Chapter 12 : A Threat

6.8K 574 62
                                    

"JUNG EUNHA!!! AKU BILANG BERHENTI!!!!"

Sejak tadi, Yuju terus saja berlari dan berlari. Di bawah langit Seoul yang berwarna orange kehitaman tersebut, langkah kakinya terus-menerus mengejar seorang yeoja manis yang sekarang sedang berlari di depannya.

Ia benar-benar tidak habis pikir, bagaimana mungkin Eunha marah padanya hanya karena ia menampar Taehyung saat di minimarket? Bukannya ia sudah melakukan hal yang benar agar Taehyung menjadi jera dan tidak mengganggu muridnya lagi? Kenapa sekarang ia merasa seperti seseorang yang baru saja melakukan suatu kesalahan yang besar?

Yuju sama sekali tidak mengerti semua ini.

Bukankah seorang namja tidak berhak memperlakukan seorang yeoja seperti kejadian tadi. Memeluknya di depan umum? Bukankah itu suatu tindakan yang sangat kurang ajar dan melecehkan wanita? Apalagi kedua orang ini masih berstatus sebagai murid sekolah menengah atas. Tentu saja tindakan tersebut sangat tidak pantas menurut Yuju.

"EUNHA-YA, KUMOHON BERHENTI!!! AKU MAU MEMBICARAKAN SESUATU DENGANMU!!!!"

"MAU MEMBICARAKAN APALAGI, SONGSAENIM??? KAU SUDAH MEMBUATKU MALU TADI!!!"

Eunha membalas dengan teriakan amarah khasnya. Yeoja itu pun berhenti berlari dan hanya diam di tempat. Yuju pun juga ikut berhenti. Ia pun melirik ke sekelilingnya. Semua orang di jalan menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Mereka sepertinya berpikr kalau kedua orang ini sedang bertengkar di tengah jalan. Dengan agak menunduk, Yuju pun segera berjalan menghampiri Eunha dan menarik tangannya untuk ikut dengan Yuju ke suatu tempat.

"SONGSAENIM, LEPASKAN AKU!!!!"

"Kita bicarakan ini di tempat yang agak sepi. Disini terlalu banyak orang" ucap Yuju datar.

Songsaenim muda tersebut segera membawa Eunha ke suatu taman yang agak dekat dari situ. Keadaan taman sudah cukup sepi karena hari sudah mulai malam. Hanya ada segelintir orang yang masih berjalan-jalan, di tambah dengan beberapa pasangan yang sedang kencan di sana. Yuju dan Eunha pun segera duduk di salah satu kursi taman yang cukup panjang.

Keduanya hanya membisu untuk beberapa saat. Semilir angin malam yang mulai muncul pun meniup rambut kedua yeoja ini hingga sedikit berterbangan. Eunha pun perlahan-lahan merapatkan jaket yang ia kenakan karena sudah mulai merasa dingin. Begitupun dengan Yuju. Keduanya sama sekali tidak berbicara atau mengucapkan sepatah kata pun. Suasana pun menjadi sedikit canggung.

"Eunha-ah, kalau ada sesuatu yang membebanimu saat ini, ceritakan saja kepadaku. Mungkin aku bisa membantumu"

Yuju pun memutuskan untuk membuka mulutnya duluan. Matanya pun sedikit melirik ke arah Eunha yang masih duduk diam sambil terus melipat kedua tangannya. Sepertinya yeoja itu masih belum mau berbicara kepadanya.

"Aku tahu, pasti ada sesuatu yang terjadi tadi, sampai kulihat matamu sembab dari minimarket tadi. Ceritakan saja kepadaku, jangan disembunyikan. Mungkin itu bisa membuat perasaanmu menjadi agak baikan" ucap Yuju sekali lagi. Ia pun menunggu reaksi dari Eunha.

Sama sekali tidak ada reaksi apapun. Yuju pun semakin panik dan menghela nafasnya kasar. Eunha memang yeoja yang sangat keras kepala. Pantas saja kadang saat belajar di kelas maupun berkumpul bersama dengan murid-murid lainnya di kelas 2F, ia sering sekali ditegur dan dimarahi oleh Sowon dan juga yang lainnya. Ternyata sifat aslinya memang seperti ini. Jika seperti itu, Yuju harus lebih sabar lagi dalam menghadapi muridnya yang satu ini.

"Kenapa songsaenim ingin tahu? Bukannya songsaenim sama sekali tidak peduli dengan perasaanku?" Eunha pun akhirnya berbicara. Ditatapnya songsaenim yang sedang duduk di sampingnya itu, dengan tatapan penuh kebencian.

School of Tears ✔Where stories live. Discover now