Flashback (3)

2.6K 362 21
                                    

Sudah empat hari Jennie terkurung di kamar ini. Apa Jennie di culik? Jennie sendiri gak tahu harus menyebutnya sebagai apa.

Dia gak bisa keluar untuk sekolah. Dia gak bia ketemu temen-temennya. Bahkan dia juga gak bisa pulang ke rumahnya sendiri.

Ponsel Jennie disita. Dia gak bisa ngehubungin siapapun.

Mungkin temen-temennya Jennie di luar sana lagi kebingungan karena dia mendadak menghilang tanpa kabar. Kalo orang tuanya ada di rumah, mungkin mereka sedang mencari kemana Jennie.

Orang yang mengurung dia disini, tidak lain tidak bukan adalah Jiyong.

Kekasih Jennie sejak setahun lalu. Lelaki yang paling ia percaya, lelaki yang selalu menjaga dan menyayangi Jennie selama ini.

Jennie gak berhenti nangis. Dia takut. Dia pengen keluar dari sini. Tapi dia gak bisa apa-apa karena semuanya udah dalam kendali Jiyong.

Jiyong yang dulu dia kenal bukan lagi Jiyong yang sekarang.

Jiyong yang dulu Jennie sayang bukan 'pemake'.


Itu lah alasan awal Jennie ada disini, alasan awal kenapa Jennie minta hubungan mereka putus dan berakhir dengan Jiyong yang gak terima dan ngebawa Jennie ke salah satu apartment-nya yang ga banyak orang tau.



Simple. Jiyong gak mau kehilangan Jennie.

Dia gak bisa hidup tanpa Jennie. Cewek yang paling dia sayang di muka bumi ini setelah ibu.

Tapi dia juga gak bisa lepas dari barang haram yang dua bulan terakhir ini dia pake. Permasalahan Jiyong sama ayahnya terlalu berat buat Jiyong pikul sendiri, bahkan dengan adanya Jennie di samping dia belum cukup sampai Jiyong harus lari ke barang haram itu.


Jiyong sebenarnya gak bermaksud untuk nyekap Jennie kaya gini kalu gadis itu gak menghindar darinya selama beberapa hari terakhir. Jiyong panik Jennie bener-bener pergi sampai dia akhirnya gelap mata dan membawa Jennie dengan paksa.

Ngeliat Jennie terus-terusan nangis sebenernya bikin hati dia sakit. Tapi ke egoisan dari dalam diri Jiyong lebih tinggi. Dia gak bisa ngelepas Jennie.



Sampai di hari ke lima, Jennie gak tau Jiyong pergi kemana. Yang jelas dia sendirian dari sejak jam 6 sore tadi sampai sekarang jam 10 malem. Mata Jennie udah perih karena gak berhenti nangis, dia juga lelah.

Baru saja mau memejamkan mata tiba-tiba pintu kamar Jennie di buka dari luar dengan kasar. Jennie kaget bukan main, Jiyong gak pernah kasar kayak gitu.

Ternyata itu bukan Jiyong.

Jennie tidak tau siapa lelaki di depannya ini dan dia takut. Lelaki ini kelihatan aneh dengan mata merah dan jalan yang sempoyongan.

Lelaki itu mendekat dengan seringai yang bagi Jennie sangat menyeramkan. Jennie bergegas menghindar tapi lelaki sempoyongan itu tidak kalah cepat menarik Jennie dan menidurkannya di atas kasur yang biasa Jennie tiduri setiap malam.

"Si Jiyong bangsat kenapa gak bilang nyimpen cewek disini. Hahahaha brengsek emang sekarang dia mainnya sama anak kecil begini!" Lelaki itu mengoceh membuat Jennie bergidik.



Dengan ketakutan Jennie meronta dan berteriak sekuat mungkin.

Tapi lelaki itu jauh lebih kuat dari pada gadis SMA seperti Jennie.

Kepala Jennie menggeleng ke kiri dan kanan menghindari kepala laki-laki itu yang mendekat . Jennie jijik. Tangisannya makin keras. Bahkan Jiyong yang menjadi kekasihnya saja belum pernah mencium bibir Jennie.

Teriakkan keras kembali terdengar saat lelaki itu merobek paksa kaos putih yang Jennie gunakan. Perlawanannya tidak berarti banyak karena lelaki itu menindih tubuh Jennie dengan tubuhnya.

Berkali-kali Jennie meneriakkan nama Jiyong berharap Jiyong datang dan segera melindunginya. Sesuai janji Jiyong selama ini yang akan menjaga Jennie apapun yang terjadi.

Tamparan keras berkali-kali mendarat di pipi mulus Jennie karena dia tidak berhenti melawan. Pipi Jennie sakit. Tapi hatinya lebih sakit lagi. Membayangkan apa yang akan terjadi nantinya membuat hatinya hancur berkeping-keping.

Jennie tetap memanggil nama Jiyong sekuat tenaga. Tidak perduli dengan rasa asin  dari bibirnya yang mengeluarkan darah. Tidak perduli meskipun mungkin Jiyong tidak akan datang.

Jennie terus meronta, melawan sebisa mungkin.




"JENNIE!!!!"

Sebuah suara teriakan memanggil namanya sebelum pandangannya menggelap.






JEJEJENG JEJENG!!!! Double update!

Buat yang katanya penasaran...

Udah tau kan sekarang cerita masa lalu Jennie sama Jiyong.

Kenapa Jennie bisa sampai trauma dan gak bisa maafin Jiyong.

Jadi menurut kalian baiknya Jennie maafin Jiyong atau enggak? Karena gua sendiri galau. WKWKWK

YUK VOMMENT ;)

Kakak Tingkat [SMxKJ] ✔️Where stories live. Discover now