Ekstra Part 1 : [are you crazy? of course No]

16.1K 1.1K 49
                                    

[are you crazy? of course No]

David tidak pernah membayangkan jika titik hubungannya dengan Carly akan menyatu kembali, setelah semua badai masa lalu yang mengikat mereka teurai dan terkuak perlahan.

Bahkan hingga akhirnya ia mampu membuat Carly kembali mempercayai cintanya, David berpikir jika akan lebih mudah menjalaninya. Namun nyatanya, jarak antara Boston dan New York menjadi tantangan untuk mereka menjalani jalinan cinta yang mereka taut kembali itu.

Carly masih memiliki kontrak kerja disalah satu firma hukum di New York. Dengan sifat yang selalu mengutamakan keprofesionalan dalam bekerja, maka saat David membujuknya untuk berhenti hal itu tentu tidak diindahkannya. Untuk itulah David selalu berusaha untuk menyabarkan diri berpisah dengan kekasihnya dalam jarak yang jauh, karena ia pun memiliki tanggung jawab besar sebagai pebisnis yang sebagian besar perusahaan yang didirikannya berada di kota kelahirannya- Boston.

"honey, kau mau sesuatu untuk ku bawakan weekend nanti?"tanya David dengan tampang lelahnya yang terpetak di layar skype Carly.

"Dave you don't have come every weekend"

Carly tahu David terlalu memaksakan diri untuk mengunjunginya disetiap akhir pekan. Lihat, pria itu baru tiba dari kantornya dan langsung menghubunginya untuk melakukan skype.

"why? Kau sudah bosan denganku?" David merengut karena jarak Boston dan New York tidak terlalu jauh hanya memerlukan 1,5 jam jika menggunakan pesawat namun Carly seakan enggan untuk bertemu.

Carly terkadang ingin menaburi otak pria itu dengan lembaran kata positif agar setiap makna ketidaksetujuan darinya tidak dicernanya as thing negativ.

"listen! Mr. logan, jika aku sudah bosan dengan mu mungkin aku akan menutup notebook ini agar wajah mu menghilang dari pandanganku. Tapi nyatanya, aku...aku ingin melihat mu. I miss you, i just don't wanna you feel tired. Just it" Carly menglihkan pandangannya dan berharap rona pipinya yang memerah tidak terlihat di layar pc milik David.

"that sweet. Oh my god. . .god, i wanna kiss her now" rancau David mencoba menahan dirinya untuk tidak segera terbang ke New York sekarang juga.

"don't be stupid boy, cepat bersihkan dirimu dan bersitirahatlah. Night dave"putus Carly sepihak menyisakan layar destkopnya

"Carly..."

Titt

"shit, she always smart for end"umpat David kesal.

Carly tetaplah Carly, gadis yang sejak awal selalu gigih membantah setiap perinah David itu akan selalu menang dengan keinginannya. Dan disinilah David harus kembali menambah stok sabarnya untuk menahan dirinya agar tidak kembali menghubungi kekasihnya itu.

****

Hari yang David tunggu akhirnya tiba, jumat sore setelah semua pekerjaannya selesai pria itu segera bergegas menuju Boston Airpot. Sebenarnya jarak antar Boston dan New York bisa di tempuh dengan bus dan kereta bawah tanah. Namun memerlukan waktu yang cukup lama untuk tiba, sehingga alternative tercepat untuk segera tiba di New York yaitu memilih jalur udara karena uang bukan menjadi kendalanya. Jika bukan karena Carly yang melarangnya untuk tidak menggunakan Helicopter pribadi miliknya untuk tiba di New York David mungkin akan selalu muncul disetiap harinya untuk melihat kekasihnya itu.

Waktu menunjukan tepat pukul 7 malam saat dirinya tiba di apartemen Carly. Menekan bel yang tak kunjung dibukakan membuat David gusar dan cemas, sejak tiba di New York ponsel milik Carly tidak dapat dihubungi.

Can't Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang