang merencanakan ini bukan ?" tanyanya langsung pada Chloe yang sedang menarikan jari-jarinya di atas gelas wine.

"Aku tidak mengerti maksudmu". ucapnya masih tidak menoleh pada Andrea.

"Nick tidak mungkin ada disana jika bukan kau yang membawanya masuk!"

Chloe tertawa. "Tinggal di London membuat kemampuan berfikirmu meningkat sayang".

Andrea mencengkram tangannya sendiri. "Apa yang kau inginkan Chloe!"

Chloe berhenti tertawa. Ia menoleh menghadap Andrea. "hal-hal seperti Merusak pernikahanmu misalnya".

Andrea tercengang. "Pernikahan ini kau yang merencanakannya, bagaimana bisa kau berniat menghancurkan rencanamu sendiri! Aku ada disini untuk membantumu kembali pada Darren! kau yang mendorongku datang ke dalam hidupnya! Lalu apa semua ini ?! Jelaskan maksudmu Chloe Sandler!" keras Andrea emosi.

"stsss..." Chloe meletakkan jari telunjuknya di depan bibir. "Hati-hati, di mansion ini bahkan pintu dan dinding bisa mendengarnya". katanya kemudian kembali tertawa.

"Kau sudah gila!"

"Ya!" teriak Chloe. "Aku sudah gila karena mencintai pria itu!"

"Dan aku ada disisinya untuk membuatmu kembali kepadanya! itu semua adalah rencanamu!"

"Well kau benar". Chloe menuangkan cairan berwarna merah ke dalam gelasnya. "Tapi tidak setelah aku melihat caramu menatapnya!"

Andrea terdiam. Sepenuhnya paham maksud Chloe.

"Kau mencintainya Andrea! Untuk kesekian kalinya kau mencintai pria yang sama denganku!" Chloe melemparkan botol minumannya kelantai hingga pecah, suaranya benar-benar memekikkan telinga.

"Itu tidak berarti apa-apa. kau tahu aku..."

Chloe mengangkat telapak tangannya menyuruh Andrea berhenti. "Dengar aku baik-baik Andrea! Kalian tidak akan bisa bersama! Kalian tidak di takdirkan untuk itu! Ingatlah dimana tempatmu sebenarnya Caroline Andrea Sullivan!"

***

Brak!
Darren membanting pintu, menatap Reid dengan mata yang berkilat marah. "Dimana si berengsek itu!" tanyanya membentak.

"Sudah ku amankan".

"Katakan dimana dia, aku belum selesai dengannya!"

"Tidak Darren! Kau bisa membunuhnya jika aku mempertemukanmu lagi dengannya". Reid mencengkram bahu Darren. "Tenangkan dirimu. Kau tidak akan bisa mengungkap apapun jika sampai membunuhnya".

Not AroundWhere stories live. Discover now